Pengelolaan Tanah Wakaf di Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan

untuk tempat sosial lainnya. Sedangkan 22 lokasi yang belum bersertifikat sedang dalam proses penyelesaian administratif.

B. Pengelolaan Tanah Wakaf di Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan

Wakaf merupakan institusi sosial dan keagamaan Islam yang telah memainkan peranan penting dalam sejarah masyarakat muslim, karena ia merupakan lembaga Islam yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah SWT, sedangkan di sisi lain wakaf juga berfungsi sosial. Wakaf muncul dari suatu pernyataan dan perasaan iman yang mantap dan solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim. Mengelola tanah wakaf adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh para nadzir dalam mencapai tujuan dari wakaf itu sendiri, lebih baik lagi jika dalam pengelolaan tanah yang diwakafkan dapat menghasilkan berupa materi yang peruntukkannya demi kemakmuran tanah wakaf tersebut, karena pada umumnya orang yang mewakafkan tanah hanya mewakafkan saja, sedangkan dalam hal pengurusan dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada para nadzir wakaf. Pengelolaan adalah sama pengertiannya dengan manajemen, yakni pengurusan. Fungsi pengelolaan bertujuan mangawasi salah satu atau lebih pengembangan untuk menjamin pengoperasian yang efektif. Sedangkan fungsi dari pengelolaan terdiri dari pengelolaan organisasi dan pengelolaan personalia. Fungsi pengelolaan organisasi betujuan menentukan, mengubah atau melaksanakan tujuan dan prosedur administratif suatu organisasi untuk melaksanakan salah satu atau berbagai fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan. Sedangkan fungsi pengelolaan personalia adalah untuk mengawasi orang yang melaksanakan dalam fungsi. 3 Di Indonesia pengelolaan tanah wakaf dilakukan oleh dua pihak, yaitu : 1 Nadzir sebagai pengurus harian dari tanah wakaf yang dikuasakan padanya untuk diurus, dan 2 Pemerintah sebagai pengawas terhadap tanah wakaf yang dikelola oleh para nadzir guna melindungi dan menjamin tanah wakaf agar selalu sesuai dengan fungsi dan tujuan wakaf, dan pengelolaannyapun sesuai dengan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan mengenai wakaf. Pengelolaan tanah wakaf yang dilakukan di Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan juga dilakukan oleh dua pihak, yaitu Nadzir dan Pemerintah. Proses tata cara mewakafkan tanah milik di Kecamatan Cilandak dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Calon Wakif memusyawarahkan kepada keluarganya ahli warisnya terlebih dahulu, agar dikemudian hari setelah tanah tersebut diwakafkan ahli warisnya tidak mengakui kembali tanah tersebut. Setelah musyawarah selesai, calon Wakif menunjuk calon Nadzir wakaf beserta 2 orang saksi. Proses selanjutnya calon Wakif dan Nadzir yang ditunjuknya datang ke Kantor Kelurahan tempat tanah yang akan diwakafkan tersebut berada, dengan membawa bukti otentik kepemilikan tanah tersebut. 3 Mudhofir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Bandung : Remaja Karya, 1986, h. 7-8 Kemudian pihak Kelurahan Kaur Kesra meneliti secara seksama tentang kelengkapan dan kebenaran kepemilikan tanah tersebut. Setelah selesai, pihak Kelurahan memberikan surat keterangan mengeni bukti kebenaran kepemilikan tanah tersebut dan menembuskannya ke Kantor Kecamatan, dan Camat memberikan surat keterangan mengenai kebenaran tanah tersebut setelah dilakukan pemeriksaan di tingkat Kelurahan. Selanjutnya, calon Wakif beserta Nadzir dan pihak Kelurahan Kaur Kesra datang ke KUA PPAIW dengan membawa kelengkapan dan surat keterangan dari Kelurahan atau dari Kecamatan setempat. Setelah itu PPAIW memanggil calon Wakif setelah dilakukan pemeriksaan untuk membaca Akta Ikrar Wakaf AIW dihadapan PPAIW dan 2 orang saksi, yang sebelumnya PPAIW menerangkan kepada mereka tentang mewakafkan tanah dan peraturan pemerintah yang menguatkan tanah wakaf tersebut PP No. 28 tahun 1977 dan UU No. 5 tahun 1960. Proses selanjutnya setelah pembacaan Akta Ikrar Wakaf selesai, PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf AIW menurut bentuk W2 rangkap 3 dan salinannya menurut W2a rangkap 4, PPAIW menyerahkan 1 lembar salinan AIW W2a kepada Wakif dan Nadzir beserta formulir W6 catatan tentang keadaan tanah wakaf, W6a dan W6b kepada Nadzir untuk dilaporkan setiap akhir Desember setiap tahunnya, namun terkadang ada beberapa nadzir yang tidak melaporkan keadaan tanah wakaf yang dikelolanya. Hal ini tercantum dalam PP No. 28 tahun 1977 pasal 7 mengenai kewajiban dan hak-hak nadzir. Kemudian PPAIW dan Nadzir membawa berkas permohonan pendaftaran T.W.F.W7 ke BPN. Selanjutnya BPN mengadakan pengukuran, baru setelah itu memproses sertifikat tanah wakaf. Setelah selesai pensertifikatan tanah tersebut yang diperkuat oleh pejabat berwenang baik dari Kandepag atau BPN, maka tanah wakaf tersebut dibebaskan dari beban pembayaran pajak. 4 Tata cara perwakafan dari mulai mendaftarkan sampai pensertifikatan sudah berjalan sebagaimana mestinya, khususnya di Kecamatan Cilandak walaupun belum seluruhnya mencapai target karena selalu saja ada kendala, seperti lamanya pensertifikatan tanah wakaf itu sendiri.

C. Problematika Pengelolaan Tanah Wakaf di KUA Kecamatan Cilandak