7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Konsep partisipasi masyarakat
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Keith davis 1995 menjelaskan bahwa
partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Berdasarkan defenisi tersebut
dijelaskan bahwa keterlibatan mental dan emosi merupakan hal yang paling penting dalam partisipasi dan kemudian akan timbul rasa ikut bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan tersebut. Verhangen dalam Mardikanto 2003 menyatakan bahwa partisipasi merupakan
suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian : kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat.
H.A.R.Tilaar, 2009: 287 mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana
diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah bottom-up dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan
masyarakatnya. dalam tulisan Rizuan ramadhan, 2013 dari penjelasan pengertian ini dijelaskan Partisipasi merupakan keterlibatan peran masyarakat dalam mendukung suatu
pembanguanan, baik dalam perencanaan, pengawasan, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan pembangunan. Masyarakat mempunyai hak untuk mengapresiasi pendapat
mereka mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan masyarakat. Dalam partisipasi ini masyarakat dituntut agar masyarakat menunjukkan kepedulian mereka dalam
memjaga lingkungan sekitar mereka yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan masyaakat dan matapencaharian masyarakat setempat.
Universitas Sumatera Utara
8 Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan menjadi satu
pengertian yang menjelaskan keiikutsertaan dan keterlibatan yang menjadi subjek pelaku yang beraktivitas adalah seseorang atau kelompok interaksi dan komunikasi
yang timbul dari keterlibatan mental dan emosi terhadap suatu kondisi untuk mencapai suatu tujuan yang memerlukan kerjasama dan rasa tanggungjawab bersama.
Oleh sebab itu keikutsertaan maupun keterlibatan seseorang individu tersebut berhubungan dengan masyarakat, maka dapat dikatakan sebagai partisipasi masyarakat.
Menurut Hetifah Sj.Soemanto 2005 partisipasi masyarakat merupakan proses ketika warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran serta
ikut mempengaruhi proses perencanaan, dan pemantauan kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka.
Conyers 1991 menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat adalah merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan
sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program serta proyek -proyek akan gagal.
Partisipasi diharapkan dapat memberikan hasil yang berguna bagi masyarakat yang ikut berpartisipasi yang memiliki tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu perlu
diperhatikan sifat dan cirri-ciri partisipasi yaitu: 1.
Partisipasi harus bersifat sukarela. 2.
Berbagai issue dan masalah haruslah disajikan dan dibiarakan secara jelas dan objektif.
3. Kesempatan berpartisipasi haruslah mendapat keteranganinformasi yang
jelas dan memadai tentang setiap segi dari program yang dilaksanakan. 4.
Partisipasi masyarakat dalam rangka menentukan kepercayaan diri sendiri haruslah menyangkut berbagai tingkatan dan berbagai sector, bersifat
dewasa, penuh arti dan berkesinambungan Sastropoetro, 1998.
Universitas Sumatera Utara
9 R.Asisasmita 2006 mempaparkan bahwa keterlibatan anggota masyarakat
dalam segala jenis aktivitas pelaksanaan perencanaan pembangunan dikerjakan dalam masyarakat lokal. Dengan kata lain partisipasi atau peran masyarakat dalam
pembangunan merupakan aktualisasi, kesediaan dan kemampuan anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam program yang dilaksanakan. Bentuk
partisipasi yang nyata yaitu: Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha
bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan. Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta
benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga
untuk usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program. Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan
yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkan. Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide,
pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk
mewujudkan dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
Ada tiga alasan utama yang membuat partisipasi masyarakat menjadi sangat penting menurut Diana Conyers dalam Suparjan 2003: 53, yaitu:
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi
kondisi, kebutuhan, dan sikap kebutuhan masyarakat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
2. Masyarakat akan lebih memperayai proyek atau program pembangunan jika
merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
10 3.
Partisipasi menjadi urgen karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat.
Menurut Sundariningrum dalam Sugiyah 2001: 38 , Partisipasi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan cara keterlibatannya, yakni :
a. Partisipasi Langsung
Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan
pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.
b. Partisipasi tidak langsung
Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya. dalam
tulisan Rizuan
ramadhan, 2013
http:rizuan- ramadhan.blogspot.com201312pengertian-partisipasi.html
Partisipasi masyarakat dapat dilihat berdasarkan indikator, menurut Marschall 2006 indikator tersebut sebagai berikut:
1. Adanya forum untuk menampung partisipasi masyarakat, 2. Kemampuan masyarakat terlibat dalam proses,
3. Adanya akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan. http:perencanaankota.com 201111indikator-alat-
ukur-prinsip-partisipasi.html Berbeda dengan Marschall 2006, menurut Oakley 1991:9 partisipasi
masyarakat dapat dilihat berdasarkan indikator, yaitu: 1. Adanya kontribusi, 2. Adanya pengorganisasian, 3. Peran masyarakat dan aksi masyarakat, 4. Motivasi
masyarakat dan tanggung jawab masyarakat. http:tesisdisertasi.com201104defenisi- konseptual-operasional-dimensi.html
Universitas Sumatera Utara
11
2.2. Kondisi Daerah aliran Sungai di Indonesia