Pengambilan dan Pengumpulan Serasah Daun A. marina Penempatan Serasah di Lokasi Penelitian Pengambilan Serasah Daun yang Telah Terdekomposisi Isolasi Bakteri dari Serasah Yang Telah Mengalami Proses Dekomposisi

SCA untuk uji sitrat, Triple Sugar Iron Agar TSIA untuk uji hidrogen sulfida, gelatin untuk uji hidrolisis gelatin dan H 2 O 2 3 untuk uji katalase.

3.3 Penentuan Lokasi Berdasarkan Tingkat Salinitas

Penentuan zona salinitas dilakukan setelah melakukan survey lokasi penelitian terlebih dahulu. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian diukur tingkat salinitasnya. Pengukuran tingkat salinitas dilakukan pada titik tertentu dari darat ke laut dengan menggunakan alat Hand refractometer yang terdiri atas 3 stasiun yaitu : a. Stasiun 1 dengan Tingkat salinitas 0-10 ppt b. Stasiun 2 dengan Tingkat salinitas 10-20 ppt c. Stasiun 3 dengan Tingkat salinitas 20-30 ppt

3.4 Pengambilan dan Pengumpulan Serasah Daun A. marina

Daun A. marina yang telah berwarna kuning dikumpulkan, kemudian ditimbang sebanyak 50 g, dimasukkan ke dalam 3 kantong serasah yang terbuat dari jaring nilon dengan pori-pori 1 mm ukuran 40x30 cm, masing-masing sebanyak 50 g. Serasah daun A. marina yang dikumpulkan sekitar 3150 gram 50 g serasah x 7 perlakuan x 3 ulangan x 3 salinitas.

3.5 Penempatan Serasah di Lokasi Penelitian

Serasah daun sebanyak 50 gr dimasukkan ke dalam kantong serasah berukuram 40 x 30 cm yang terbuat dari nilon. Pada setiap kantong tersebut diberikan penambahan 10 ml suspensi fungi Aspergillus sp., Pennicillium sp., dan Curvullaria sp., isolat fungi diperoleh dari Ayunasari 2009. Kemudian kantong serasah tersebut diletakkan pada 3 stasiun dengan perbedaan tingkat salinitas. Stasiun 1 0-10 ppt, stasiun 2 10-20 ppt, dan stasiun 3 20-30 ppt. Kantong diletakkan sedemikian rupa agar terendam saat air pasang dan terlihat pada saat air surut. Pada lokasi dengan tingkat salinitas Universitas Sumatera Utara yang telah ditentukan, dibuat 3 plot. Kantong serasah yang berisi daun A. marina ditempatkan secara acak pada plot-plot ini. Agar tidak dihanyutkan oleh pasang surut air laut, kantong serasah ini diikatkan pada kayu pancang yang terbuat dari bambu. Potongan bambu yang sudah diikaykan dengan kantong serasah ditancapkan di tanah.

3.6 Pengambilan Serasah Daun yang Telah Terdekomposisi

Serasah yang telah diletakkan di setiap stasiun diambil setiap 15 hari sekali dan pengambilan dilakukan sampai hari ke 105 hari. Sebanyak 27 kantong serasah diambil setiap satu kali pengambilan di setiap setasiun, Serasah kemudian dibawa ke laboratorium untuk diisolasi dan dianalisis, untuk mengetahui diversitas dan karakteristik bakteri.

3.7 Isolasi Bakteri dari Serasah Yang Telah Mengalami Proses Dekomposisi

Serasah yang telah diambil dari lapangan ditimbang sebanyak 10 g, kemudian dihaluskan dengan alu dan mortal secara aseptis dan dimasukkan ke dalam labu erlenmenyer 250 ml, kemudian dibuat suspensi dengan cara menambahkan air yang berasal dari lingkungan serasah sampai mencapai volume 100 ml. Kemudian dibuat pengenceran 10 -6 , lalu 0.1 ml suspensi dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah berisi media NA, dengan metode cawan sebar Cappucino Sherman, 1996. Kemudian selanjutnya diinkubasi selama 2-3 hari pada suhu 32 o C. Pengamatan dilakukan dengan mengamati warna, bentuk, tepi dan elevasi koloni. Tahapan selanjutnya adalah pembuatan biakan murni dari isolat bakteri yang diperoleh, untuk selanjutnya dilakukan identifikasi. Penghitungan koloni bakteri dilakukan terhadap cawan yang mempunyai 30 sampai 300 koloni bakteri. Jumlah koloni bakteri dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni yang ada pada petri dengan faktor pengenceran Cappucino Sherman, 1996. Universitas Sumatera Utara

3.8 Identifikasi bakteri