22
Selain skripsi tersebut, penulis juga mengambil dua jurnal yang berkaitan dengan kalimat tanya terutama dalam bahasa Mandarin. Adapun jurnal
penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Qiang 2008 dalam tulisan jurnalnya yang berjudul “Analisis Situasi Terhadap
Kalimat Tanya” menjelaskan terdapat empat macam jenis kalimat tanya yang digunakan dalam bahasa Mandarin.
2. Fang 1998 dalam tulisannya yang berjudul “Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin Modern” menjelaskan tentang penggunaan kalimat tanya yang tidak
bisa terlepas dari setiap informasi dan tanda kalimat tanya.
2.2 Konsep
Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:558 adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal alin. Oleh karena itu, konsep penelitian ini adalah mengenai:
2.2.1 Analisis Kontrasrif
Analisis kontrastif adalah suatu metode penganalisis linguistik yang berusaha mendeskripsikan, membuktikan, dan menguraikan perbedaan aspek-
aspek kebahasaan dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. Bahasa-bahasa yang dibandingkan disebut bahasa bersentuhan. Ridwan, 1998:8.
Universitas Sumatera Utara
23
2.2.2 Kalimat
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan Muslich, 1989:13.
Dalam wujud lisannya, kalimat diiringi alunan nada, diselai jeda, diakhiri intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau
asimilasi bunyi. Dalam bahasa tulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik, tanda koma, tanda tanyam ataupun tanda seru.serta
kemungkinan di dalamnya terdapat spasi, koma, tidak koma, titik dua, atau sepasang garis apit pendek. Kalimat adalah pembangun wacana. Tanpa kalimat,
tentu saja tidak akan pernah terbentuk wacana. Letak kalimat-kalimat itu berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan tertentu. Bagian awal pembuka
wacana atau pun teks paasti berupa kalimat. Sedangkan menurut pendapat Chaer 2006:327, kalimat adalah satuan
bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Lengkap, berarti di dalam satuan bahasa yang disebut kalimat itu terdapat:
Unsur atau bagian yang menjadi pokok pembicaraan, yang lazim disebut dengan istilah subyek S.
Unsur atau bagian yang menjadi “komentar” tentang subjek, yang lazim disebut dengan istilah predikat P. Yang biasa menjadi
predikat adalah kata kerja, tetapi dapat juga frase kerja, kata sifat atau frase sifat.
Universitas Sumatera Utara
24
Unsur atau bagian yang merupakan “pelengkap” dari predikat, yang lazim disebut dengan istilah obyek O. Yang biasa menjadi
objek adalah kata benda. Unsur atau bagian yang merupakan “penjelasan” lebih lanjut
terhadap predikat dan subjek, yang lazim disebut dengan istilah keterangan C.
Subjek dan predikat merupakan unsur yang harus ada di dalam setiap kalimat, sedangkan unsur objek dan keterangan tidak harus selalu ada. Ada atau
tidaknya objek di dalam sebuah kalimat tergantung pada jenis kata yang menjadi predikat. Selain keempat unsur tersebut, biasanya kalimat harus pula dilengkapi
dengan unsur intonasi yang lazim disebut intonasi kalimat. Di dalam bahasa tulis, intonasi kalimat selalu dilambangkan dengan tanda baca titik ., tanda tanya ?,
dan tanda seru . Berdasarkan unsur intonasi, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat positif,
kalimat negatif dan kalimat interogatif yang biasa disebut dengan kalimat tanya.
2.2.3 Kalimat Tanya