2 Ketentuan mengenai kewajiban Pemerintah dalam menjamin agar remaja
memperoleh edukasi, informasi dan layanan mengenai kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesuai pertimbangan
moral nilai agama dan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang- undangan.
2.1.3 Kriteria Puskesmas Mampu Tatalaksana PKPR
1. Memberi pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan konseling.
2. Melakukan pembinaan pada minimal satu sekolah dengan melakukan kegiatan
KIE kesehatan reproduksi min 2x setahun. 3.
Melatih kader kesehatan remaja di sekolah minimal 10 dari jumlah murid di sekolah binaan.
2.1.4 Manfaat PKPR
Ada beberapa manfaat dari Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR
menurut Fadhlina 2012 diantaranya:
1. Menambah wawasan dan teman melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, dialog
interaktif, Focus Group Discussion FGD, seminar, jambore, dll. 2.
Konselingberbagi masalah kesehatan dan berbagai masalah remaja lainnya dan kerahasiaannya dijamin.
3. Remaja dapat menjadi peer counselorkader kesehatan remaja agar dapat ikut
membantu teman yang sedang punya masalah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Sasaran dan Jenis Kegiatan PKPR
Sasaran dari PKPR ini adalah semua remaja dimana saja berada baik di sekolah atau di luar sekolah seperti karang taruna, remaja mesjidgerejaviharapura,
pondok pesantren, asrama, dan kelompok remaja lainnya. Jenis kegiatan dalam PKPR adalah pemberian informasi dan edukasi,
pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, pendidikan Keterampilan hidup sehat PKHS, penyuluhan kesehatan, pelatihan Peer Counselor
Konselor sebaya dan pelayanan rujukan sosial dan medis. Pelayanan kesehatan sekolah ini meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan,
pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat
ditanggulangi di sekolah.
2.1.6 Strategi Keberhasilan PKPR
Demi keberhasilan dalam pengembangan pelaksanaan PKPR digunakan strategi sebagai berikut:
1 Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap.
2 Penyertaan remaja secara aktif.
3 Penentuan biaya pelayanan serendah mungkin.
4 Dilaksanakan kegiatan minimal Pemberian KIE, pelaksanaan konseling serta
pelayanan klinis medis termasuk rujukan. Tanpa konseling pelayanan tidak akan disebut PKPR.
5 Ketepatan penentuan prioritas sasaran. Misalnya Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja PKPR diperuntukkan bagi remaja yang ada di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
6 Ketepatan pengembangan jenis kegiatan. Perluasan kegiatan minimal PKPR
ditentukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan setempat serta sesuai dengan kemampuan puskesmas.
7 Pelembagaan monitoring dan evaluasi internal. Monitoring dan evaluasi secara
berkala dilakukan oleh tim dari puskesmas dan tim dari Dinas Kesehatan Kota Kabupaten.
Pendidikan kesehatan dapat berupa mata pelajaran ilmu kesehatan atau upaya-upaya lain yang disisipkan dalam ilmu-ilmu lain seperti olahraga dan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya. Selain melalui pelajaran, pendidikan kesehatan juga dapat diperkenalkan melalui pendidikan kesehatan yang
disisipkan pada kegiatan ekstrakurikuler untuk menanamkan perilaku sehat peserta didik. Dengan adanya dukungan dari pihak sekolah atau pendidikan diharapkan dapat
meminimalisir kejadian atau masalah yang berhubungan dengan remaja. Pelayanan Kesehatan Remaja merupakan peluang untuk menciptakan
generasi penerus bangsa yang berkualitas. Kualitas generasi yang akan datang ditentukan oleh peran semua sektor pemerhati remaja pada saat ini dengan intervensi
yang tepat. Dengan melakukan Upaya Pelayanan Kesehatan Remaja kita telah berinvestasi terhadap aset bangsa.
2.2 Pengetahuan