Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Golongan Putih Sebelum dan

Layanan adil terhadap golongan minoriti itu adalah bertolak dari ajaran dan keadilan Islam yang melarang pendindasan. Diskriminasi monopoli dan penindasan atas golongan minoriti adalah zalim dan perbuatan itu berdosa. 10 Sikap dan perbedaan ini terbawa-bawa hingga selepas kemerdekaan. Monopoli ekonomi terus berlaku. Kerajaan gagal mewujudkan sekurang-kurang 30 persen bagi bumiputera ialah kerana peluang pedangan kebanyakananya ditangan kaum Cina, kerajaan Pro Melayu pula memberi lesen atau stafikat dan peluang banyak kepada orang Melayu, tetapi monopoli pedangan ada di tangan orang Cina, maka semua lesen itu terjual kepada orang Cina. Dengan kesimpulan ini, apa yang dijelas oleh Logman di dalam bukunya yaitu sejarah Malaysia, 11 sejarah muncul golongan putih adalah berpunca dari kemasukan orang-orang India dan Cina dari pihak Inggris sekitar pada awal abad ke 18, maka terbentuklah sifat apatis bagi golongan masyarakat Melayu di dalam berpolitikan di Malaysia.

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Golongan Putih Sebelum dan

Sesudah di Masa Kontemporer. Faktor yang mempengaruhi perkembangan golongan putih sebelum kontemporer adalah ditinjau banyak sudut, pertama dari sudut sosiolisasi. 10 Ahmadie Thoha,Terjemahan Muqaddamah Ibnu Khaldum, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008, cet. IIV, h. 10 11 Logman, Sejarah Malaysia,Selangor Darul Ehsan: Pearson Malaysia Sdn Bhd,2009, cet. I, h. 60 Menurut konsep sosiologi, sesuatu kelompok itu berlaku perubahan dengan tiga faktor: 1. Kesedaran dan kedudukan psikologi. 2. Hubungan atau kontrak sosial. 3. Suasana atau kondisi tempat. 12 Golongan putih tidak terlepas daripada tiga faktor di atas, yang menyebabkan berlaku perubahan di dalam sistem politik sesebuah negara, khususnya di Malaysia. Kedua, yang menyebabkan mempengaruhi golongan putih ini berkembang adalah ditinjau dari sudut berpolitikan yang berlaku di dalam sesebuah negara, sebagai contoh, Malaysia mengamalkan sistem Raja Beparlemen monarki konstitusional, suara rakyat mesti didahulukan. 13 Dan juga banyak berlaku di sana pertubuhan partai-partai politik, bagi memberi inspirasi yang sah dan bersistem menurut undang-undang, yaitu menerima suara rakyat menjadi sebagai dasar perlembagaan negara. Secara dasarnya, faktor yang mempengaruhi golongan putih sebelum zaman kontemporer adalah foktor politik saat itu, sebagai contoh, pada zaman pemerintahan Tunku Abdul Rahman yaitu Perdana Menteri yang pertama, adalah pada saat itu Malaysia baru menjelang kemerdekaan, dan masyarakat Melayu secara meyoritasnya masih lagi merasakan politik atau kekuasaanya dijajah, dan 12 Michael Rush and Phillip Althoff, Pengantar Sosialogi politik, Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda, 2003, cet. 3, h. 46 13 Tun Salleh Abas, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia, AmpanHulu Klang Selangor Darul Ehsan: Dawanan Sdn Bhd, 2006, cet. III, h. 293 semangat ideologi tradisionalisme terus mempengaruhi pada setiap lapisan masyarakat. 14 Pemikiran atau semangat golongan putih pada awalnya, sudah berlaku dan mempengaruhi di dalam partai politik pada saat itu, tetapi pada akhirnya golongan ini berlaku kesedaran dan perubahan terhadap kepentingan pertubuhan partai- partai politik, yaitu kepentingannya adalah hak-hak perjuangan untuk menghalau penjajah Inggeris. 15 Faktor yang mempengaruhi sesudah kontemporer kurang lebih sama pada masa sebelumnya, yaitu foktor sosiolisasi dan politik, cuma dari sudut politik ianya meluas pada masa sebelumya. Jika ditinjau dari sudut politik, kemunculan partai-partai politik semakin bertambah sehingga terbentuk sistem multi partai pada saat ini, dan suara rakyat terus dilayani oleh pihak pemerintah walaupun berada dikawasan perdalaman disebabkan kecangihan teknologi dan sebagainya. Tetapi menurut kajian kenapa golongan putih terus meningkat persentasenya di Malaysia dan semakin bertambah pada saat ini? Secara dasarnya, sistem multi partai yang diamalkan di Malaysia adalah punca menyebabkan banyak golongan putih muncul. Diantara kelemahanya adalah: 14 Khoridatul Anissa, Malaysia Macan Asia, Ekonomi Politik Sosial Budaya Dinamika Hubungannya Indonesia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media Group, 2009, cet. I, h. 41 15 Logman, Sejarah Malaysia, Selangor Darul Ehsan: Pearson Malaysia Sdn Bhd,2009, cet. I, h. 179 Mempunyai kecederungan untuk menitikberatkan kekuasaan pada badan legislatif, sehingga peran badan eksekutif sering lemah dan ragu-ragu hal ini. 1. Tidak ada suatu partai yang cukup kuat untuk membentuk koalisi dengan partai-partai lain. 2. Partai-partai oposisinya kurang memainkan peranan yang jelas kerana sewaktu masing-masing partai dapat diajak untuk duduk dalam pemerintahan koalisi baru. Faktor dalaman setiap partai-partai politik, seperti berlaku korupsi dan sebagainya menyebabkan penyokong hilang kepercayaan. 16 Sebagai kesimpulanya, faktor yang menyebabkan mempengaruhi pemikaran golongan putih di Malaysia adalah, pertama sisiolisasi dan kedua berpolitikan. Dan secara dasarnya, di dalam sejarah masyarakat Melayu mempunyai tiga pemikiran yang menyebabkan kurang tambahnya golongan putih di sana, 17 yaitu pertama golongan tradisionalisme, 18 kedua golongan modernisme, 19 dan ketiga golongan reformisme. 20 16 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Poiltik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2008 cet. I, h. 418 17 Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam di Malaysia Sejarah dan Alirannya, ,Jakarta: Gema Insani Press, 1997, cet. I, h. 13 18 Istilah tradisionalisme digunakan dalam pengertian konservatif atau mempertahankan yang lama atau ditinjau dari sudut pemikiran adalah menekankan persoalan agama di dalam kehidupan. 19 Istilah modernisme menurut Roger Garaudry adalah Westernisme yaitu aliran yang berasaskan kebudayaan dan pemikiran barat. 20 Istilah reformisme adalah semangat puritanisme, yaitu penekanan kepada ajaran Islam yang murni pristine.

C. Karakteristik dan Jumlah Golongan Putih di Malaysia.