Teori motivasi Motivasi Kerja .1 Pengertian Motivasi

Vance dalam Danim 2004: 15 mendefenisikan bahwa: motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi dan terutama organisasi. Sedangkan Soemanto 1987: 32, mendefinisikan, “motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang menjadi kekuatan kompleks yang menjadi dorongan yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi.

2.5.2 Teori motivasi

Sejauh ini banyak kajian terhadap motivasi yang dilakukan oleh para ahli yang akhirnya membawa kepada terbentuknya beberapa teori motivasi. Hasibuan 1996: 103- 125, mengelompokkan teori motivasi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Teori Kepuasan Content Theory 1 Teori Motivasi klasik. Teori ini dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor, menurut teori ini motivasi para pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja, hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang. 2 Maslow’s Need Hierarchy Theory. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow 1943. Dasar dari Maslow’s Need Hierarchy Theory yaitu: a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan yang lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus, dan akan berhenti jika akhir hayatnya tiba. b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi. c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat hierarchy sebagai berikut: a Physiological Needs b Safety and Security Needs c Affiliation or Acceptance Needs Belongingness d Esteem or Status Needs e Self Actualization 3 Herzberg’s Two Factors Motivation Theory. Menurut teori ini motivasi yang ideal adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan. Hersberg 1959, menyatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan, yaitu: a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab. Universitas Sumatera Utara b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama factor yang bersifat embel- embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, dan tunjangan. c. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas. 4 Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energy potensial. Bagaimana energy ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. 5 Alderfer’s Existence, Relatedness and growth ERG Theory. Teori ini mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang utama, yaitu: a. Kebutuhan akan keberadaan b. Kebutuhan akan afiliasi c. Kebutuhan akan kemajuan 2. Teori Motivasi Proses Process Theory 1 Teory Harapan Expectancy Theory. Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom 1964, yang menyatakan bahwa kekuatanyang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik antara apa yang diinginkan dan yang dibutuhkan dari hasil pekerjaan. Teori ini didasarkan atas harapan, nilai dan pertautan. 2 Teori Keadilan Equity Theory. Teori ini menyatakan bahwa keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. 3 Teori Pengukuhan Reinforcement Theory. Teori ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Pengukuhan positif, yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapakan secara masyarakat. b. Pengukuhan negative, yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh negative dihilangkan secara bersyarat. c. Teori X dan Teori Y dari Douglas Mc.Gregor. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional dan manusia penganut teori Y teori demokrasik.

2.5.3 Sumber Motivasi