367
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.2.1.5 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperoleh hibah dari PT. Jasa Raharja Persero.
3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah
Subbab ini berisikan uraian mengenai kebijakan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang terkait langsung dengan pengelolaan Belanja Belanja
Langsung maupun Belanja Tidak Langsung. Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja yang wajib
dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan jasa yang wajib
dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial, dan belanja bantuan
kepada provinsi dan kabupatenkotapemerintah desa, serta belanja tidak terduga disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan dana dan kebutuhan belanja
langsung. Pengalokasian Belanja Daerah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
Tahun Anggaran 2018 disesuaikan dengan asumsi dasar ekonomi makro, kebutuhan penyelenggaraan daerah, kebutuhan pembangunan, dan mengikuti ketentuan
perundangan yang berlaku. Kebijakan terkait Belanja Daerah untuk Tahun Anggaran 2018 dijabarkan di bawah ini
3.2.2.1 Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Wajib
Pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Wajib dilakukan sesuai dengan amanat Pasal 106 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, yaitu:
1 Memenuhi Belanja Mengikat yaitu belanja yang dibutuhkan secara terus-menerus dan dialokasikan oleh Pemda dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap
bulan dalam tahun anggaran bersangkutan seperti Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa.
368
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
2 Memenuhi Belanja Wajib yaitu belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain : Pendidikan dan Kesehatan
danatau melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga.
3.2.2.2 Kebijakan Terkait Pemenuhan Belanja Prioritas Dalam Pencapaian Visi Dan
Misi RPJPD 2005-2025
Pemenuhan Belanja Prioritas Dalam Pencapaian Visi dan Misi RPJPD 2005- 2025 dilakukan dengan memperhatikan bahwa Belanja dimaksud memenuhi kriteria:
1 Melaksanakan Program Prioritas dalam rangka pencapaian Visi dan Misi RPJPD 2005-2025.
2 Melaksanakan sasaran dan prioritas pembangunan tahun 2018 yang merupakan tahun pertama dari periode keempat pembangunan tahun 2018-2022 yang tertuang
dalam RPJPD Tahun 2005-2025. Tahap Ke-4 Periode 2018-2022, adalah periode untuk memantapkan pembangunan kota Jakarta yang aman, nyaman, sejahtera,
produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global dengan fokus utama mempercepat pembangunan kota dengan menekankan pada peningkatan daya saing global,
kapasitas inovasi dan kreasi daerah dan memantapkan kapasitas sarana dan prasarana kota, tata kelola pemerintahan yang baik, dan perekonomian yang kuat
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta efisiensi pemanfaatan SDA
3 Mengedepankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan.
4 Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian 9 prioritas pembangunan nasional Nawa Cita sebagaimana
diamanatkan pada RPJMN 2015 - 2019 serta pemenuhan ketentuan perundang- undangan.
5 Melaksanakan pendampingan terhadap program-program pemerintah pusat serta program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional.
6 Mengakomodir seluruh program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.
369
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
7 Mengakomodir hasil telaahan pokok-pokok pikiran DPRD, yang merupakan hasil kajian permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan
risalah rapat dengar pendapat danatau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses yang dituangkan dalam daftar permasalahan pembangunan yang ditandatangani oleh
Pimpinan DPRD sebagaimana yang diatur pada pasal 96 ayat Perda 14 tahun 2011 tentang Perencanaan dan Penganggaran Terpadu.
3.2.2.3 Kebijakan Terkait Pengalokasian Belanja Penyelenggaraan Urusan Peme- rintah Daerah