Yoo Donthu 2001dalam Fandi
Tjiptono 2005:55
sangat fungsional dalam aktifitas sehari-hari
• Kualiatas motor Honda lebih baik di banding produk-
produk sejenis dari pesaingnya
• Teknologi serta fitur yang digunakan memberi
kemudahan bagi pengguna • Performa mesin serta Harga
jual suku cadang Honda sangat baik
• Ketersediaan suku cadang Honda sangat mudah di dapat
4. Brand image
Lassar, Mittal, Sharma 1995 dalam
Fandi Tjiptono 2005:58
• Hubungan Sepeda motor
Honda dengan kepribadian
• perasaan nyaman menggunakan produk motor
Honda
• Rasa bangga memiliki produ
motor Honda
• Emosi menngunakan motor
Honda
• Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir
yang menyenangkan dan memikat
• Kekaguman terhadap jenis
dan tipe motor Honda
• Pelayanan dealer sepeda
motor Honda dihati pelanggan
• Pelayanan dealer Honda
setelah pembelian memuaskan
Ordinal
5 Loyalitas
Kim Kim 2004 dalam Fandi Tjiptono
2005:58
• Honda selalu menjadi merek pilihan pertama saya
• Tingkat loyalitas pada merek sepeda motor Honda
• Rasa puas terhadap merek Honda
• Saya tetap akan meilih merek Ordinal
87
88 Honda, sekalipun produk lain
memiliki fitur yang sejenis • Kualitas merek Honda
• Mempromosikan merek Honda kepada kerabat atau
teman
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Motor Honda
Sejarah Honda tidak terlepas dari tangan seorang Soichiro Honda, sang pendiri. Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun kini
Tenrryu City yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh
yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu.
Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak
sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan
obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh. Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak
ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga
keterampilannya dalam menangani mesin menurun pada anak sulungnya. Soichiro Honda ini seorang pembalap racer, juga seorang businessman,
dan juga seorang manufaktur sejati Disamping semua itu, yang paling penting
89
adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi. Dia memimpikan membuat piston ring yang lebih baik, mendirikan sebuah perusahaan kecil dan
memproduksinya. Perusahaan kecil di Hamamatsu sebelum lahir Honda Motor Company berhasil membuat motor bikez.. di bulan Oktober 1946.
Motornya ini menggunakan rangka sepeda. Karena gasoline sangat langka waktu itu, makanya Honda mengembangkan motornya ini menggunakan
turpentine semacam minyak yang disuling dari pine tress. Namun karena mutunya tidak begitu bagus, motor tersebut dipedal lebih dahulu baru bisa
jalan. Di bulan November 1947, Seichiro Honda mengembangkan motor bikez berkekuatan 0.5HP yang disebut A-Type dan masih menggunakan
turpentine, dan motor ini dikenal sebagai “Chimney”. Barulah pada tahun 1958 Seichiro Honda mendirikan pabrikan Honda
bersama dengan Takeo Fujikawa yang sangat mendukung dari sisi financial. Bersama-sama mereka mendirikan emperium Honda. Di tahun 1948 juga,
Honda mengeluarkan motobikez dengan engine 90cc modifikasi dari Type A, yang dikenal sebagai “B-Type”. Tahun 1949, Honda mengeluarkan motor “D-
Type ”. Kali ini motor yang dibuat sudah jauh lebih lengkap ketimbang
pendahulunya bukan hanya engine yang ditempelkan ke rangka sepeda seperti sebelumnya. Mr. Honda selalu mengikuti setiap step dalam proses pembuatan
motor ini karena itu disebut D-Type.. karena Dreamnya mulai terwujud. Dan milestone ini membuat Honda semakin gencar memproduksi motor yang lebih
baik dan semakin canggih.
90
Setelah mengeluarkan D-Type, selanjutnya Honda mengeluarkan engine 146cc, OHV, 4 stroke yang dikenal sebagai E-Type. Engine ini dapat
mengeluarkan power 5.5HP dan dapat digeber sampai kecepatan 80 kmh. Selanjutnya bikez dengan engine ini diproduksi, dan bisa mencapai 130 unit
sehari. Tahun 1952, Honda mengeluarkan motor “Cub” pertamanya dengan engine F-Type, 50cc, 2 stroke dan produksinya mencapai 6500 unit sebulan
atau hampir menguasai 70 market share motor di Jepang. Tahun 1953, Honda memproduksi motor 90cc, 4 stroke yang dikenal sebagai “Benly” atau
yang berarti nyaman. Motor ini mempunyai 3 speed gearbox, dan motor ini bisa laku terjual sebanyak 1000 unit sebulan.
