Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN
53 yang berjalan di masa depan.
2. Pajak Penghasilan Yayasan
Yaitu Pajak penghasilan dikenakan terhadap Penghasilan Kena pajak dari wajib pajak. Penghasilan Kena Pajak dari wajib pajak dihitung dengan
cara mengurangkan penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak dengan biaya-biaya yang diperkenankan dikurangkan deductible expenses sesuai
ketentuan perpajakan. 3.
Jenis-jeni Biaya Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan yang dapat meminimalkan beban pajak
terdiri dari : a.
PPh Pasal 21 Karyawan 1
PPh ditanggung karyawan yang bersangkutan Jumlah PPh Pasal 21 yang terhutang akan ditanggung oleh
karyawan itu sendiri sehingga benar-benar mengurangi penghasilan.
2 Tunjangan PPh
Jika PPh pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan, maka jumlah tunjangan tersebut akan menambah penghasilan
karyawan dan kemudian baru dikenakan PPh pasal 21. Dalam hal ini penghitungan PPh dilakukan dengan cara gross up
dimana besarnya tunjangan pajak sama dengan jumlah PPh Pasal 21 terhutang untuk masing-masing karyawan.
3 PPh ditanggung perusahaan
PPh pasal 21 yang terhutang akan ditanggung oleh perusahaan
54 yang bersangkutan. Dengan demikian, gaji yang diterima oleh
karyawan tersebut tidak dikurangi dengan Pph pasal 21 karena perusahaanlah yang menanggung biaya Pph pasal 21. PPh
pasal 21 yang ditanggung perusahaan tersebut tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.
b. Pengobatankesehatan karyawan :
1 Perusahaan mendirikan klinik sendiri atau bekerja sama
dengan pihak rumah sakit tertentu. 2
Karyawan diberi tunjangan kesehatan secara rutin, baik sakit maupun tidak.
Pada kondisi ini, perusahaan memebrikan tunjangan dalam bentuk uang yang menjadi komponen penghasilan bulanan
karyawan. Perusahaan tidak memperhatikan apakah karyawan akan sakit atau tidak dalam jangka waktu sebulan, atau juga
tidak memperhitungkan rata-rata jumlah sakit dalam tahun yang kemudian menjadi dasar perhitungan berapa nilai
tunjangan yang didapat. Besaran nilainya bervariasi tergantung kebijakan perusahaan dalam menghitung berapa jumlah
tunjangan yang didapat, biasanya tergantung posisi dan lama bekerja. Jika hanya pengobatan tersebut diberikan kepada
karyawan dalam bentuk penggantian uang tunai, menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 281PJ1998 tentang
objek PPh Pasal 21, bagi karyawan penggantian ini merupakan penghasilan yang dikenakan PPh. Dengan demikian menurut
55 UU PPh Pasal 6 Ayat 1 Huruf a, pembayaran uang tunai ini
dpat dikurangkan sebagai biaya bagi perusahaan. Pertambahan sebagai akibat pemberian penggantian ini akan menambah
beban PPh karywan yang bersangkutan. 3
Karyawan diikutsertakan dalam asuransi kesehatan sehingga jika karyawan bersangkutan sakit klaim dapat dilakukan
keperusahaan asuransi. c.
Pembayaran premi asuransi untuk pegawai : 1
Premi ditanggung perusahaan. 2
Premi ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan. 3
Premi sebagian ditanggung perusahaan dan sebagian yang lain ditanggung karyawan
e. Iuran pensiun dan iuran jaminan hari tua : 1
Iuran ditanggung perusahaan. Menurut Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 281PJ1998
Tentang objek PPH Pasal 21 yang dikecualikan, bukan merupakan penghasilan bagi karyawan dan menurut UU PPh
Pasal 6 Ayat 1 Huruf c dapat dikurangkan dalam penghasilan kena pajak bagi perusahaan.
2 Iuran ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan.
Jika iuran pensiun dan iuran JHT ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan, Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
281PJ1998 tentang pengurangan yang diperbolehkan dalam menghitung penghasilan kena pajak PPh Pasal 21, iuran