Biografi dan Pendidikan Ahmad Mustafâ al-Marâghî

9

BAB II SEKILAS TENTANG MUSTAFÂ AL-MARÂGHÎ

A. Biografi dan Pendidikan Ahmad Mustafâ al-Marâghî

Nama lengkap Ahmad Mustafa al-Marâghî adalah Ahmad Mustafâ ibn Mustafâ ibn Muh ammad „Abd al-Mun’im al-Qadi al-Marâghî. Ia lahir pada tahun 1300H1883M di kota al-Marâghah, propinsi Suhaj, kira-kira 700km. Arah selatan kota Kairo. 1 Menurut „Abd al-„Azîz al-Marâghî, yang dikutip oleh Abdul Djalal, kota al-Marâghah adalah ibu kota al-Marâghah yang terletak di tepi barat Sungai Nil, yang berpenduduk sekitar 10.000 jiwa, dengan penghasilan utama gandum, kapas dan padi. 2 Ahmad Mustafâ al-Marâghî berasal dari kalangan ulama yang taat dan menguasai berbagai bidang ilmu agama. Hal ini terbukti dengan adanya lima dari delapan putra laki-laki syekh Mustafâ al-Marâghî Ayah dari Ahmad Mustafâ al- Marâghî adalah ulama besar yang cukup terkenal, yaitu: 1. Syekh Muhammad Mustafâ al-Marâghî yang pernah menjadi Syekh al- Azhâr selama dua periode, yaitu tahun 1928-1930 dan 1935-1945. 2. Syekh Ahmad Mustafâ al-Marâghî, yaitu pengarang Kitab Tafsîr al- Marâghî. 3. Syekh Abd al-Azîz al-Marâghî, Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhâr dan Imam Raja Farȗq. 1 Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassîrîn Sadr al-Islâm hatta al-‘Asr al-Hadir, Beirut: Muassasah al-Nuwayhid al-Saqafiyyah, 1409H1988M, Cet. Ke-2, jilid. 1, h. 80. 2 Abdul Djalal, Tafsir al-Maraghi dan Tafsîr al-Nur Sebuah Studi Perbandingan, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1985, h. 110. 4. Syekh „Abdullah Mustafâ al-Marâghî, inspektur Umum pada Universitas al-Azhar. 5. Syekh „Abd al-Wafa Mustafâ al-Marâghî, sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Universitas al-Azhar. 3 Di samping itu juga ada empat orang putra Ahmad Mustafâ al-Marâghî yang menjadi hakim, yaitu; 1. M. Azîz Ahmad al-Marâghî, Hakim di Kairo. 2. A. Hamid al-Marâghî, Hakim dan Penasehat Kehakiman di Kairo. 3. Ashim Ahmad al-Marâghî, Hakim di Kuwait dan Pengadilan Tinggi Kairo. 4. Ahmad Midhat al-Marâghî, Hakim di Pengadilan Tinggi Kairo dan Wakil Menteri Kehakiman Kairo. 4 Sebutan al-Marâghî dari Syekh Ahmad Mustafâ al-Marâghî dan lain- lainnya ini dihubungkan dengan nama atau kota tempat tinggal keluarga ayah al- Marâghî yaitu kota al-Marâghah. 5 Pada saat Ahmad Mustafâ al-Marâghî menginjak usia sekolah, ia dimasukkan oleh orang tuanya ke madrasah di desanya untuk belajar al- Qur’an. Karena otaknya yang cerdas, pada usia lima belas tahun ia telah hafal al- Qur’an. Selain itu, ia juga mempelajari ilmu tajwid dan dasar- dasar ilmu syari’ah di madrasah sampai dia menamatkan pendidikan tingkat menengah. Pada tahun 1314 H1897 M al-Marâghî berangkat ke Kairo untuk kuliah di Universitas al-Azhâr. Di sini ia mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan agama seperti bahasa arab, balâghah, tafsîr, ilmu al- Qur’an, hadîs, ilmu hadis, 3 Abdul Djalal, Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Nur Sebuah Studi Perbandingan, h. 110. 4 Abdul Djalal, Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Nur Sebuah Studi Perbandingan, h. 110. 5 Hasan Zaini, Tafsir Tematik ayat-ayat kalam Tafsir al-Maraghi, Jakarta : Pedoman Ilmu jaya, 1997, cet. 1, h. 16 fiqih, usul fiqhi, akhlak, ilmu falaq dan sebagainya. Di samping kuliah di al- Azhâr, ia juga kuliah di Fakultas Dâr al- ‘Ulum, Kairo. Akhirnya pada tahun 1909 ia lulus dari kedua perguruan tinggi tersebut. Di antara dosen-dosen yang mengajar al-Marâghi di Azhâr dan Dâr al- ‘Ulum di antaranya ada;ah Syekh Muh ammad „Abduh, Syekh Muhammad Hasan al-Adrawî, Syekh Muhammad Bahis al- Mut’i dan Syekh Muhammad Rifai al-Fayumî. Setelah Ahmad Mustafâ al-Marâghî lulus dari al-Azhâr dan Dâr al- ‘Ulum, ia memulai karirnya dengan menjadi guru di beberapa sekolah menengah. Kemudia ia diangkat menjadi direktur Madrasah Muallimin di Fayun, sebuah kota setingkat kota madya, kira-kira 300 km sebelah barat daya kota Kairo. Pada 1916 M ia diangkat menjadi dosen utusan Universitas al-Azhâr untuk mengajar ilmu- ilmu syari’ah islam pada Fakultas Ghirdun di Sudan. Di Sudan, selain sibuk mengajar, Syekh Ahmad Mustafâ al-Marâghî juga giat mengarang buku-buku ilmiah. Salah satu buku yang selesai dikarangnya di sana adalah al-Balâghah. 6 Pada tahun 1920 M, ia kembali ke Kairo dan diangkat menjadi dosen bahasa Arab dan ilmu- ilmu syari’ah di Dâr al-‘Ulum sampai tahun 1940. Di samping itu, ia juga diangkat menjadi dosen ilmu balâghah dan sejarah kebudayaan Islam di Fakultas Adab Universitas al-Azhâr. Selama mengajar di al- Azhâr dan Dâr al- „Ulum, al-Marâghî tinggal di daerah Hilwan, sebuah kota satelit Kairo kira-kira 24 km sebelah selatan kota Kairo. Ia menetap di sana sampai akhir hayatnya, sehingga di kota ini terdapat sebuah jalan yang dinamai jalan al- Marâghî. 6 Hasan Zaini, Tafsir Tematik ayat-ayat kalam Tafsir al-Maraghi, , cet. 1, h. 16 Ahmad Mustafâ al-Marâghî juga mengajar pa da perguruan Ma’had Tarbiyah Mu’alimât beberapa tahun lamanya, sampai ia mendapat piagam tanda penghargaan dari Raja Mesir, Faruq pada tahun 1361 H. atas jasa-jasanya tersebut. Piagam tersebut tertanggal 11-1-1316 H. Pada tahun 1370H1951 M, yaitu setahun sebelum beliau meninggal dunia, beliau juga masih mengajar dan bahkan dipercayakan menjadi direktur Madrasah Utsman Mahir Basya di Kairo sampai menjelang akhir hayatnya. 7 Beliau meninggal pada tahun 9 juli 1952 M1371 H. di tempat kediamannya di jalan Zulfikar Basya nomor 37 Hilwan dan dikuburkan di pemakaman keluarganya di Hilwan, kira-kira 25 km sebelah selatan kota Kairo. 8

B. Sejarah Penulisan Tafsîr al-Marâghî