Kategorisasi Golongan Elit Politik Islam di Malaysia

Adapun di dalam konsep politik Islam, golongan elit menurut pengertian sejarah adalah terlebih fokus kepada perlimen perang, dan mempunyai tokoh di dalam bidang peperangan seperti keberanian dan sebagainya, seperti Solahuddin al- Ayub. 5 Dengan lebih jelas lagi, pegertian golongan elit politik Islam Malaysia menurut Abdul Rahman Haji Abdullah adalah golongan yang aktif di dalam bidang politik dan memperjuangkan hak-hak Islam melalui partai, dan mempunyai pemikiran yang berbeda. 6

A. Kategorisasi Golongan Elit Politik Islam di Malaysia

Penjelasan kategorisasi golongan elit politik Islam di Malaysia melibatkan pemikiran, organisasi, dan dasar perjuangan. Kategorisasi pertama teradisional, yaitu tradisionalisme digunakan dalam pengertian konservatif atau mempertahankan yang lama, seperti kata Karl Mannheim, “ Sesuai dalam pegertian tersebut, tradisionalisme melihat sejarah hanya sebagai inspirasi atau sesuatu yang harus dipertahankan, kerana para pendukunnya dikatakan bersikap negetif terhadap pembaruan dan perubahan”. 5 http:www era muslim,comkonsultasi konspirasisendpasukan-elit-Islam.htm jam 1021 1342010 WIB 6 Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam di Malaysia Sejarah dan Alirannya” Jakarta: Gema Insani Press, 1997, cet. I, h. 13 Menurut Roger Garaudy adalah “golongan yang menganggap kemunduran umat Islam disebabkan mereka menjaukan diri dari ajaran yang lalu”. 7 Adapun organisasi ini di Malaysia adalah seperti al-Arqam, yang diketuai Ustadz Ashaari Muhamad dan terdapat beberapa orang pembantu utama yang disebut timbalan wakil dan naib-naib syekh al-Arqam, dan masing-masing dibantu oleh beberapa orang musa’id. Terdapat biro-biro khusus yang disebut syu’bah, yang dipimpin seorang mudir ketua di bantu oleh musa’id-musa’id. Kemudian di tingkat negeri, terdapat cabang atau perkampungan-perkampungan Darul Arqam dengan ketua masing-masing. Dan pada tingkat pusat, cabang juga mempunyai biro-biro sendiri. Jelaslah di sini terwujud sebuah organisasi yang cukup sisitematis, persis sebuah “kerajaan kecil”. Pada Agustus 1994, Majlis Fatwa Kebangsaan melarang keberadaan organisasi ini. Kementerian Dalam Negeri segera memperkuat larangan tersebut dengan menahan tokoh-tokoh besarnya, khusunya Ustadz Ashaari Muhamad. Sebelum dibebaskan, pemimpin-pemimpin Darul Arqam telah membuat semacam pengakuan tentang kesalahan mereka sebelum ini, dari segi politik, perubahan yang ada ialah tindakan Ustaz Abdul Halim Abbas, bekas wakil Syekh Arqam yang mengajukan permohonan menjadi anggota UMNO. Adapun dasar pemikiran tokoh-tokoh mereka adalah menegakkan Islam melalui cara tersendiri dan menolak sistem pemerintahan yang menpuyai unsur- unsur yang dibawa dari barat, seperti demokrasi, hak asasi manusia, pemilihan 7 Roger Garaudy, Janji-janji Islam, terj. Jakarta: Bulan Bintang, 1982, cet. I, h. 6 umum dan sebagainya, adapun konsep pemerintahan mereka adalah menegakan agama Islam yang tulin dan bersih walaupun di luar batasan Undang-undang. 8 Kategorisasi kedua modernis, menurut Roger Garaudy modesnisme, tidak lain adalah westrenisme, yakni berasaskan kebudayaan dan pemikiran barat modern yang timbul dari pengalaman sejarah mereka selama empat abad terakahir. Dan ciri-cirinya ialah nasional, kapitalis, dan sistem perlemen. 9 Menurut Prof. Hamid Algar menegaskan bahawa mereka telah mengabaikan kontradiksi pokok antara mentalitas modern dan agama. Islam berada pada realitas imperatif dari Allah Yang Maha Kuasa, sedangkan dunia modern sebaliknya cenderung untuk menyangkal realitas Ilahi secara aktif terhadap alam dan manusia. 10 Adapun organisasi ini di Malaysia adalah partai-partai semangat kebangsaan seperti partai ‘United Malays Nasional Organization UMNO’, yaitu diketuai oleh Najib Tun Abdul Razak dan merupakan Perdana Menteri Malaysia pada saat ini. Jadinya di antara organisasi politik awal yang mendukung gagasan nasionalis konservatif adalah UMNO di dalam sejarah politik Malaysia, sifat konservatif UMNO bukan hanya sekadar mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu, 11 tetapi juga mempertahankan tradisi kerjasama dengan pihak kolonial. 