363
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
dana darurat, bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, serta dana penyesuaian dan Otonomi Khusus.
Selanjutnya dirumuskan kebijakan yang terkait langsung dengan pos-pos Pendapatan Daerah dalam APBD. Arah kebijakan pendapatan daerah meliputi:
a. Kebijakan perencanaan pendapatan daerah yang akan dilakukan pada tahun anggaran berkenaan, dengan meningkatkan optimalisasi sumber-sumber
pendapatan, sehingga perkiraan besaran pendapatan dapat terealisasikan dan sedapat mungkin mencapai lebih dari yang ditargetkan.
b. Uraian arah kebijakan berkaitan dengan target pendapatan daerah. c. Upaya-upaya pemerintah daerah dalam mencapai target.
3.2.1.1 Pajak Daerah Intensifikasi :
1. Melakukan optimalisasi penerimaan Pajak Daerah melalui penerapan Online System terhadap 4 empat jenis pajak daerah, antara lain Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan dan Pajak Parkir. 2. Melakukan pemutakhiran data objek pajak melalui :
a. Pendataan Wajib Pajak untuk Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Parkir dan Reklame
b. Melakukan pemuktahiran administrasi pajak daerah berbasis Nomor Induk Kependudukan NIK terhadap PKB, BPHTB dan PBB
c. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan PBB-P2: i. Pemutihanpenghapusan TunggakanPiutang PBB-P2
ii. Pemutakhiran Data Objek Tanah dan Bangunan iii. Penilaian Individual terhadap objek PBB-P2
3. Melakukan Pemeriksaan terhadap : a. Wajib Pajak Self-Assessment Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan
Pajak Parkir dengan menggunakan perhitungan potensi pajak dan setoran masa minimal
b. Wajib Pajak PBB-KB c. Wajib Pajak PPJ
364
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
4. Melakukan Penagihan Piutang Pajak antara lain : a. Kendaraan bermotor Belum Daftar Ulang BDU Pajak Kendaraan Bermotor
PKB b. Penyelenggaraan reklame yang Belum Daftar Ulang BDU Pajak Reklame
c. PBB-P2 dan Jenis-jenis Pajak Daerah Lainnya d. Melakukan cleansing data terhadap Piutang Pajak
e. Melakukan pemasangan sticker atau plang bagi penunggak pajak
Ekstensifikasi :
1. Melakukan Revisi Peraturan Daerah terhadap Pajak Daerah: a. Melakukan perubahan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB:
i. Untuk kendaraan bermotor penyerahan pertamabaru BBN-I yang semula 10 menjadi 15-20
ii. Untuk kendaraan bermotor penyerahan kedua dan seterusnyabekas BBN-II yang semula 1 menjadi 1,5
b. Melakukan perubahan tarif melalui revisi Peraturan Daerah terhadap jenis Pajak Penerangan Jalan PPJ yang semula 3 Menjadi 8
c. Melakukan revisi Peraturan Daerah terhadap jenis pajak BPHTB yaitu Perjanjian Pengikatan Jual Beli PPJB sebagai Dasar Pengenaan Pajak
BPHTB. d. Melakukan revisi Peraturan Daerah terhadap jenis pajak PBB-P2 khususnya
untuk pemecahan strata title menggunakan tarif bangunan induk. e. Melakukan perluasan Basis Objek Pajak Hotel atas Persewaan Ruangan
Apartemen, Perkantoran, lain sebagainya f. Melakukan Perubahan Nilai Sewa Reklame NSR dan Kelas Jalan sebagai
Dasar Pengenaan Pajak Reklame g. Melakukan penyesuaian terhadap Kebijakan Pembebasan PBB-P2 atas
Rumah Rusunawa dan Rusunami yang sebelumnya dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah
menjadi sampai dengan Rp. 2.000.000.000,00 dua miliar rupiah. 2. Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Pelayanan :
a. Melakukan Penambahan Sumber Daya Manusia SDM b. Melakukan Peningkatan Integritas dan Kualitas SDM
c. Melakukan Pembangunan, Pembenahan, Perluasan Sosialisasi Pelayanan
365
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.2.1.2 Retribusi Daerah