Karakteristik dan Jumlah Golongan Putih di Malaysia.

C. Karakteristik dan Jumlah Golongan Putih di Malaysia.

Secara dasarnya, karaktreristik dan jumlah golongan putih di Malaysia adalah ditinjau karaktristik dan jumlah yang lain terlebih dahulu, yaitu jumlah penduduk, data pemilihan umum dan seterusnya jumlah golongan putih. 1. Karakteristik dan jumlah penduduk Malaysia: 21 Tabel 1 Negara bagian Penduduk Luas wilayah Bumi-Putra China India Selangor 4.188.876 7.960 43,5 35,7 19,6 Johor 2.740.625 18.987 57,1 35,4 6,9 Labuan 76.067 92 79,6 15,8 1,3 Putrajaya 45.000 148 94,8 1,8 2,7 Perak 2.051.236 21.005 44,7 37,0 20 Kedah 1.649.756 9.425 76,6 14,9 7,1 Kuala Lumpur 1.379.310 243 38,6 46,5 13,4 Penang 1.313.449 1.031 27,5 61,5 10,6 Kelantan 1.313.014 15.024 95,0 3,8 0,3 Terengganu 898.825 12.955 96,8 2,8 0,2 Negeri Sembilan 859.924 6.644 57.9 25,6 16,0 Melaka 635.791 1.652 63,8 29,1 6,5 Perlis 204.450 795 85,5 10,3 1,3 Sabah 2.603.485 73.619 80,5 13,2 0,5 21 Karaktristik dan Jumlah Penduduk dan Luas Negeri Bagian di Malaysia, Sumber data: Sensus Nasional Malaysia tahun 2008 oleh Departemen Statistik Malaysia. Data di atas, jumlah penduduk Malaysia bagi seluruh Negeri Bagian adalah 22.931.314 jiwa kecuali Negari Bagian Serawak. Masyarakat Melayu masih lagi mempunyai karaktristik yang tinggi berbanding bangsa lain. Dari sudut partisipasi, masyarakat Melayu mempunyai hak suara yang lebih di dalam politik Malaysia. Adapun karaktristik dan jumlah pemilih yang melakukan hak pemilihan di dalam pemilihan umum pada setiap lima tahun sekali adalah seperti berikut: 2. Jumlah pemilih yang dikeluarkan oleh panetra pemilihan umum atau jabatan Suruhanjaya Pilihan Raya SPR kali ke 12. 22 Tabel 2 No Negeri Jumlah pemilih Keluar memilih 1 Perlis 120,081 97,386 81 2 Kedah 873,674 697,384 79,8 3 Kelantan 735,417 607,674 82.6 4 Terengganu 521,527 443,182 85.0 5 Pulau Pinang 709,323 553,755 78.1 6 Perak 1,196,160 871,731 72.9 7 Pahang 603,242 464,826 77.1 8 Selangor 1,536,111 1,187,511 77.3 9 Negeri Sembilan 462,015 354,596 76.7 10 Melaka 371,594 297,179 80.0 11 Johor 1,312,120 997,817 76.0 22 Karaktristik dan Jumlah Pengeluar Pengundi Pilihan Raya kali ke-12 di Malaysia, Sumber data: http:ms.wikipedia.orgwikiSuruhanjaya Pilihan Raya, diakses pada tanggal 12 April 2010, pukul 17.55 WIB 12 Sabah 786,142 544,18569.2 Jumlah 9,227,476 7,117,226 77.1 Berdasarkan sumber data di atas, bilangan atau jumlah penduduk Malaysia sebanyak 22.931.314 jiwa, 23 dan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang sudah berdaftar sebagai layak memilih dengan jumlahnya 9.227.476 jiwa. 24 Maka persentase golongan putih adalah sebanyak 13.703.838 jiwa, yaitu mereka yang tidak mengeluarkan hak pemilihan pada pemilihan umum kali ke-12 pada tahun 2008. Jadi sebanyak 13.703.838 jiwa, adakah dikatakan kepada mereka sebagai golongan putih kerana tidak memberi hak inspirasi rakyat terhadap kebijakan pemerintah? Disini berbagai persoalan yang dikemukakan oleh golongan elit politik, terutamanya golongan elit plitik Islam di dalam penelitian permasalahan ini. Dalam hal yang sama, jumlah pendaftaran yang dibuat oleh panetra pemilihan umum atau Suruhanjaya Pilihan Raya SPR dengan sebanyak 9.227.476 orang yang layak memilih, tetapi pada pilihan umum kali ke-12 sebanyak 20 yang tidak mengunakkan pemilihannya di dalam pemilihan umum 23 Karaktristik dan Jumlah Penduduk dan Luas Negeri Bagian di Malaysia, Sumber data: Sensus Nasional Malaysia tahun 2008 oleh Deparmen Statistik Malaysia. 