Tahun 1954, Honda juga mengeluarkan scooter yaitu Juno. Juno ini diadaptasi dari Vespa yang sedang dibuat di Jepang, karena diadaptasi dari
Vespa maka bentuknya mirip dengan Vespa. Tahun 1957, Honda mengeluarkan untuk pertama kalinya twin cylinder motorcycles, 250cc OHC,
empat stroke C70, C70 lumayan cukup canggih dimasanya. Mulailah berbagai produk muncul seperti C71 dimana telah menerapkan electric starter pada
engine 250cc. Tahun 1959, Benly 125cc juga dikeluarkan dan sanggup digeber sampai 110 kmh. Era keemasan Honda muncul pada bulan Juni 1958,
yaitu dengan dikeluarkannya C100 Super Cub yang disebut-sebut the most successful motorcycles.
Super Cub ini dikembangkan selama tiga tahun, agar murah dan gampang dikendarai oleh siapapun. Motor ini menggunakan 50cc, OHC, empat stroke,
91
centrifugal clutch dengan tiga transmisi kecepatan. Motor ini sangat mudah
dikendarai bahkan bagi pemula sekalipun. Bentuk ini yang dikenal sebagai bebek sekarang, dan sangat populer pada zamannya. Wanita pun mudah
mengendarainya karena tidak perlu terhambat oleh bentuk konvensional motor yang ada tanki bensin. Motor ini kemudian muncul berbagai versi ada
yang 50cc, 70cc dan 90cc. Tahun 1959, Honda mulai mengekspor dan memasuki pasar Amerika Serikat. Dan terkait dengan motor ini pada akhir
Desember 2005, motor ini sudah diproduksi sebanyak 50 juta unit bentuknya beda-beda tipis namun enginenya sangat mirip dan jumlah tersebut adalah
jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah motor pada saat itu www.kumpulblogger.com.
a. Sejarah Motor Honda di Indonesia
Motor Honda di Indonesia berada di bawah naungan PT Astra Honda Motor AHM. PT Astra Honda Motor AHM merupakan pelopor
industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki
oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang.
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi
pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak
92
menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu
moda transportasi andalan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya
pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan
beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50 milik
PT Astra International Tbk dan 50 milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,
pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa
Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini
memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah
satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan
prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan
93
serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode
H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS Astra Honda Authorized Service Station dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H,
yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda diseluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah
sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi
berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu
orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
1 Visi
To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in Indonesia in term of customer satisfaction the
empowered human capital guided by shared values.
94
2 Misi
To provide mobility solution which exceed customer expectation with the best value motorcycle Its related products, thru
empowered human capital for the benefit of all stakeholders .
b. Jenis Produk :
Sepeda Motor ¾ Tipe CubBebek
• Honda Absolute Revo 110 • Honda Blade
• Honda Supra X 125 R • Honda Supra X 125 PGM-FI
¾ Tipe Sport
• Honda Absolute Revo 110 • Honda Blade
• Honda Supra X 125 R • Honda Supra X 125 PGM-FI
¾ Tipe Skutik
• Honda BeAT • Honda Vario
• Honda Vario Techno
95
c. Penghargaan
ICSA 2008 “The Best in Achieving Total Customer Satisfaction”
category: Sport Motorcycle, ICSA 2008 September 2008, dari lembaga survei Frontier dan majalah SWA.
SBBI 2008
SBBI 2008 dari Harian Umum Solopos memberikan penghargaan terhadap AHM “Merk Terbaik Kategori
Sepeda Motor Transmisi Manual”
96
IMAC 2008
“The Company with The Best Corporate Image” category: Automotive 2 wheels, IMAC 2008,
dari majalah Business
IBBA 2008
Indonesia Best Brand Award, merupakan pnghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA MARS. Pada
tahun 2008 memberikan penghargaan ini ke AHM “The Most Valuable Brand in Indonesia”
dengan kategor: Non-Matic Motorcycle Sport Motorcycle.
97
B. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
skor tiap butir. Masrum 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya di dalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini
sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Kemudian dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi adalah item yang
mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi.
Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah asanya kepercayaan terhadap alat tes instrumen. Suatu instrument dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil tetap. Dengan denikian masalah reliabilitas instrument berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes instrument, maka perubahan dianggap tidak berarti.
