Kegiatan PKPR di SMAN 1 Lubuk Dalam masih terbatas pada penyuluhan dan pembinaan kader PKPR. Kurangnya kegiatan yang dilaksanakan dikarenakan
minimnya biaya yang dianggarkan oleh pemerintah. Selama tahun 2011 tercatat sudah 3x dilakukan penyuluhan oleh pihak Puskesmas tentang kespro remaja, gigi
dan narkoba, namun belum menampakkan hasil yang optimal ini terlihat dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan agustus dari 10 orang siswa 6
diantaranya tingkat pengetahuan sedang tentang seks pranikah dan 4 orang siswa dengan tingkat pengetahuan rendah serta 10 orang siswa memiliki sikap tidak setuju
terhadap hubungan seks pranikah. Namun faktanya masih ditemukan kasus siswi yang hamil akibat hubungan seks pranikah.
Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian Pengaruh Kegiatan Penyuluhan Dalam PKPR Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks
Pranikah di SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun 2013.
1.2 Perumusan Masalah
Banyaknya remaja siswa-siswi di Kab. Siak Sri Indrapura yang melakukan seks pranikah dan adanya PKPR yang dikembangkan disekolah-sekolah sebagai salah
satu layanan bagi remaja tetapi belum memperlihatkan hasil yang optimal.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Penyuluhan Dalam PKPR Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Di
SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMAN 1
Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun 2013 sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan dalam PKPR.
2. Untuk mengetahui sikap remaja remaja tentang seks pranikah di SMAN 1 Lubuk
Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun 2013 sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan dalam PKPR.
3. Untuk melihat pengaruh kegiatan penyuluhan dalam PKPR terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pihak Sekolah
Menjadi bahan referensi sejauh mana pengetahuan dan sikap murid terhadap seks pranikah dan menjadi acuan dalam pencegahan dan mengatasi masalah remaja.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan khususnya yang berkaitan langsung dengan program kesehatan remaja dalam upaya meningkatkan
pengetahuan remaja dan mengatasi berbagai masalah remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR 2.1.1 Pengertian
Untuk meningkatkan status kesehatan remaja yang bersekolah maupun tidak bersekolah, Kementrian Kesehatan RI telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja PKPR yang menekankan kepada petugas yang peduli remaja, menerima remaja dengan tangan terbuka dan menyenangkan, lokasi pelayanan yang
mudah dijangkau, aman, menjaga kerahasiaan, kenyamanan dan privasi serta tidak
ada stigma. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PKPR adalah pelayanan kesehatan
peduli remaja yang melayani semua remaja dalam bentuk konseling dan berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan remaja. Disini remaja tidak perlu ragu dan
khawatir untuk berbagikonseling, mendapatkan informasi yang benar dan tepat untuk
berbagai hal yang perlu diketahui remaja Fadhlina, 2012.
PKPR adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai
remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya,
serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Pelayanan kesehatan
peduli remaja PKPR dilayani di Puskesmas PKPR Puskesmas yang menerapkan PKPR Direktorat Bina Kesehatan Anak, 2011.
2.1.2 Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang tertuang dalam:
Universitas Sumatera Utara