45 dikenakan pajak non taxable income dan bagi yayasan 50 dari
seluruh pengeluaran merupakan biaya yang dapat dikurangkan deductible expense antara lain :
1 Kendaraan dinas yang digunakan pegawai tertentu karena pekerjaan atau jabatannya.
2 Telepon seluler yang digunakan pegawai tertentu karena pekerjaan dan jabatannya.
Yayasan dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan yang mempunyai
konsekwensi perpajakan
yang berbeda
untuk pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan pembayaran kepada
karyawan. Alternatif kebijakan mana yang akan dipilih oleh yayasan sangat banyak tergantung pada situasi dan kondisi internal dari
yayasan.
46
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
dan Tahun
Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Dadun Abdul Ghofur 2007
Analisis Perencanaan Pajak, Penerapan
Penghitungan Dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Pada Rumah Sakit
Islam Jakarta Pondok Kopi
Peneliti tsb
menyebutkan bahwa Rumah Sakit Islam
Jakarta Pondok Kopi belum menerapkan
perencanaan pajak
Dalam penghitungan
dan pembebanan PPh Pasal 21
adalah sudah baik karena sudah sesuai dengan Undang-
undang No. 17 tahun 2000 yang
dilengkapi dengan
peraturan pemerintah. Hal ini terjadi karena penghitungan
PPh Pasal
21 dan
pelaporannya tidak terdapat penyimpangan dari aturan
yang berlaku
Alfarobi 2009 Analisis Efektivitas
Penerapan Perencanaan Pajak
sebagai Upaya Efisiensi Pajak
Penghasilan terutang Perusahaan
Peneliti tersebut memberikan saran
kepada perusahaan
yang diteliti agar pemberian kenikmatan kepada karyawan
hendaknya diberikan dalam bentuk
tunjangan berupa
uang yang dalam hal ini berarti
merupakan penghasilan bagi karyawan
sehingga dianggap sebagai biaya oleh perusahaan dalam
mengurangi laba kena pajak. Berdasarkan hasil kuesioner
yang telah disebar peneliti tersebut didapat hasil bahwa
terdapat 8 pernyataan yang dianggap paling efektif dan
harus terus dipertahankan sebagai
cara untuk
meminimalkan pajak, salah satunya antara lain : biaya
jamuan dan
sumbangan, pengobatan karyawan dan
biaya konsumsi karyawan
47
C. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti
dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penelitian memberikan
penjelsana tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Adapun kerangka konseptual dalam
penelitian ini dapat digambarkan melalui bagan alur berikut yang disertai penjelasan kualitatif.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Yayasan Al-Muhajirin Kota Depok
PKP Wajib Pajak Yayasan
Penerapan Perencanaan Pajak atas Biaya Kesejahteraan
Karyawan
Pajak Terhutang Wajib Pajak Yayasan
48
Keterangan Gambar :
Penghasilan Kena Pajak PKP dari wajib pajak dihitung dengan cara mengurangkan penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak dengan biaya-biaya
yang diperkenankan dikurangkan sesuai ketentuan perpajakan. PKP dikenakan pajak sesuai dengan tarif yang berlaku. Untuk meminimalkan beban pajaknya,
maka Yayasan Al-Muhajirin Kota Depok menerapkan perencanaan pajak tax planning, yaitu biaya kesejateraan karyawan. Setelah itu, maka diperoleh pajak
terhutang Wajib Pajak Badan yang harus dibayar yayasan kepada negara.
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini di dilakukan pada yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Adapun tempat penelitian ini bertempat di Al-Muhajirin Kota
Depok yang beralamat di Jalan Nusantara Raya No.313 Kota Depok. Jenis penelitian adalah penelitian deksriptif. Menurut Erlina 2007, “penelitian
deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subyek berupa individu, organisasional,
industri atau perspektif lain”. Batasan dalam penelitian ini adalah data-data yang digunakan pada tahun 2009, data utama diperoleh berdasarkan data
sekunder yaitu laporan keuangan, serta data pendukung berupa dokumentasi dan wawancara terstruktur, dan Undang-undang pajak yang
digunakan adalah UU PPh Nomor 36 Tahun 2008.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan menggunakan pemilihan sampel berdasarkan
strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata judgement sampling yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan
menggunakan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan pada pegawai tetap Yayasan Al-muhajirin Kota Depok berdasarkan sumber dari bagian SDM
Personalia Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi baik yang telah memiliki NPWP maupun yang belum memiliki NPWP. Selain itu, metode penelitian yang