B. Sebab Diturunkannya Laknat
Banyak sebab turunnya laknat diantaranya: a.
Orang-orang yang menentang Allah dan rasulnya disebabkan mereka menutup hati mereka dan mengingkari dan tidak menghiraukan seruan
Muhammad maka Allah menjauhkan rahmat dan mengusir mereka.
12
b. Orang yang berdusta akan menyebabkan laknat Allah diturunkan.
13
c. Orang yang membunuh seorang muslim dengan sengaja dengan kesan
pembunuh didorong oleh kebenciannya maka Allah melaknat, memurkai dan tidak memberinya sediktpun rahmat serta menyediakan
‘adzâb yang besar baginya.
14
d. Orang-orang fasik yang ingkar dengan peringatan Allah dan menyembah
thaghut, maka Allah memurkai mereka dan dikutuknya mereka atas perbuatan mereka.
15
e. Orang yang menuduh wanita baik-baik dan mukminat, yang lalai dari
perbuatan dosa dan terbebas dari ikatan-ikatan nista. Oleh karena itu, para pelakunya dihukum langsung dengan laknat Allah atas perbuatan mereka
dan pengusiran diri mereka dari rahmat Allah.
16
Dan masih banyak lainnya yang dapat menyebabkan turunya laknat Allah.
12
Abȗ Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Tabari, Tafsîr ath-Tabarî; penerjemah, Ahsan
Askan; editor, Besus Hidayat Amin, , Jakarta : pustaka Azzam,2007 jild 2. h. 194
13
“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” Q.S. al-imran 3:61.
14
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah pesan, kesan dan keserasian al- Qur’an. Jakarta :
Lentera Hati vol. 2, h. 529
15
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI, 1997 Qs. al-Maidah 60
16
Sayyid Qutb, Tafsîr fi zhilâ lil Qur’an, Beirut: Darusy-Syuruq. Jld 10, h.226
C. Kepada siapa laknat diturunkan.
Dalam kitab suci-Nya, Allah melaknat orang yang melakukan kerusakan dibumi, orang yang memutus hubungan kekeluargaan, orang yang menyakiti-Nya,
dan orang yang menyakiti Rasulullah saw. Allah melaknat orang-orang yang menyembunyikan keterangan dan
petunjuk yang diturunkan-Nya, menuduh zina para wanita mukmin yang menjaga kehormatan, orang yang menganggap jalan kaum kafir sebagai jalan yang lebih
tepat dari pada jalan kaum beriman. Rasulullah saw melaknat laki-laki yang memakai baju wanita dan wanita yang memakai baju lelaki dan beliau juga
melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap termasuk perantaranya serta dosa-dosa yang lain.
Seandainya pelaku dosa tidak senang dilaknat oleh Allah, Rasul-Nya dan para Malaikatnya, tentu ia akan meninggalkan maksiat dan dosa.
17
Diantara yang dilaknat Allah yaitu: a.
Iblis Yang Dilaknat Allah Ada beberapa makhluk yang Allah laknat. Yang pertama kali mendapat
laknat Allah adalah Iblis. Dia patut diusir dari rahmat Allah swt karena dia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk menyesatkan anak Adam, dan selalu menipu
dan mempedayakan mereka, sebagaimana Allah berfirman Q.S. al- A’raf 16-17;
17
Ibn Qayyim al-Jauzah, Kiat Membersihkan Hati Dari Kotoran Dan Maksiat,Jakarta: islam klasik h. 46
“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur taat.
18
Iblis patut dilaknat karena seluruh upaya yang dilakukan adalah bertujuan
untuk menjerumuskan manusia ke jurang syirik dengan melakukan penyembahan selain Allah.
Firman Allah SWT Q.S. al-hasyr 16;
“
Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti bujukan shaitan ketika Dia berkata kepada manusia: Kafirlah kamu, Maka tatkala manusia itu
telah kafir, Maka ia berkata: Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam.
