Klasifikasi Perilaku Defenisi Sikap

2.3.1. Faktor Internal

Faktor yang berada dalam diri individu itu sendiri yaitu berupa kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi dan sebagainya untuk mengolah pengaruh dari luar. Motivasi merupakan penggerak perilaku, hubungan antara kedua konstruksi ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut: a. Motivasi yang sama dapat menggerakkan perilaku yang berbeda demikian pula perilaku yang sama dapat saja di arahkan oleh motivasi yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda. b Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu. c Penguatan positif positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulang kembali. d Kekuatan perilaku dapat melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak menyenangkan.

2.3.2. Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang berada diluar individu yang bersangkutan yang meliputi objek, orang, kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan yang disajikan sasaran dalam mewujudkan bentuk perilakunya.

2.4. Klasifikasi Perilaku

Klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan Health Related behavior menurut Becker 1979, dikutip dati Notoatmodjo sebagai berikut : 2.4.1 Perilaku kesehatan, yaitu tindakan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 2.4.2 Perilaku sakit, yakni segala tindakan seseorang yang merasakan sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya Universitas Sumatera Utara termasuk juga pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, serta usaha untuk mencegah penyakit tersebut 2.4.3 Perilaku peran sakit, yakni segala tindakan seseorang yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.

2.5. Defenisi Pengetahuan

Menurut Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003, pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 enam tingkatan, yaitu :

2.5.1. Tahu Know

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Olehsebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah

2.5.2. Memahami Comprehension

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Aplikasi Application

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus- rumus, prinsip dan sebagainya atau situasi yang lain.

2.5.4. Analisis Analysis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

2.5.5. Sintesis Syntesis

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi-formasi baru dari formasi yang ada.

2.5.6 Evaluasi Evaluation

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.6. Defenisi Sikap

Menurut Notoatmodjo 2003, sikap adalah penilaian bisa berubah pendapat seseorang terhadap stimulus atau objek dalam hal ini adalah masa kesehatan termasuk penyakit Universitas Sumatera Utara Sikap merupakan kecenderungan dan kesediaan untuk bertindak dan disertai dengan perasaan-perasaan yang dimilki oleh individu tersebut. Dengan dasar pengetahuan dan pengalaman masa lalu maka timbul sikap dalam diri manusia dengan perasaan-perasaan tertentu, dalam menanggapi suatu objek yang menggerakkan untuk bertindak. Sikap yang dicakup dalam domain afektif mempunyai 4 empat tingkatan yaitu : menerima receiving, merespon responding, menghargai valuing, dan bertanggung jawab responsibility. Menerima receiving, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek adalah suatu indikasi dari sikap tingkat pertama. Merespon responding, diartikan member jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap tingkat dua. Menghargai vauling, mengajak orang untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah yang ada adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga. Bertanggung jawab responsibility,bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Universitas Sumatera Utara

2.7. Defenisi Tindakan atau Praktek Practice