anggaran unified budgeti antara pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
2.4.1 Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin yaitu pengeluaran yang digunakan untuk pemeliharaan dan penyelenggaraan pemerintah yang meliputi belanja pegawai, belanja barang,
pembayaran bunga utang, subsidi, dan pengeluaran rutin lainnya. Melalui pengeluaran rutin, pemerintah dapat menjalankan misinya dalam rangka menjaga
kelancaran penyelenggaraan pemerintah, kegiatan operasional dan pemeliharaan asset negara, pemenuhan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga,
perlindungan kepada masyarakat miskin dan kurang mampu, serta menjaga stabilitas perekonomian Djunasien dan Hidayat,1989.
Besarnya pengeluaran rutin dipengaruhi oleh berbagai langkah kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam rangka pengelolaan keuangan negara dan
stabilitas perekonomian, seperti perbaikan pendapatan aparatur pemerintah, penghematan pembayaran bunga utang, dan pengalihan subsidi agar lebih tepat
sasaran. Kenaikan pengeluaran pemerintah terutama dari pos belanja pegawai yang dialokasikan untuk menaikkan gaji pegawai dan pensiunan. Selain itu,
lonjokan pengeluaran pemerintah yang terjadi pada pos pembayaran bunga utang luar negeri dan dalam negeri. Perbedaan karakteristik yang paling mendasar antara
pinjaman dari dalam dan luar negeri yaitu pada implikasi disaat pengembalian.
2.4.2 Pengeluaran Pembagunan
Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang bersifat modal masyarakat dalam bentuk pembangunan fisik dan non fisik. Dibedakan atas
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang ditunjukan untuk membiayai program-program pembangunan sehingga anggarannya selalu
disesuaikan dengan dana yang berhasil imobilisasi. Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai dengan prioritas yang telah
direncanakan. Dalam teori ekonomi makro, ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran,
yaitu : 1.
Pegeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa. 2.
Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai. 3.
Pengeluaran pemerintah untuk pembayaran transfer transfer payment.
Di samping itu, pengelolaan anggaran pembangunan juga harus tetap ditempatkan sebagai bagian yang utuh dari upaya menciptakan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang sehat, melalui upaya mngurangi upaya menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan. Pembiayaan pembangunan
rupiah dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri, dan penjaman program. Pegelolaan dana tersebut akan dialokasikan kepada departemen dan
lembaga pemerintah non departemen di tingkat pusat termasuk Departemen Hankam, dan pemerintah daerah, yang diklasifikasikan ke dalam dana
pembangunan yang dikelola oleh instansi pusat, dan dana pembangunan yang dikelola daerah Djamin, 1993.
Dalam rangka menutupi kesenjangan antara kebutuhan pembangunan dengan kemampuan dana dalam negeri, maka pembiayaan proyek masih tetap
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan. Pada tahun 1994-2004 pembiayaan pembangunan dengan dana yang bersumber dari luar negeri diupayakan untuk secara bertahap dikurangi. Untuk itu,
pembiayaan proyek harus dimanfaatkan secara lebih optimal terutama bagi kegiatan ekonomi yang produktif dan dilaksanakan secara lebih optimal terutama
bagi kegiatan ekonomi yang produktif dan dilaksanakan secara lebih transparan, efektif, dan efisien. Dengan demikian pemilihan proyek-proyek yang pembiayaan
bersumber dari pinjaman luar negeri harus dilakukan berdasarkan prioritas sehingga dapat mendukung penciptaan sasaran.
Perubahan dalam pengeluaran pemertintah dan pajak akan mempengaruhi tingkat pendapatan. Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa kebijakan fiskal
dapat digunakan untuk menstabilkan perekonomian. Jika perekonomian berada dalam keadaan resesi, pajak harus dikurangi atau pengeluaran ditingkatkan untuk
menaikkan output. Jika sedang berada dalam masa makmur booming pajak seharusnya dinaikkan atau pengeluaran pemerintah dikurangi.
Pengeluaran pemerintah dapat dinilai dari berbagai segi sehingga dapat dibedakan menjadi Suparmoko, 1996 :
1. Pengeluaran itu merupakan investasi untuk menambah kekuatan
dan ketahanan ekonomi di masa-masa mendatang. 2.
Pengeluaran itu langsung memberikan kesejahteraan dan kegembiraan bagi masyarakat.
3. Merupakan penghematan pengeluaran yang akan datang.
4. Penyediaan kesempatan kerja lebih banyak dan penyebaran tenaga
beli yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penilaian ini, pengeluaran negara dapat dibedakan atas : •
Pengeluaran yang self liquiditing sebagian dan seluruhnya, artinya pengeluaran pemerintah mendapatkan pembayaran kembali dari
masyarakat yang menerima jasa atau barang-barang yang bersangkutan. Misalnya pengeluaran untuk jasa-jasa perusahaan
negara, atau untuk proyek-proyek barang produktif ekspor. •
Pengeluaran yang reproduktif, artinya mewujudkan keuntungan- keuntungan ekonomis bagi masyarakat, yang dengan naiknya
tingkat penghasilan dan sasaran pajak yang lain yang akhirnya akan menaikkan penerimaan pemerintah. Misalnya pengeluaran
untuk bidang pengairan, pertanian, pendidikan, kesehatan masyarakat public health.
• Pengeluaran yang tidak self liquiditing maupun yang tidak
produktif, yaitu pengeluaran yang langsung menambah
kegembiraan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya untuk bidang-bidang rekreasi, pendirian monument, objek-objek wisata
dan sebagainya. Dan hal ini dapat juga mengakibatkan naiknya penghasilan nasional dalam arti jasa-jasa tadi.
• Pengeluaran yang secara langsung tidak produktif dan merupakan
pemborosan. Misalnya untuk pembiayaan pertahanan perang meskipun pada saat pengeluaran terjadi penghasilan yang
menerimanya akan naik.
Universitas Sumatera Utara
• Pengeluaran yang merupakan penghematan dimasa yang akan
datang. Misalnya pengeluaran untuk anak yatim piatu, kalau hal ini tidak dijalankan sekarang, kebutuhan-kebutuhan pemeliharaan bagi
mereka dimasa mendatang pada usia yang lebih lanjut pasti akan lebih besar.
2.4.3 Teori Pengeluaran Pemerintah