Tujuan Sentral dalam Strategi Komunikasi Kolerasi Antar Komponen dalam Strategi Komunikasi

a Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif, dan intruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal. b Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioprasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. 41

C. Tujuan Sentral dalam Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi communication planning dengan manajemen komunikasi communication manageman untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut R.Wayne Pace, Brent D.Peterson dan M.Dallas Burrnett dalam bukunya : Technique for Effective Communication , bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama 42 : a To secure understanding Memastikan bahwa komunikan paham mengerti pesan yang diterima. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaan itu harus dibina To establish acceptance. b To establish acceptance 41 Ibid, h. 300 42 Efendy Onong Uchjana Ilmu Komunisi, Teori dan Praktek Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1992, h. 32 Setelah komunikan mengerti dan menerima pesan maka ini harus dilakukan pembinaan. Setelah penerimaan itu dibina. Kegiatan harus dimotivasikan To motivate action. c To motivate action Setelah peneriamman itu dibina maka kegiatan itu harus dimotivasikan To motivate action .

D. Kolerasi Antar Komponen dalam Strategi Komunikasi

Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan fakor-faktor penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan fakor- faktor penghambat pada setiap komponen tersebut. 43

I. Bentuk -Bentuk Komunikasi

a. Komunikasi Personal Bentuk komunikasi kelompok ada dua yaitu komunikasi antarpersonal dan komunikasi intrapersonal. 44 Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam kontek- 43 Ibid, h. 11 44 Ibid, h. 7 kontek lainnya, dengan kata lain komunikasi intrapribadi ini inheren dalam komunikasi dua-orang, tiga-orang, dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri- sendiri mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain, hanya saja caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri-sendiri. 45 Komunikasi antarpribadi interpersonal communication adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. 46 Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal dibedakan menjadi dua, yakni komunikasi diadik dyadic communication, dan komunikasi kelompok kecil small group communication. Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka yang dilakukan melalui tiga bentuk percakapan, wawancara dan dialog. Adapun komunikasi kelompok kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, hal mana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain. Mengenai batas jumlah anggota tidak secara tegas disebutkan. 47 45 Don F.Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung : PT.Rosdakarya 2001,Cet.Ke-3, h.72-73 46 Ibid , h.73 47 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta : PT.RajaGrapindo Persada 2005, Cet.Ke-2, h. 31-32 Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik dyadic communication yang melibatkan hanya dua orang. Ciri-ciri komunikasi dyadic adalah : c. Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat. d. Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baiksecara verbal maupun non verbal. 48 Sebagai sebuah komunikasi tatap muka, tujuan komunikasi antar pribadi adalah : a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. b. Mengetahui dunia luar. c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna. d. Mengubah sikap dan prilaku. e. Bermain dan mencari hiburan. f. Membantu orang lain b. Komunikasi Kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. 49 Adapun yang dimaksud dengan komunikasi kelompok adalah: 1 Bila proses komunikasi hal mana pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar pada tatap muka. 48 Don F.Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung : PT.Rosdakarya 2001,Cet.Ke-3, h. 73 49 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, Bandung : Remadja Karya,1986, h.7 2 Komunikasi berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima. 3 Pesan yang disampaikan terencana dipersiapkan dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi kelompok kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat akbar, pentas seni tradisional di desa, pengarahanan ceramah. Dengan kata lain komunikasi sosial antara tempat, situasi, dan sasarannya jelas. 50 c. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi organization communication terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal, dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut stuktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak tergantung pada stuktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gosip. 51 Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam 50 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta : PT.RajaGrapindo Persada 2005, Cet.Ke-2, h. 33 51 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, Bandung : Remadja Karya,1986, h.75 hubungan-hubungan hirarki antara yang satu dengan yang lain dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 52 Komunikasi organisasi cenderung menekan kegiatan penanganan- pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional organizational boundary , fokusnya adalah menerima, menafsirkan dan bertindak berdasarkan informasi dalam suatu konteks. Tekanannya adalah pada komunikasi sebagai suatu alat yang memungkinakan orang beradaptasi dengan lingkungan mereka. komunikasi organisasi dipandang dari suatu perspektif interpretative subjektif adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi, ia adalah organisasi. Komunikasi organisasi adalah “prilaku pengorganisasian” yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. 53 52 Don F.Faules, R. Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy,Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung : PT.Rosdakarya 2001,Cet.Ke-3, h. 31 53 Ibid, h. 33

BAB III BIOGRAFI LINDA AGUM GUMELAR

2 Profile Linda Agum Gumelar Linda Agum Gumelar, S.Ip yang mempunyai nama asli Linda Amaliasari. Beliau merupakan anak ke empat dari pasangan Jendral Purn Achmad Tahir dan Rosilla Simanjuntak. Selain menjabat di posisi strategis, di akhir karir militernya Achmad Tahir, yang tak lain ayah kandung Linda, dipercaya sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi di era Kabinet Pembangunan IV- V pemerintahan Presiden Soeharto. 54 Sebagai seorang militer Achmad Tahir, sering berpindah-pindah tugas. Tidak mengherankan apabila Linda lahir di kota Bandung, padahal kedua orang tuanya berdarah Sumatera Utara. Linda yang lahir pada tanggal 15 November 1951, harus menerima kenyataan untuk berpindah-pindah sekolah karena mengikuti tugas sang ayah. Bahkan ia harus rela berganti-ganti teman dan suasana sekolah dengan berbagai kultur yang berbeda pula. Keadaan tersebut terkadang membuat ia sedih dan stres di waktu kecilnya.”Saya itu anak tentara, ayah saya itu bertugas pindah-pindah, waktu saya SD saja enam kali pindah sekolah, kalau untuk anak-anak mungkin agak stres karena setiap tahun mesti ketemu guru yang baru serta teman-teman yang baru, itu sebabnya setelah saya menikah, bapak suami-red yang juga tentara sering berpindah-pindah tugas pula tetapi, anak-anak tidak saya bawa. 54 Linda Agumbiografi Linda, diakses pada tanggal 27 Mei 2008 jam 15.15 di www.yahoo.com