Undang-Undang tentang pembentukan daerah otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Provinsi
Sumatera Utara pada Juni 2007 sudah menjadi 19 Kabupaten Nias, Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Labuhan Batu,
Asahan, Simalungun, Dairi, Karo, Deli Serdang, Langkat, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Samosir, Serdang Bedagai, Batubara dan 7 Kota
Sibolga, Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebingtinggi, Medan, Binjai, Padang Sidempuan
4.1.2 Gambaran Umum Sumatera Utara 1. Lokasi dan Keadaan Geografis
Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1° - 4° Lintang Utara dan 98°-100° Bujur Timur. Sebelah utara
berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebelah Timur dengan negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi
Riau dan Sumatera Barat dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km2, sebagian
besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias. Pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil baik di bagian barat maupun timur
pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut KabupatenKota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Tapanuli selatan dengan
luas 12.163,65 km2 atau 16.97 diikuti Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km2 atau 12.78 kemudian diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan
luas 6.620,70 km2 atau sekitar 9.23. Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota
Universitas Sumatera Utara
Sibolga dengan luas 10.77 km2 atau sekitar 0.02 dari total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam Sumatera Utara
dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan Pantai Timur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Letak Geografis Sumatera Utara
Tabel 4.1 Letak dan Geografis
1. Geografis Sumatera Utara :
1° - 4° LU dan 98° - 100°BT 2. Luas Wilayah
: 71.680.68 km2
3. Letak diatas Permukaan Laut : P. Sidempuan
260 - 1100 m
Medan 2.5 -
37.5 m Binjai
28 m Tebing Tinggi
26 - 34 m
Pematang Siantar 400 m
Tanjung Balai 0 -
3 m Sibolga
0 - 50 m
Serdang Bedagai 0 -
500 m Samosir
300 - 2200 m
Pakpak Bharat 700 -
1500 m Humbang Hasundutan 330 -
2200 m Nias Selatan
0 - 800 m
Langkat 0 -
1200 m Deli Serdang
0 - 500 m
Karo 140 -
1400 m Dairi
700 - 1250 m
Simalungun 0 -
369 m Asahan
0 - 1000 m
Labuhan Batu 0 -
2151 m Toba Samosir
300 - 2200 m
Tapanuli Utara 300 -
1500 m Tapanuli Tengah
0 - 1266 m
Mandailing Natal 0 -
500 m Tapanuli Selatan
0 - 1915 m
Nias 0 -
800 m
Sumber : BPS Kabupaten Kota
Universitas Sumatera Utara
2. Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi
Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 34.2°C,
sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai
13.4°C. Sebagaimana Provinsi Lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan
Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh
musim pancaroba.
3. Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki lahan yang sangat luas dan potensial yang dapat dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar
dari wilayah ini merupakan areal pertanian. Disamping itu, laut, sungai, dan danau merupakan potensi yang tidak kalah pentingnya. Ini digunakan sebagai potensi
perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alamnya merupakan potensi energik untuk pengembangan industri, perdagangan, dan sebagainya. Posisi yang
strategis terletak dijalur perdagangan internasional membawa keuntungan Sumatera Utara terutama dalam menunjang perekonomian daerah. Hal ini juga
didukung dengan adanya berbagai sarana pelabuhan baik pelabuhan udara Polonia, Pinang Sari,dsb, pelabuhan laut Belawan, Sibolga,Kuala Tanjung,
Universitas Sumatera Utara
dsb. Disamping fasilitas pelabuhan ini, perekonomian Sumatera Utara tidak terlepas dari peranan sektor perbankan dengan ketersediaan berbagai fasilitas jasa
perbankan, jasa perdagangan, komunikasi, dan transportasi. Hal ini mendorong perekonomian rakyat semakin berkembang, sehingga dapat menunjang
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kota Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara yang merupakan
pusat dari seluruh aktivitas masyarakat. Selain sebagai pusat pemerintahan, kota Medan juga menjadi sentral ekonomi, bisnis, bahkan juga menjadi pusat
pendidikan, dan sebagainya . Sebagai pusat pengembangan wilayah di Sumatera Utara, kota Medan memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang
perekonomian seperti komunikasi, perbankan, jasa-jasa perdagangan lainnya, bahkan juga dapat diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah
terbelakang lainnya di Sumatera Utara.
4. Jumlah Penduduk Sumatera Utara merupakan provinsi keempat yang terbesar jumlah
penduduknya di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 penduduk
Sumatera Utara keadaan tanggal 31 Oktober 1990 hari sensus berjumlah 10.26 juta jiwa dan dari hasil SP2000 jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11.51
juta jiwa. Pada bulan April 2003 dilakukan pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan P4B. Dari hasil pendaftaran tersebut diperoleh jumlah
penduduk sebesar 11.890.399 jiwa, selanjutnya dari hasil estimasi jumlah penduduk keadaan Juni 2005 adalah 12.326.678 dan pada Juni 2006 diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
sebesar 12.634.494 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km2 dan tahun 2005 meningkat menjadi 172 juta jiwa per km2 dan
pada tahun 2006 menjadi 176 juta jiwa per-km2. Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1.20 pertahun dan
pada tahun 2000-2005 menjadi 1.37 per tahun dan laju pertumbuhan penduduk 2005-2006 mencapai 1.57 per tahun.