19
Apabila setan tidak berhasil mencapai tujuannya yang pertama, yaitu menjerumuskan manusia kelembah syirik, maka dia akan merayu serta membujuk
manusia agar berbuat kejahatan, kekejian, dan dusta terhadap Allah SWT.
18
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997.
19
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997.
b. Yang Menyembunyikan Ilmu Yang Hak Terkutuk Disisi Allah.
Allah mengutuk mereka yang mempunyai ilmu yang hak tetapi tidak disebarkan malah disembunyikan. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya Q.S. al-
Baqarah 159.:
“Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilanati Allah dan dilanati pula oleh semua mahluk yang dapat melanati, kecuali mereka yang
telah taubat dan Mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran, Maka terhadap mereka Itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha
menerima taubat lagi Maha Penyayang.
20
Sebagian ilmuanulama berpendapat bahwa ayat-ayat ini ditunjukan
khusus kepada rahib-rahib Yahudi dan Nasrani yang telah menyembunyikan masalah kenabian Muhammad saw.
Sebagian ulama berpendapat bahwa segala’ibrah berlaku secara umum dan bukan berlaku khusus terhadap asbâb al-nuz
ȗl saja. Sehingga dengan demikian yang
dimaksud dengan
ayat-ayat tersebut
adalah siapa
saja yang
menyembunyikan hak dan kebenaran, serta yang mencampakkannya ke belakang punggung mereka apa-apa yang diperlukan ummat dari ajaran-ajaran dienullah
yang benar.
21
Para ulama berbeda pendapat tentang arti “semua makhluk yang
dapat melaknati” dalam ayat tersebut di atas. Ada yang berpendapat bahwa yang
melaknati adalah para malaikat dan orang-orang beriman. Dan ada pula yang
20
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI, 1997
21
Departemen Agama RI, al-Quran dan Tafsirnya edisi yang disempurnakan, Jakarta: Depeartemen Agama RI, 2004, h. 219
berpendapat bahwa tidak sebatas itu saja tetapi juga termasuk hama, serangga, dan hewan-hewan yang dapat menimbulkan kerusakan. Hal ini sebagai pelajaran
terhadap dosa- dosa para ulama jahat [suu’] yang telah menyembunyikan hak dan
kebenaran. Hama-hama tersebut lalu melaknati mereka.
22
c. Pendusta Patut Mendapat Laknat.
Dusta adalah akhlak yang paling buruk. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” Q.S. al- imran 3:61.
“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta.” Q.S. adz- Dzariyaat51:10
Rasulullah SAW selalu menyeru kepada kebaikan dan kebajikan yang
mendekatkan kita kepada Allah dan surga-Nya, serta memperingatkan kita agar menghindari kejahatan dan kekejian karena hal ini akan mendekatkan kita kepada
neraka dan ‘adzâb Allah SWT.
“Jauhilah dusta, karena dusta itu membawa orang kepada perbuatan keji, dan perbuatan keji membawa orang ke neraka. Selama orang berdusta dan
memilih segala yang dusta ucapan maupun perbuatan, maka akhirnya Allah menetapkannya sebagai pendusta” HR. Bukhari dan Muslim.
Seorang pendusta tidak akan menemukan jalan hidayah karena Allah SWT tidak akan mempermudah jalan itu baginya. Firman Allah Q.S. Ghafir 28:
22
Majid Assayid Ibrahim,, wanita dan laki-laki yang dilaknat, Jakarta: GEMA INSAN PRESS 1995 cet. 17, h. 18-19
“Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.
”
23
Dusta menyebabkan manusia menjadi sial dan naas, serta memancing murka dan laknat Allah SWT. Dan itu jelas merupakan bencana bagi manusia
meskipun bencana itu pada waktu kemudian. Seorang yang berdusta sebenarmya karena terdorong oleh kerendahan
dirinya. Kalau dia bejiwa mulia maka dia tidak akan berdusta. Dusta adalah salah satu sifat dari tiga sifat orang munafik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia khianat”. HR. Bukhari, Muslim, at-
Turmudzi, dan an- Nasa’i.