8 Abdul Rahman Haji Abdullah, Op. cit., hlm. 118 9 Muhamad Bahi, Penentang Islam terhadap Aliran Pemikiran Perosak, Kuala Lumpur: Penerbit Hizbi, 1985 cet. I, h. 52 10 Hamid Algar, Islam dan Tantangan Intelektual daripada Kebudayaan Modern, Bandung: Penerbit Pustaka, 1983, cet. I, h. 325 11 Konservatif, menurut Kamus Politik dan Ideologi, Surabaya, Gitamedia: 2006 adalah; tertutup daripada pengaruh atau pembaharuan adat mempertahankan tradisi atau kebiasaan Pada tahun 1948, pihak Inggris sendiri menhendaki kerjasama penuh dengan UMNO. Misalnya sekretaris, A. Newbolt, telah memberi jaminan kepada UMNO bahawa pegawai-pengawai kerajaan tidak akan dihukum kerana berpolitik. Adapun dasar pemikiran dan perjuangan tokoh-tokoh mereka adalah: 1. Memperjuangkan hak-hak bangsa Melayu. 2. Mempertinggikan kedudukan Raja-Raja Melayu. 3. Semangat perjuangan atas dasar nasional atau kebangsaan. 4. Memperjuangkan agama Islam dengan didasari perlembagaan Undang Undang Inggris 5. Terpengaruh semangat kolonial barat. 12 Kategorisasi ketiga reformis, ciri-ciri yang utama adalah semangat puritanisme, yaitu penekanan kepada ajaran Islam yang murni pristine. Ada semacam persamaan dengan aliran tradisional yang menekanakan ortoduksi. 13 Bertolak semangat puritanisme, aliran reformis sangat menekankan ishlah dan tajdid merupakan upaya memperbaiki atau membersihkan Islam dari pemalsuan dan penyelewengan. Sedangkan tajdid adalah memperbarui atau menyegarkan kembali paham dan komitmen terhadap ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan tuntutan zaman. 14 12 Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran, Selangor: Karisma Publications Sdn Bhd, 2007, cet. I, h. 33 13 Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam di Malaysia Sejarah dan Alirannya” Jakarta: Gema Insani Press, 1997, cet. I, h. 21 14 Abdul Ghani Hj.Shamsuddin, Tajdid dalam Pendidikan dan Masyarakat, Kuala Lumpur: Persatuan Ulama Malaysia, 1989, cet. I, h.567 Adapun organisasi ini di Malaysia adalah seperti Partai Islam se-Malaysia PAS, yang diketuai oleh Abdul Hadi Auang 2003 hingga saat ini, dan Partai Keadilan Rakyat PKR yang diketuai oleh Anwar Ibrahim. Adapun PAS merupakan partai oposisi yang berjuang untuk menegakkan Islam ke dalam kehidupan masyarakat Malaysia. PAS didirikan pada tahun 1951 oleh kaum ulama yang keluar dari UMNO dengan alasan “kebajikan kompromosinya terhadap orang-orang non-Melayu dan kerana hal yang mereka anggap sebagai sikap ambivalen terhadap Islam”. Dengan basis pedesaan dan dukungan kaum ulama konservatif, PAS yang mengangap dirinya sebagai partai politik dan gerakan Islam telah berpartisipasi dalam pemilihan umum sejak pemilihan umum pertama di Malaysia tahun 1955, dan secara rasminya menjadi partai politik yang sah di dalam undang-undang Malaysia. 15 Adapun dasar pemikiran dan perjuangan tokoh-tokoh mereka adalah: 1. Menyeru umat manusia kepada syariat Allah dan sunnah Rasulnya melalui dakwah secara lisan, tulisan, dan amalan. 2. Memupuk dan memperkuatkan ukhuwah Islamiyah dan menyuburkan rasa perpaduan di kalangan rakyat untuk memelihara kehidupan politik dan masyarakat yang sehat dan berkebajikan. 3. Menyertai dan berkerjasama dengan badan-badan, persatuan-persatuan, atau pertubuhan-pertubuhan yang tidak berlawanan tujuan dengan PAS bilamana 15 Khamami Zada dan Arie R Arofa, Diskursus Politik Islam, Jakarta: Perum Pondok Karya Permai, 2004, cet. I, h. 123 dan selama berhak dan sesuai serta tidak bercangah bertentangan dengan Undang-undang negara. 4. Melakukan usaha dan tindakan dalam batas-batas Perlembagaan dan Undang- undang Negara untuk mencapai semua tujuan PAS ke dalam dan ke luar.

B. Pandangan Golongan Elit Politik Islam di Malaysia