berkapasitas 300 – 600 kamar. Seperti yang diterangkan oleh Drs.Naimuddin Dely Putra pada diktatnya hotel manajemen 3: 15
5. Berdasarkan lamanya tamu menginap
Berdasarkan lamanya tamu menginap di hotel JW Marriot Medan merupakan bussines hotel, dimana tamu menginap relatif singkat. Dikarenakan
tamu yang tujuannya adalah untuk berbisnis.
3.3 Fasilitas yang Dimiliki
1. Food Baverages Outlet
• Marriot Café 255 seats
• Jade Chienese Cuisine 134 seats
Ü Beijing 12 seats
Ü Shanghai 12 seats
Ü Cheng Du 10 seats
Ü Wu Han 10 seats
Ü Xi An 10 seats
Ü Dining Hall 80 seats
• Prime Steak House 84 seats
• Prime Bar 89 seats
• Marriot Gourmet
• Lobby Lounge
• Banqueting
• Room Service
Dede Anwar Putra Sinaga : Strategi Banquet Departemen Dalam Meningkatkan Pendapatan Di JW Marriot Hotel Medan, 2009
USU Repository © 2008
2. Fasilitas Lainnya
• Swimming pool
• 3 Bussines centre rooms meeting room A, meeting room B, dan
meting room C •
6 function room Florida, Maryland, Oregon, California, Newyork, dan Washington
• Furniture and meuble air
Dede Anwar Putra Sinaga : Strategi Banquet Departemen Dalam Meningkatkan Pendapatan Di JW Marriot Hotel Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB IV
PENINGKATAN PENDAPATAN HOTEL JW MARRIOTT DARI DEPARTEMEN BANQUET
4.1
Hotel adalah Akomodasi yang Akomodatif
Sebelum kita berbicara mengenai peningkatan pendapatan hotel ada baiknya kita terlebih dahulu membahas mengenai kinerja hotel. Di dalam konsep kepariwisataan hotel
ialah akomodasi bagi wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia. Sekalipun demikian akomodasi di sini masih mengandung pengertian ganda, yaitu akomodasi dalam
pengertian yang sempit dan akomodasi dalam pengertian luas. Dalam arti sempit hotel merupakan sarana dimana para wisatawan dapat
menginap dan memenuhi kebutuhannya selama dalam perjalanan yang dilakukannya. Sedangkan dalam pengertian luas akomodasi bukan sekedar tempat penginapan.
Akomodasi dapat diartikan sebagai menerima, menghimpun, memuat, menampung,dan menempatkan wisatawan di dalam hotel, bilamana hotel telah melakukan hal tersebut
maka hotel telah melakukan fungsinya sebagai sarana akomodasi.
Kinerja hotel adalah performance secara menyeluruh yang meliputi lokasi fisik
bangunan serta fasilitas dan perlengkapan, pengelolaan dan pemasaran, hingga kontribusinya terhadap kepariwisataan setempat. Untuk mencapai taraf akomodasi yang
akomodatif, hotel perlu memperhatikan persyaratan seperti syarat lokasi, syarat fisik bangunan, fasilitas dan perlengkapan, pemeliharaan, perawatan dan lain sebagainya.
4.2 Strategi Peningkatan Pendapatan Hotel