BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Kegiatan Penyuluhan dalam PKPR Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Seks Pranikah
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang seks pranikah sebelum kegiatan penyuluhan dalam PKPR mayoritas berpengetahuan
cukup yaitu sebanyak 29 orang 51,8, baik sebanyak 22 orang 39,3 dan kurang sebanyak 5 orang 8,9. Setelah dilaksanakan kegiatan PKPR berupa penyuluhan
tentang seks pranikah terjadi peningkatan pengetahuan dimana responden berpengetahuan baik meningkat menjadi 45 orang 80,4, berpengetahuan cukup
menjadi 10 orang 17,9 dan berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang 1,8. Hasil uji statistik diperoleh bahwa nilai p0,0001 α= 0,05 hal ini menunjukkan
adanya pengaruh kegiatan penyuluhan dalam PKPR terhadap pengetahuan remaja tentang seks pranikah.
Salah satu faktor penyebab seks pranikah pada remaja adalah kurangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang kesehatan reproduksi
khususnya tentang seksual. Ini disebabkan karena masyarakat tempat remaja tumbuh memberikan gambaran sempit tentang kesehatan reproduksi sebagai hubungan
seksual Aryani, 2010. Hasil penelitian yang menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan
setelah kegiatan penuluhan yang merupakan bagian dari PKPR sesuai dengan teori bahwa pengetahuan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh informasi yang tersedia
Universitas Sumatera Utara
baik dari pendidikan formal maupun non formal. Kegiatan PKPR berupa penyuluhan dan pembinaan kader sendiri merupakan salah satu kegiatan dalam pemberian
informasi dan pendidikan kesehatan bagi remaja yang membutuhkan serta bermanfaat menambah wawasan tentang kesehatan mereka.
Penyuluhan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku responden meliputi perubahan pengetahuan dan sikap. Dengan
diberikannya penyuluhan maka responden mendapat pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan dari yang semula belum diketahui menjadi diketahui,
yang dahulu belum dimengerti menjadi dimengerti. Pendidikan kesehatan reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan remaja
terhadap pentingnya kesehatan reproduksi, sehingga remaja dapat bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya mengenai perilaku seksualnya. United Nations
Educational Scientific and Cultural Organization 2009 mengemukakan bahwa pendidikan seksual dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai untuk
membuat keputusan yang bertanggung jawab terhadap perilaku seksual remaja Fadhlina, 2012.
5.2 Pengaruh Kegiatan Penyuluhan Dalam PKPR Terhadap Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah