Bakteri akan menguraikan serasah secara enzimatik melalui peran aktif dari enzim proteolitik, selulolitik dan kitinoklastik Lyla dan Ajmal, 2006.
Bakteri mengeluarkan enzim yang menguraikan molekul-molekul organik kompleks seperti protein dan karbohidrat dari tumbuhan yang telah mati. Beberapa
enzim yang terlibat dalam perombakan bahan organik antara lain, Betta-glukosidase, lignin peroksidase LiP, manganese peroksidase MnP, lakase dan reduktase. Enzim
reduktase merupakan penggabungan dari LiP dan MnP yaitu enzim versatile peroksidase Saraswati dan Sumarno, 2008.
Proses dekomposisi bakteri sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan terutama ketersediaan oksigen terlarut khususnya bakteri aerobik. Dekomposisi oleh
bakteri anaerob akan menghasilkan bahan-bahan yang dapat merugikan kehidupan organisme perairan Saunder, 1980. Kebanyakan bakteri laut terikat, bargabung
dengan sesamanya untuk membentuk permukaan yang kuat karena adanya bahan berlendir yang terbentuk pada permukaan sel, sehingga sel-sel saling terikat. Dengan
cara ini bakteri dapat membentuk lapisan permukaan yang mengakibatkan bakteri dapat hidup pada alga, rumput laut dan tumbuhan mangrove Hutching dan Saenger,
1987.
2.7 Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
Salinitas adalah berat garam dalam gram per kilogram air laut serta merupakan ukuran keasinan air laut dengan satuan pro mil 000. Salinitas merupakan parameter
penunjuk jumlah bahan terlarut dalam air. Tingkat salinitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan serta pertumbuhan mikroorganisme pada
ekosistem mangrove.
Mikroorganisme yang terdapat pada perairan dipengaruhi oleh faktor fisik maupun kimia seperti tekanan hidrostatik, pH, salinitas dan suhu. Menurut Polunin
1986, Ada babarapa macam respons mikroorganisme terhadap salinitas, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Mikroorganisme tidak mampu bertoleransi dan akan mati pada kondisi
salinitas tinggi, umumnya mikroorganisme yang berasal dari air tawar 2.
Mikroorganisme mungkin toleran pada salinitas tertentu tetapi akan tumbuh lebih baik pada salinitas rendah
3. Mikroorganisme hanya dapat tumbuh pada kondisi dengan salinitas dengan
adanya ion natrium
Salinitas mempunyai peranan penting untuk kelangsungan hidup dan metabolisme ikan. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran air sungai. Lapisan dengan salinitas homogen, maka suhu juga biasanya homogen, selanjutnya pada lapisan
bawah terdapat lapisan pekat dengan degradasi densitas yang besar yang menghambat pencampuran antara lapisan atas dengan lapisan bawah. Salinitas permukaan air laut
sangat erat kaitannya dengan proses penguapan dimana garam-garam akan mengendap atau terkonsentrasi Nontji, 2007.
Semakin tinggi tingkat salinitas maka semakin sedikit mikroorganisme yang mampu beradaptasi dan dapat bertahan hidup. Menurut Muslimin 1996,
mikroorganisme yang terdapat pada perairan dipengaruhi oleh faktor fisik maupun kimia seperti tekanan hidrostatik, sinar, pH, salinitas dan suhu. Salah satu respons
mikroorganisme terhadap salinitas adalah tidak dapat bertoleransi dan akan mati pada kondisi salinitas tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat