Case Management
2.4 Case Management
1. Definisi
Case management atau lebih dikenal dengan istilah pengelolaan kasus adalah proses kolaborasi penilaian, perencanaan, koordinasi perawatan fasilitasi, evaluasi, dan advokasi untuk pilihan dan layanan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan individu dan keluarga secara komprehensif melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia untuk mempromosikan hasil biaya yang efektif" (CMSA, 2009).
2. Jenis Case Management
Kasim (2008) menyebutkan jenis case management, antara lain:
a. Pengelolaan kasus perawatan akut (berbasis unit, berbasis penyakit, kontinuitas perawatan, perawatan primer) - DI INDONESIA
b. Manajemen kasus besar
c. Pengelolaan penyakit
d. Manajemen kasus asuransi
e. Manajemen kasus rumah sakit
f. Manajemen kasus perawatan kesehatan rumah
g. Manajemen berbasis masyarakat
3. KARU (KARS) – Case Management
Profesional kesehatan (Perawat Terdaftar, Pekerja Sosial, Terapis Fisik, dll) yang membantu menyediakan berbagai layanan untuk membantu individu dan keluarga mengatasi kesehatan yang rumit atau situasi medis dengan cara yang paling efektif, sehingga mencapai kualitas hidup yang lebih baik. (CMSA, 2010)
Catatan:
Manajer Proyek atau Manajer Pelayanan Pasien (Ada jabatan fungsional perawat yg berperan dlm menjaga keberlanjutan dan mengkoordinir asuhan kepada klien yang mengalami masalah klinis, sebagai penjabaran dari PCC / BPIS (KARS, 2012)
Bukan sebagai Metode Asuhan Keperawatan (nama metode: Manajemen Kasus). Tidak spesifik untuk perawat tapi nur adalah profesi yang paling banyak menjadi Case Manager disebut Nurse Case Manager (NCM).
4. Perawat Case Manager / MPP (KARS):
Kualifikasi (CMSA, 2015):
a. Perawat pendidikan ners atau dokter (umum). Pengalaman minimal 3-5 thn dlm pelayanan klinis di RS
b. Sebuah. Dokter: sbg dokter ruangan
c. Perawat: sbg kepala ruangan
d. Pelatihan PCC
e. INA-CBGs
f. DP
g. Manajemen risiko
5. MPP Melakukan skrining pasien yg membutuhkan MPP, waktu MRS di IRNA atau Intensif yg meliputi:
a. Risiko tinggi
b. Biaya tinggi
c. Potensi komplain tinggi
d. Penyakit kronis
e. Pembiayaan yg komplek
f. ALOS yg memanjang
g. Perlu kontinuitas pelayanan
h. Kasus Kompleks / rumits RATIO= 1 MPP: 25 Pasien
6. Peran Case Manager
Gambar 3 Peran Case Manager
a. Menjaga kontinuitas pelayanan dan asuhan khususnya pada pasien yang mempunyai masalah (klinis, sosial, spiritual, financia, etik dan hukum)- KARS, seperti peran PP dalam Ronde Keperawatan
b. Bekerja dalam tim bersama dengan Registered Nurse, tim kes lain dan Pekerja
Sosial
c. Menjadi bagian dalam sistem pelayanan kesehatan bagi klien yang continum
d. Mengikuti clinical pathway yang sudah ditetapkan oleh multidiciplinary team
DPJP Perawat/
Bidan Apoteker
Nutrisionis Klinis /Dietisien
Penata
Terapi
Fisik anastesi
Lainnya
Case
7. Ruang Lingkup
a. Kontinuenitas pelayanan
b. Koordinasi dan kolaborasi
c. Hubungan dgn pasien
d. Evaluasi
e. Tindak lanjut discharge planning
8. Fungsi MPP
a. Assessmen utilitas
b. Perencanaan
c. Fasilitasi dan advokasi
d. Koordinasi pelayanan
e. Evaluasi
f. Tindak lanjut pasca discharge
9. Proses Nurse Case Manager
a. Identifikasi dan seleksi klien: Berfokus pada identifikasi klien yang akan mendapatkan keuntungan dari layanan pengelolaan kasus. Langkah ini dapat mencakup mendapatkan persetujuan untuk layanan pengelolaan kasus jika diperlukan.
b. Identifikasi penilaian dan masalah / kesempatan: Dimulai setelah selesainya pemilihan kasus dan asupan ke dalam pengelolaan kasus dan terjadi sesekali, sesuai kebutuhan, sepanjang kasus ini.
c. Pengembangan rencana pengelolaan kasus: Menetapkan tujuan intervensi dan memprioritaskan kebutuhan klien, serta menentukan jenis layanan dan sumber daya yang tersedia untuk mengatasi tujuan yang telah ditetapkan atau hasil yang diinginkan.
d. Pelaksanaan dan koordinasi kegiatan perawatan: Letakkan rencana pengelolaan kasus ke dalam tindakan.
e. Evaluasi rencana pengelolaan dan tindak lanjut kasus: Melibatkan evaluasi status dan tujuan klien dan hasil terkait.
f. Penghentian proses manajemen kasus: Membawa penutupan perawatan dan / atau episode penyakit. Prosesnya berfokus pada penghentian pengelolaan kasus ketika klien beralih ke tingkat fungsi tertinggi, hasil terbaik mungkin telah tercapai, atau kebutuhan / keinginan klien berubah.