24
Namun dalam beberapa hal orang dibolehkan berdusta, seperti dalam peperangan, waktu mengislah mendamaikan antara manusia yang sedang
berselisih, kepada istri untuk menghindari timbulnya pertengkaran, dan sebaliknya istri terhadap suami demi kebaikan.
Para ulama memperbolehkan dusta terhadap orang zhalim dengan maksud membunuh atau merampas hartanya, dan berdusta untuk menyelamatkan barang
titipan amanah yang ada di tangannya.
25
23
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997.
24
Abî ‘Abdillah Muhammad ibn Ismâ’îl al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî bi Hâsyah al- Sanadî, Kitâb al-Îmân, juz I T.tp:Dâr Nahr al-Nayl, t.t., h. 142.
25
Majid Assayid Ibrahim, wanita dan laki-laki yang dilaknat, Jakartat: GEMA INSAN PRESS 1995 cet. 17, h. 20-21
d. Membunuh Orang Mukmin Dengan Sengaja Akan Menerima Laknat Dari
Allah. Firman Allah SWT Q.S. an-Nisa 93:
“Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan ‘adzâb yang besar baginya.”
26
Allah SWT mengharamkan membunuh nyawa seorang mukmin kecuali karena tiga alasan, yaitu laki-laki beristri dan wanita bersuami bila berzina,
sebagai qishash nyawa yang dibalas dengan nyawa, dan seorang muslim yang meninggalkan agamanya murtad.
Hanya tiga sebab di atas yang dihalalkan. Karena mengalirkan darah itu merupakan hak, kehormatan, dan wewenang Allah, maka masalah pembunuhan
ini kelak pada hari kiamat menjadi perkara pertama yang dipersoalkan. Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ءامِدلا ىف ةمايقْلا مْوي ساَنلا نْيب ضْقيام لَّا
“Perkara pertama yang diselesaikan di antara manusia pada hari kiamat adalah tentang darah pembunuhan”. HR. Bukhari dan Muslim.
27
Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang besarnya nilai kejahatan
membunuh dan menjelaskan bahwa apabila terjadi saling membunuh diantara manusia maka mereka itu tergolong kafir.
28
26
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997.
27
Abî ‘Abdillâh Muhammad ibn Ismâ’îl al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî T.tp:Dâr Nahr al- Nayl, t.t., h. 11.
28
Majid Assayid Ibrahim wanita dan laki-laki yang dilaknat, Jakarta: GEMA INSAN PRESS 1995 cet. 17, h. 22-23
e. Laknat Allah Terhadap Orang-Orang Kafir Bani Israil
Firman Allah SWT :
“Telah dilanati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang selalu mereka
perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir musyrik. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang mereka
sediakan untuk diri mereka, Yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.
” Q.S. al-Maidah 78-80
29
Sejarah Bani Israil yang berjalan di lembah kekufuran dan dalam kutukan Allah sudah berjalan begitu lama. Perilaku mereka yang buruk terhadap nabi-nabi
mereka, mengakibatkan mereka dikutuk dan dijauhkan dari rahmat Allah SWT. Mereka tidak saling melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat.
Apabila seorang melihat kawannya berbuat keji kadang memang mereka diperingatkan dan ditegur. Akan tetapi besoknya walaupun belum meninggalkan
kegiatannya, namun sudah kembali menjadi kawan akrab dalam makan dan minum dan berkumpul bersama. Orang Bani Israil suka mengerjakan maksiat dan
melampaui batas. Hati mereka tidak sedikit pun tergerak untuk menegakkan amar makruf dan nahi mungkar.
29
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997.
Maka Allah sangat melaknat orang-orang kafir Bani Israil karena perbuatan dan kekufurannya terhadap Allah dan Nabi-Nya.
30
D. Menjauhkan diri dari laknat Allah