Unsur-unsur Penerimaan dan Biaya Pada Yayasan Al- Laporan Keuangan Yayasan

68 Sumber : Laporan Keuangan YPI Al-Muhajirin Kota Depok Perawatan Pemeliharaan 38.991.750,00 Supervisi 10.912.550,00 Pembinaan Pemantapan Organisasi 312.853.200,00 Koordinasi 26.719.000,00 Jumlah Biaya Operasional 1.958.265.826,04 Laba Operasional 291.915.423,96 Pendapatan Biaya Diluar Operasional Pendapatan Diluar Operasional SumbanganBantuan Sumbangan dari Masyarakat 35.000,00 Bantuan LPK B.Inggeris 7.566.000,00 Bantuan LPK Mahasin 150.000,00 Bantuan MI 1.200.000,00 8.951.000,00 LPK B.Inggeris 37.050.000,00 Asuransi Kecelakaan Siswa 18.956.250,00 Penerimaan Lain 13.881.500,00 Jasa Giro 1.091.798,50 70.979.548,50 Biaya Diluar Operasional Akreditasi 15.000.000,00 Iuran-Iuran 1.600.000,00 Pemberian Bea Siswa pada Guru Karyawan 1.550.000,00 LPK B.Inggeris 34.620.000,00 Rapat Kerja Rekreasi 42.740.200,00 Kerjasama LPK Mahasin 103.210.000,00 Asuransi Kecelakaan Pengurus,Guru, Karyawan 14.692.000,00 Administrasi Bank 545.000,00 PPh Jasa Giro 218.362,10 Pengeluaran Lain 25.470.000,00 Bantuan Sosial 7.072.000,00 Dana Duafa Siswa 9.410.000,00 Jumlah Biaya diluar Operasional 256.127.562,10 Jumlah Kerugian Diluar Operasional 176.197.013,60 Sisa Hasil Kegiatan Netto Sebelum Pajak 115.718.410,36 PPh Pasal 25 Terutang 19.212.792 Sisa Hasil Kegiatan Netto Setelah Pajak 115.718.410,36 69

4. Kebijakan Yayasan dalam Pemberian Kesejahteraan Karyawan

Pelaksanaan tax planning PPH Pasal 21 yang dilakukan Yayasan Pendidikan Al-Muhajirin Kota Depok yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut : a. PPh Pasal 21 Karyawan Yayasan tidak menanggung PPh Pasal 21 Karyawan dan tidak memberikan tunjangan pajak kepada karyawan. b. Pengobatan Kesehatan Karyawan Yayasan mendirikan klinik di wilayah sekolah Al- Muhajirin. Klinik tersebut hanya menyediakan obat-obatan untuk penyakit ringan. Di samping itu, yayasan juga memperkerjakan dua orang dokter umum dan gigi untuk mendukung klinik tersebut. c. Pembayaran Premi Asuransi untuk Karyawan Yayasan mengikutsertakan seluruh karyawan dan anak murid dalam asuransi untuk memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dalam menghadapi risiko-risiko yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. d. Iuran Pensiun dan Iuran Jaminan Hari Tua Yayasan memberikan uang pesangon bagi karyawan yang dipensiunkan dan memberikan uang sumbangan kematian bagi karyawan pula e. Rumah Dinas Karyawan Khusus untuk para pendiri dan pengawas di Yayasan Al- Muhajirin yayasan memberikan tunjangan perumahan, dan akan 70 diusahakan membangun rumah untuk para guru dilingkungan sekolah Al-Muhajirin. f. Transportasi untuk Karyawan Tunjangan transportasi diberikan kepada karyawan untuk keperluan pergi dan pulang kantor dan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan. Yayasan menyediakan fasilitas kendaraan dinas bagi jabatan-jabatan tertentu serta tunjangan transportasi bagi karyawan lainnya. g. Pakaian Kerja Karyawan Yayasan memberikan pakaian kerja sehubungan dengan lingkungan kerja, misalnya seragam satpam dan juga memberikan seragam karyawan pada umumnya setiap tahun. h. Makanan dan Natura Lainnya Yayasan memberikan tunjangan beras atau uang makan. Selain itu karyawan juga diberikan dalam bentuk natura yaitu beras. i. Beasiswa untuk Karyawan Yayasan memberikan beasiswa uang pendidikan bagi karyawannya yang melanjutkan ke bangku kuliah dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh yayasan

5. Analisis Penelitian dan Pembahasan

Pada hakikatnya pengambilan keputusan merupakan proses mengevaluasi beberapa alternatif yang tersedia. Ditinjau dari segi 71 perpajakan alternatif tersebut, pada umumnya menyangkut masalah keuntungan dan biaya. Dan oleh karena itu pemilihan alternatif jatuh kepada alternatif yang menjanjikan keuntungan besar, yaitu alternatif yang dapat memaksimalkan penghasilan setelah pajak after tax profit. Analisis yang dilakukan yang ditinjau dari penerapan tax planning pada Yayasan Al-Muhajirin kota Depok terdiri dari : a. PPH Pasal 21 ditanggung oleh karyawan Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian keuangan Rumah Sakit bahwa Yayasan Al-Muhajirin Kota Depok belum menerapkan perencanaan pajak pada PPh Pasal 21 dalam menghitung beban pajak yang terhutang. Jika yayasan melakukan dan menerapkan perencanaan pajak PPh Pasal 21 dengan cara memberikan tunjangan pajak, maka jumlah tunjangan tersebut akan menambah penghasilan karyawan dan kemudian baru dikenakan PPh Pasal 21. Dalam hal ini penghitungan PPh Pasal 21 terhutang untuk masing-masing karyawan. Sepintas lalu kebijakan PPh Pasal 21 jenis ini akan terlihat memberatkan yayasan karena jumlah penghasilan karyawan akan bertambah besar sebagai akibat dari penambahan tunjangan pajak. Namun demikian beban perusahaan tersebut akan tereliminasi karena PPh Pasal 21 nya dapat dibiayakan. Tunjangan dalam bentuk uang yang dimasukan ke dalam daftar gaji yang diberikan oleh pemberi kerja pada karyawan untuk 72 membantu karyawan dalam membayar pajak penghasilan. Sebagai contoh, Gaji Pokok Rp. 2.000.000,- Tujangan istri Rp. 100.000,- Tunjangan anak Rp. 25.000,- Tunjangan jabatan Rp. 1.000.000,- Tunjangan perumahan Rp. 500.000,- Tunjangan pemeliharaan kendaraan Rp. 300.000,- Iuran yang dibayar Pemberi Kerja Iuran Pensiun Rp. 180.000,- Iuran asuransi karyawan Rp. 100.000,- Iuran yang dibayar Bpk. H. Djamal Iuran Pensiun Rp. 180.000,- PPh Pasal 21 karyawan adalah pajak yang dibebankan pada karyawan atas penghasilan yang diterimanya dari pemberi kerja Yayasan. PPh Pasal 21 itu dipungut oleh pemberi kerja kemudian disetorkan pada pemerintah. Ada 3 metode yang bisa digunakan dalam penghitungan PPh 21, yaitu : 1. Net Method Merupakan metode pemotongan pajak dimana yayasan menanggung pajak karyawannya. 2. Gross Method Merupakan metode pemotongan pajak dimana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya 3. Gross-up Method Merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang akan dipotong dari penghasilan karyawan.