mencari kredit atau membayar hutang-hutang. Sebagai faktor produksi, tanah mendapat bagian dari hasil produksi karena jasanya dalam produksi itu.
Pembayaran atas jasa produksi ini dikatakan sewa tanah rent. David Ricardo, seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dikenal sebagai salah seorang
penulis terkemuka dalam soal sewa tanah dengan teorinya mengenai sewa tanah differensial, dimana ditunjukkan bahwa tinggi rendahnya sewa tanah adalah
disebabkan oleh kesuburan tanah, makin subur tanah makin tinggi sewa tanah. Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, dapat diketengahkan
sebuah simpulan mengenai tanah sebagai komponen hidup dari lingkungan yang sangat penting terutama bagi hidupnya tumbuhan bahan pangan. Karena tanah
merupakan salah satu usaha pada bidang pertanian yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor penting lainnya. Oleh sebab itu luas panen atau sering disebut luas tanah yang mampu memberikan hasil panen atau produktivitas pertanian sebagai
suatu proses dalam produksi bidang pertanian.
2.3.4.2. Modal
Modal dalam pengertian ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi lahan dan tenaga kerja digunakan untuk
menghasilkan suatu barang baru atau hasil pertanian dalam suatu proses produksi. Sedangkan modal merupakan bentuk kekayaan berupa uang tunai ataupun barang
yang akan digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Pengertian barang disini meliputi alat-alat produksi dan sarana produksi pertanian lainnya seperti pupuk,
bibit, dan obat-obatan Mubyarto,1989.
Universitas Sumatera Utara
Menurut hernanto 1991, modal menurut sifatnya dibedakan menjadi modal tetap fixed cost yaitu modal yang tidak habis dipakai dalam satu kali
proses produksi, seperti tanah, bangunan dan alat pertanian. Sedangkan modal bergerak variable cost yaitu modal yang habis terpakai dalam satu kali proses
produksi seperti uang tunai yang dibayarkan kepada tenaga kerja. Sumber modal petani bisa berasal dari petani itu sendiri maupun dari luar usahatani.
2.3.4.3. Tenaga kerja
Tenaga kerja dalam kegiatan usahatani merupakan faktor produksi kedua selain tanah, modal dan teknologi. Soehardjo dan patong dalam Daniel.2002
menyatakan bahwa tenaga kerja dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai daya manusia untuk melakukan usaha yang dijalankan. Ditinjau dari segi umum
pengertian tenaga kerja menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa dan mempunyai nilai ekonomi yang dapat berguna
bagi kebutuhan masyarakat, secara fisik kemampuan bekerja diukur dengan usia. Tenaga kerja adalah pengertian tentang potensi yang terkandung dalam
diri manusia yang dikaitkan dengan perdagangan di berbagai kegiatan atau usaha yang ada keterlibatan manusia, yang dimaksud adalah keterlibatan unsur-unsur
jasa atau tenaga kerja. Yang biasa disebut sebagai tenaga kerja pada dasarnya adalah penduduk pada usia kerja 15-64 tahun, dan dapat pula dikatakan bahwa
tenaga kerja itu adalah penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting
dan memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan usaha pertanian. Jumlah kerja yang dicurahkan untuk tiap kegiatan berbeda-beda, dimana semakin banyak
tenaga kerja yang tersedia dan dicurahkan dalam kegiatan usaha pertanian maka
Universitas Sumatera Utara
jumlah produk yang dihasilkan semakin besar yang akan berdampak pada pendapatan yang semakin besar pula.
2.3.4.4. Curahan Kerja