Nilai kritis pada uji validitas sebesar 0,410 sedangkan nilai koefision realibilitasnya adalah lebih besar dari 0,6. Berikut hasil pengujian validitas
dan realibilitas.
98
Table 4.1
Uji Validitas dan Reabilitas
Pernyataan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Cronbranchs
Alpha If Item Deleted
Keterangan
Brand Awareness
Butir 1 Butir 2
Butir 3 Butir 4
Butir 5 0,559
0,490 0,410
0,587 0,412
Valid Valid
Valid Valid
Valid 0,951
0,952 0,952
0,951 0,952
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Brand Assosiation
Butir 6 Butir 7
Butir 8 Butir 9
Butir 10 Butir 11
Butir 12 0,789
0,587 0,620
0,559 0,513
0,654 0,563
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid 0,949
0,951 0,950
0,951 0,951
0,950 0,951
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Perceived Quality
Butir 13 Butir 14
Butir 15 Butir 16
Butir 17 0,549
0,697 0,497
0,681 0,728
Valid Valid
Valid Valid
Valid 0,951
0,950 0,952
0,950 0,950
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
99
Butir 18 Butir 19
0,559 0,789
Valid Valid
0,951 0,949
Reliabel Reliabel
Brand Image
Butir 20 Butir 21
Butir 22 Butir 23
Butir 24 Butir 25
Butir 26 Butir 27
0,615 0,487
0,789 0,587
0,608 0,682
0,505 0,631
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
0,951 0,951
0,949 0,951
0,951 0,950
0,951 0,951
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Customer Loyalality
Butir 28 Butir 29
Butir 30 Butir 31
Butir 32 Butir 33
0,477 0,774
0,682 0,592
0,654 0,613
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
0,952 0,949
0,950 0,951
0,950 0,951
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Pengukuran validitas dan reliabilitas diatas bedasarkan penggunaan software SPSS 16.0 Seperti table diatas, koefisien cronbach`s alpha untuk
masing-masing variabel ternyata lebih besar dari pada 0,60, artinya cronbach`s alpha
dapat diterima, setelah pengujian validitas dan
100
realibilitas, menyatakan bahwa selururh item perntanyaan dari masing- masing variable dinyatakan valid dan Reliabel. Dengan kata lain, jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variable brand awareness, brand association, perceived quality, brand
image, dan customer loyality adalah konsisten dan dapat dipercaya
Reliabel
2. Deskriptif Analisis
a.
Brand Awareness
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden Pada konsumen produk sepeda motor Honda mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, diperoleh hasil olah data kuisioner sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kemampuan mengenali produk
No Kategori
Frekuensi
1 Sangat tidak Setuju
2 Tidak Setuju
13 13
3 Ragu – ragu
10 10
4 Setuju 63
63 5 Sangat
Setuju 14
14 Total 100
100
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 63 dari responden menjawab setuju bahwa mereka mampu mengenali produk Honda diantara merek-merek
yang saling bersaing dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
101
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut sebanyak 10 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.3 Kemampuan mengenali logo produk
No Kategori
Frekuensi
1 Sangat tidak Setuju
2 Tidak Setuju
12 12
3 Ragu – ragu
9 9
4 Setuju 64
64 5 Sangat
Setuju 15
15 Total 100
100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa 64 dari responden menjawab setuju bahwa mereka mampu mengenali logo motor Honda diantara produk
lain dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut
sebanyak 9 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 12 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
102
Tabel 4.4 Kemampuan membedakan produk
No Kategori
Frekuensi
1 Sangat tidak Setuju
2 Tidak Setuju
1 1
3 Ragu – ragu
9 9
4 Setuju 60
60 5 Sangat
Setuju 30
30 Total 100
100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa 60 dari responden menjawab setuju bahwa mereka tidak mengalami kesulitan membedakan antara motor
Honda dengan motor lain dan sebanyak 30 responden menjawab sangat setuju. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.5 Diferensiasi produk
No Kategori
Frekuensi
1 Sangat tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu – ragu
6 6
4 Setuju 63
63 5 Sangat
Setuju 31
31 Total 100
100
103
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa 63 dari responden menjawab setuju bahwa Diferensiasi produk Honda dengan produk lain sangat jelas dan
sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut sebanyak 6
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.6 Pengetahuan tentang produk
No Kategori
Frekuensi
1 Sangat tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu – ragu
17 17
4 Setuju 58
58 5 Sangat
Setuju 25
25 Total 100
100
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 58 dari responden menjawab setuju bahwa mereka mampu mengetahui jenis-jenis produk motor Honda
dengan mudah dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
104