semesta dan pelanggaran syariat Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad SAW.
8
Dari definisi diatas menyimpulkan bahwa ‘adzâb adalah suatu peringatan
akan kemurkaan Allah pada makhluknya manusia yang telah melanggar perintah Allah yaitu perbuatan yang dilarang baik berupa ibadah, amal, iman dan lain-lain,
dibalasnya dengan teguran berupa bencana alam.
c. Pengertian Musibah
Dalam bahasa Indonesia kata “Musibah” diartikan sebagai malapetaka atau bencana, yaitu segala kejadian atau peristiwa menyedihkan yang menimpa
manusia, seperti gempa, banjir, kebakaran dan kematian. Peristiwa-peristiwa tersebut pada umumnya menimbulkan kerugian berupa harta benda maupun jiwa
manusia.
9
Sedangkan dalam bahasa Arab kata musibah
ةبيصم
berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf s
ad, wau, dan ba’;
وص
sawaba yang mempunyai makna
ةيمرلا lemparan.
10
Menurut Quraish Shihab: Musibah pada mulanya berarti “sesuatu yang
menimpa atau mengenai”. Sebenarnya sesuatu yang menimpa itu tidak selalu buruk. Hujan bisa menimpa kita dan itu dapat merupakan sesuatu yang baik.
Memang, kata musibah konotasinya selalu buruk, tetapi boleh jadi apa yang kita anggap buruk itu, sebenarnya baik, maka Al-Quran menggunakan kata ini untuk
sesuatu yang baik dan buruk QS. Al-Baqarah : 216
8
M. Quraish shihab, Wawasan Al-Quran “ Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat ”, Penerbit Mizan, Jakarta : 2004. h. 153
9
Pusat Bahasa Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses tanggal 22 Mei 2009 dari http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php
10
Al-Râghib al-Asfahâni, Mu’jam Mufradât fî alfâdz al-Qur’an Beirut: Dâr al-Kutub al-
‘ilmiyah, 2004, h. 322
“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik
bagimu, dan boleh Jadi pula kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
11
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa musibah adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar dugaan manusia dan kejadian
tersebut dapat berupa kesusahan atau kesenangan. Tetapi pada umumnya masyarakat lebih memahami makna musibah sebagai hal yang buruk, pada hal
sesuatu yang kita anggap buruk itu sebenarnya ada nilai baik karena dibalik keburukan terdapat hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil.
Jadi perbedaan laknat, ‘adzâb dan musibah ialah laknat berarti ia
dijauhkan dari rahmat-Nya disertai dengan murka Allah di dunia dan hukuman neraka di akhirat kelak sedangkan
‘adzâb ialah suatu peringatan akan kemurkaan Allah pada makhluknya manusia yang telah melanggar perintah Allah dan
musibah ialah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar dugaan manusia dan kejadian tersebut dapat berupa kesusahan atau kesenangan.
11
Al-Quran dan Terjemahannya, DEPAG RI.,1997. QS. Al-Baqarah : 216
B. Sebab Diturunkannya Laknat