BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Mangrove
Soerianegara dan Indrawan 1982 menyatakan bahwa hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya di daerah teluk dan di muara sungai yang
dicirikan oleh: 1 tidak terpengaruh iklim; 2 dipengaruhi pasang surut; 3 tanah tergenang air laut; 4 tanah rendah pantai; 5 hutan tidak mempunyai struktur tajuk;
6 jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri atas api-api Avicennia sp, pedada Sonneratia sp, bakau Rhizophora sp, tancang Bruguiera sp, nyirih Xylocarpus
sp, nipah Nipah sp, dan lain-lain. Kusmana 2002, menyatakan bahwa mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang
membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat
pasang dan bebas dari genangan pada saat surut. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dalam
suatu habitat mangrove.
Hutan mangrove sebagai sumber daya alam khas daerah pantai tropik, mempunyai fungsi strategis bagi ekosistem pantai, yaitu: sebagai penyambung dan
penyeimbang ekosistem darat dan laut. Secara ekologis mangrove berperan sebagai daerah pemijahan spawning grounds dan daerah pembesaran nursery
grounds berbagai jenis ikan, kerang dan spesies lainnya. Selain itu serasah mangrove berupa daun, ranting dan biomassa lainnya yang jatuh menjadi sumber pakan biota
perairan dan unsur hara yang sangat menentukan produktivitas perikanan laut Pratikto dkk, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Peran dan Fungsi Hutan Mangrove
Hutan mangrove merupakan sumber daya alam daerah tropis yang mempunyai manfaat ganda, baik dari aspek sosial ekonomi maupun ekologi. Besarnya peranan
hutan mangrove bagi kehidupan dapat diketahui dari banyaknya jenis hewan baik yang hidup di perairan, di atas lahan maupun di tajuk-tajuk pohon mangrove atau
manusia yang bergantung pada hutan mangrove tersebut Naamin, 1991. Manfaat ekonomis diantaranya terdiri atas hasil berupa kayu kayu bakar, arang, kayu
konstruksi dan hasil bukan kayu. Manfaat ekologis, yang terdiri atas berbagai fungsi, baik bagi lingkungan ekosistem daratan dan lautan maupun habitat berbagai jenis
fauna.
Ekosistem mangrove dikategorikan sebagai ekosistem yang tinggi produktivitas Snedaker, 1978 yang memberikan kontribusi penting terhadap
produktivitas ekosistem pesisir Harger, 1982. Dalam hal ini beberapa fungsi hutan mangrove adalah sebagai berikut :
1. Penghalang terhadap erosi pantai, tiupan angin kencang, dan ombak yang kuat.
2. Membantu perluasan daratan ke laut dan pengolah limbah organik.
3. Tempat mencari makan, memijah dan bertelur berbagai jenis ikan dan udang.
4. Habitat berbagai jenis satwa.
5. Penghasil kayu dan non kayu.
6. Berfungsi untuk potensi pendidikan dan rekreasi.
2.3 Proses Dekomposisi Serasah Mangrove