24 Karaktristik dan Jumlah Pengeluar Mengundi Pilihan Raya kali ke-12 di Malaysia, Sumber data: http:ms.wikipedia.orgwikiSuruhanjaya Pilihan Raya. diakses pada tanggal 12 April 2010, pukul 17.55 WIB pada saat itu, ini bermakna, jumlah penduduk yang tidak mengundi semakin bertambah. 25 Dengan kesimpulan di atas, karaktristik dan jumlah golongan putih di Malaysia terbahagi kepada dua bahagian: 1. Sebanyak 13.703.838 jiwa, yaitu mereka yang tidak melakukan haknya di dalam pemilihan umum pada tahun 2004, dan jumlah ini dinisbahkan kepada jumlah penduduk sebanyak 22.931.314 jiwa termasuk kanak-kanak dan orang yang tidak layak memilih disebab tertentu. Jadinya keseluruhan jumlah di atas tidak lagi dikategorisasikan sebagai golongan putih. 2. Sebanyak 20 mereka yang tidak memilih, dengan dinisbahkan kepada jumlah penduduk yang sudah berdaftar sebagai layak untuk memilih sebanyak 9.227.478 jiwa. Dan jumlah ini disebut sebagai golongan putih di dalam perbincangan ini. Kesimpulan di atas dapat dilihat: No Jumlah penduduk Jumlah Layak memilih Golongan putih Tahun 1 22.931.314 9.227.476 2. 445.016 2008 25 Karaktristik dan Jumlah Yang Tidak Pengeluar Mengundi Pilihan Raya kali ke-12 di Malaysia, Sumber data: http:ms.wikipedia.orgwikiSuruhanjaya Pilihan Raya, diakses pada tanggal 12 April 2010, pukul 18.00 WIB Sebanyak 2.445.016 jiwa yang tidak mengunakan haknya dalam pemilihan umum pada tahun 2008 yaitu disebut golongan putih golongan putih , dan sumber data ini telah dikeluarkan oleh panetra pemilihan umum atau Suruhanjaya Pilihan Raya SPR. Adapun jumlah ini, tidak termasuk hitungan golongan putih di seluruh Malaysia, kerana 1 Negeri Bagian lagi masih tidak dihitung yaitu Serawak, kerana Negeri Bagian ini tidak termasuk di dalam analisis ini. sementara kedudukan undang- undang pemilihan umum di dalam Perlembagaan Persekutuan bagi negeri Serawak adalah, Bagian 8, tentang Pilihan Raya Perkara 113, No 3 menyatakan, Negeri- Negeri Tanah Melayu hendak termasuk wilayah-wilayah Persekutuan Kuala Lumpur,Labuan dan Putrajaya. Yaitu Negeri Bagian Serawak tidak termasuk perlaksanaan undang-undang pilihan raya ini, dan mempunyai undang-undang lain di bawah Undang-undang Dasar di Malaysia. 26 Setelah di jelaskan sumber data di atas dengan melalui deskriptif analitis makanya hepotesa-hepotesa tersebut di lakukan melalui teknik induktif, untuk lebih akurat dan faktual dalam bab seterusnya, yaitu inti atau kesimpulanya lebih komprehensif akan membahaskan kedudukan golongan putih antara hubungan hukum Islam dan fiqh siyasah. 26 Lembaga Penyelidik Undang-Undang, perlembagaan Persekutuan, Selangor Darul Ehsan: International Law Book Service, 2009, cet. I, h. 77 30

BAB III GOLONGAN PUTIH DI DALAM PENELITIAN FIQH SIYASAH