1 Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2 One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya
hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60.
2. Uji Asumsi Klasik
Apabila menggunakan OLS Ordinary Least Square dalam ekonometrika dijelaskan bahwa peneliti tidak dapat menghindari diri dari
penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi ini menggunakan SPSS 16 for windows.
a. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable
independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna atau mendekati sempurna. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak termasuk variable ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
76
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut: 1
Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen. 2
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Jika dibawah 0,90, maka tidak adanya
multikolonieritas. 3
Multikolonieritas juga dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
77
Misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95 Ghozali, 2005:91.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode yang ketiga yaitu suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai variance inflation
factors VIF tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0.1. Ghozali, 2005:91
b. Uji Heterokedasitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu
pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak
sama antara satu varians dari satu residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heterodokedasitas, sedangakan gejala
varians residual yang sama dari suatu pengamatan lain disebut homokedositas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
78