371
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
6 Kebijakan untuk Bantuan Operasional Kesehatan BOK dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana BOKB; dan
7 Kebijakan untuk Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Ketenagakerjaan PK2 UKM dan Naker.
3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
3.2.3.1 Pembiayaan dengan Skema APBD
Dalam struktur APBD, selain komponen Pendapatan dan Belanja Daerah, terdapat juga Pembiayaan Daerah, yaitu setiap penerimaanpengeluaran yang perlu
dibayar kembaliditerima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Subbab ini berisikan uraian mengenai
kebijakan penerimaan pembiayaan dan kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah. Rencana pembiayaan daerah memegang peranan penting dalam penyusunan
APBD di DKI Jakarta. Sejalan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan perhitungan yang komprehensif dengan memperhatikan potensi pendapatan dan alokasi belanja.
Kebijakan Pembiayaan Daerah di masa yang akan datang, sumber dari sisi Penerimaan adalah dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya
dan dari Penerimaan Pinjaman Daerah. Sedang dari sisi pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah.
Kebijakan penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya SILPA, pencairan
dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah
sesuai dengan kondisi keuangan daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal investasi daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, pembayaran pokok utang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah
kepada pemerintah daerah lain sesuai dengan akad pinjaman.
372
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Dalam hal ada kecenderungan terjadinya defisit anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos penerimaan pembiayaan daerah,
sebaliknya jika ada kecenderungan akan terjadinya surplus anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos pengeluaran pembiayaan daerah,
seperti penyelesaian pembayaran pokok utang dan penyertaan modal.
3.2.3.2 Pembiayaan dengan Skema Non-APBD