Penduduk laki-laki di Sumatera Utara sedikit lebih banyak dari perempuan. Pada tahun 2006 penduduk Sumatera Utara yang berjenis kelamin perempuan
berjumlah sekitar 6.318.990 jiwa dan penduduk laki-laki sebesar 6.324.504 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Sumatera Utara sebesar 100.09. Penduduk
Sumatera Utara masih lebih banyak tinggal didaerah pedesaan dari perkotaan. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggal dipedesaan adalah 6.94 juta jiwa
54.89 dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 5.70 juta jiwa 45.11. Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengalami turun naik dari tahun
2003-2006. Pada tahun 2003 jumlah penduduk miskin sebanyak 1.89 juta jiwa atau sekitar 15.89, sedangkan tahun 2004 jumlah dan persentase turun menjadi
sebanyak 1.80 juta jiwa atau sekitar 14.93. kemudian pada tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1.76 juta jiwa 14.28, namun akibat dampak
kenaikan BBM pada Maret dan Oktober 2005, penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1.98 juta jiwa 15.66.
5. Pendidikan
Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru. Ditingkat pendidikan
Universitas Sumatera Utara
dasar, jumlah sekolah pada tahun 20052006 ada sebanyak 9.691 unit dengan jumlah guru 82.647 orang dan murid sebanyak 1.814.579 orang. Sementara
jumlah sekolah menengah tingkat pertama SMPT ada sebanyak 1.844 sekolah dengan jumlah guru 37.030 orang dan dengan jumlah murid sebanyak 538.039
orang. Pada tahun yang sama jumlah sekolah tingkat pendidikan Sekolah Menengah SMTA ada sebanyak 1.806 sekolah dengan jumlah guru dan murid
masing-masing 45.093 orang dan 589.561 siswa termasuk didalamnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Jumlah perguruan tinggi swasta pada tahun 2006
adalah sebanyak 268 PTS yang terdiri dari 33 Universitas, 114 sekolah tinggi, 3 institut, 107 akademi, dan 11 politekhnik
Rasio murid SD terhadap sekolah yang berarti bahwa setiap sekolah yang ada di Sumatera Utara secara rata-rata pada tahun 2006 sebesar 187,24. Rasio
yang tertinggi terdapat pada Kabupaten Pakpak Barat yaitu 507,35 murid persekolah, sedangkan rasio terkecil terdapat di Kota Sibolga yaitu 61,06 murid
persekolah. Pada tingkat pendidikan SLTP , rasio murid terhadap sekolah adalah sebesar 291,78 murid persekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kota Sibolga yaitu
479,54 murid untuk setiap sekolah dan yang terendah terdapat di Kabupaten Labuhan Batu dan Nias Selatan yaitu 80,60 dan 81,08 murid untuk setiap sekolah.
Sementara itu rasio murid sekolah menengah umum terhadap sekolah sebesar 338,8 murid persekolah. Rasio yang tertinggi terdapat di Kota Tebing Tinggi yaitu
497,7 murid per sekolah dan yang terendah di Kabupaten Nias Selatan yaitu 126,5 murid untuk setiap sekolah.
Universitas Sumatera Utara
6. Kesehatan dan Keluarga Berencana
Ketersediaan sarana kesehatan berupa Rumah Sakit merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup.Di Sumatera Utara pada tahun 2006
terdapat 29 rumah sakit pemerintah dan 102 rumah sakit swasta. Sementara sarana kesehatan tingkat kecamatan dan pedesaan cukup banyak di Sumatera Utara.
Puskesmas di Sumatera Utara pada tahun 2006 berjumlah 449 unit dan puskesmas pembantu sebanyak 1.937 unit. Tenaga medis di Sumatera Utara jumlahnya terus
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah Dokter Umum di Sumatera Utara tahun 2006 terdapat sebanyak 1.328 orang, dokter gigi 510 orang, dan
dokter spesialis sebanyak 423 orang. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 8.368 orang.
Perkembangan pasangan usia subur PUS di Sumatera Utara setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 PUS di Sumatera Utara terdapat
sebesar 1.740.669 dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 1.779.450 PUS. Pada tahun 2006 meningkat lagi menjadi 1.914.002 PUS. Persentase akseptor aktif
terhadap PUS setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun 2001 persentasenya mencapai 58.97, tahun 2004 meningkat menjadi 62.90 dan tahun 2005
meningkat menjadi 63.91, kemudian pada tahun 2006 menurun menjadi 62.06. Jumlah klinik KB di Sumatera Utara tahun 2006 ada sebanyak 1.101
buah yang tersebar di seluruh kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
7. Agama
Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa.
Sarana ibadah umat beragama juga mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2005 jumlah Mesjid di Sumatera Utara terdapat sebanyak 8.328 buah,
mushollalanggar sebanyak 5.540 buah, Gereja protestan 9.812 buah, Gereja katolik 2.055 buah, Kuil 52 buah, dan Wihara 157 buah. Sedangkan untuk tahun
2006 jumlah Mesjid di Sumatera Utara sebanyak 9.199 buah, mushollalanggar 10.325 buah, Gereja protestan 9.182 buah, Gereja katolik 2.092 buah, Kuil 58
buah, dan Wihara 206 buah.
4.1.3 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Sumatera Utara