masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat tentang diri si peminjam serta hal-hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam.
2. Purpose
Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan dipergunakan untuk berdagang, berproduksi atau membeli rumah. Dan apakah
tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bank bersangkutan. Misalnya, keperlua atau tujuan untuk perkapalan sedangkan
line of business bank justru dalam bidang pertanian.
3. Prospect
Yang dimaksud dengan prospek adalah harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam. Ini dapat diketahui dari perkembangan
usaha si peminjam selama beberapa bulan tahun, perkembangan keadaan ekonomi perdagangan, keadaan ekonomi atau perdagangan sektor usaha si
peminjam, kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari learning power kekuatan pendapatankeuntungan masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
4. Payment
Mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan prospek, kelancaran penjualan dan
pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko penilaian kredit,
8
antara lain :
1. Character
Watak character, yang dimaksud adalah kepribadian, moral dan kejujuran dari ada pemohon peminjaman. Apakah ia nantinya akan memenuhi
kewajiban dengan baik yang timbul dari perjanjian kredit yang akan diadakan. Hal ini menyangkut sejauh mana kebenaran dari keterangan-keterangan yang
diberikan pemohon tentang data-data perusahaannya. Bank juga menyelidiki asal-usul si pemohon, misalnya tentang keroyalan si debitur dan juga keadaan
masa lalunya apakah ia pernah terlibat blacklist.
2. Capasity
Kemampuan capacity, dimaksud sebagai kemampuan mengendalikan, memimpin, menguasai bidang usahanya, kesungguhannya dan melihat
perspektif masa depan sehingga usahanya berjalan dengan baik dan memberikan untung. Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan
nasabah dalam membayar pinjaman. Dari penilaian ini terlihat kemampuaan nasabah dalam mengelola bisnis, kempuan ini dihubungkan dengan latar
belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan
pinjaman yang disalurkan, capacity sering juga disebut dengan nama
8
Raharja Pratama, Uang dan Perbankan, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1997 Cet.3, h.95.
Capability.
9
Definisi lain tentang capacity adalah menggambarkan tentang kemampuan seorang langganan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
finansialnya. Suatu estimasi yang dianggap cukup baik diperoleh dengan menilai posisi likuiditas dan proyeksi cash flow dari calon langganan.
10
Capacity menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya, baik dalam kemampuan manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.
Untuk itu bank harus memperhatikan : a.
angka-angka hasil produksi b.
angka-angka penjualan dan pembelian c.
perhitungan rugi laba perusahaan saat ini dan proyeksinya d.
data-data financial di waktu-waktu yang lalu, yang tercermin di dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat diukur
kemampuan perusahaan
calon penerima
kredit utuk
melaksanakan rencana di waktu yang akan datang.
11
Capacity adalah kempuan yang dimiliki calaon nasabah dalan menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian
ini adalah untuk mengetahui mengukur sampai sejauh mana calon nasabah
9
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta, PT Grafindo Persada, 2003, h. 118
10
Syamsudin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007,
h.31.
11
Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta, Liberty, 2004
mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya ability to pay secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
12
3. Capital