Konseptualisasi Berita KAJIAN TEORI
Berita berasal dari bahasa Inggris yaitu new baru, jadi berita merupakan peristiwa-peristiwa atau hal yang baru terjadi. Berita adalah
hasil akhir dari proses kompleks dengan menyortir memilah-milih dan menentukan peristiwa dan tema dalam satu kategori tertentu.
33
Menurut Sumadiria, berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide
terbaru yang benar dan menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak dewasa ataupun yang sudah lanjut usia. Dengan adanya
fenomena tersebut melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line di internet.
34
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, definisi berita adalah cerita atau
keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, laporan, pemberitahuan, pengumuman.
35
Bisa dikatakan berita yaitu suatu informasi tentang peristiwa atau kejadian.
Seorang pembuat berita harus menjaga objektivitas dalam pemberitaannya. Penulis berita hanya menyiarkan berita apa adanya.
Jika materi berita itu berasal dari dua pihak yang berlawanan, harus dijaga keseimbangan informasi dari kedua belah pihak yang berlawanan
tersebut. Penulis berita tidak memberi kesimpulan atas dasar
pendapatnya sendiri. Dalam menulis berita, penulis harus membedakan fakta, interpretasi, dan opini. Unsur-unsur berita terdiri dari: aktual,
33
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta:LkiS, 2002, h. 102
34
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, h.65 .
35
Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2001, h.140
jarak, terkenal, keluarbiasaan, akibat, ketegangan, pertentangan, seks, kemajuan, human interest, emosi, dan humor.
36
Setiap wartawan memiliki kemampuan dalam mengungkap peristiwa melalui media massa sebagai wadah penyebaran informasi.
Melalui pengemasan fakta, penggambaran fakta, pemilihan angle, penambahan gambar, maka berita yang ditulis wartawan menjadi
menarik. Berita secara singkat bisa dikatakan sebagai jalan cerita sebuah peristiwa. Hal ini berarti suatu berita setidaknya mengandung
dua hal, yakni peristiwa dan jalan ceritanya. Berita juga dapat dipahami sebagai sebuah peristiwa yang ditulis
melalui item-item dengan penyusunan secara logis serta sistematis menurut kriteria, dari paling penting, penting, kurang penting, dan tidak
penting.
37
2. Unsur Berita.
Segala yang didapat di lapangan dan sedang dipersiapkan untuk dilaporkan, belum dapat disebut berita. Wartawan yang menyaksikan
peristiwa belum tentu telah menemukan peristiwa. Wartawan harus dapat memahami proses yang terjadi, karena sebuah peristiwa patut
diangkat menjadi sebuah berita, jika memang memiliki nilai berita. Unsur nilai berita antara lain kebermaknaan significance, besaran
36
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, h. 46- 48.
37
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, Jakarta: Kalam Indonesia, 2005, h. 55-62.
magnitude, kebaruan
timeliness, kedekatan
proximity, kemasyhuran prominence. Conflict
38
Kebermaknaan Significance kejadian yang dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak atau pembaca. Besaran Magnitude kejadian
yang menyangkut angka-angka berarti bagi orang banyak. Kebaruan Timeliness suatu kejadian yang menyangkut peristiwa yang baru
terjadi. Kedekatan Proximity suatu kejadian yang berada dekat pembaca. Kedekatan itu bisa secara georafis
atau emosional. Kemasyhuran Prominence suatu kejadian yang memberi sentuhan
rasa kepada para pembaca. Mengungkap peristiwa orang terkenal, figur publik, atau masyarakat biasa dalam peristiwa luar biasa. Conflict
perang perkelahian, pergulatan dalam bidang politik, bisnis, olahraga, bahkan cinta, sangat menarik minat pembaca. Dalam bahasa klise:
berita baik adalah berita buruk.
39
3. Kategori Berita
Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah konstruksi. Sebagai sebuah konstruksi ia menentukan mana yang layak dan mana
yang disebut berita atau tidak selain nilai berita, prinsip lain dalam proses produksi berita yakni kategori berita. Secara umum seperti yang
dicatat Gaye Tuchman, wartawan menggunakan lima kategori berita. Kategori tersebut digunakan untuk membedakan isi berita dan kategori
38
Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan Yogyakarata: C.V. Andi Offset, 2005, h.18.
39
Suranto, Hanif. Menjadi Wartawan Lokal, Jakarta: Lembaga studi Pers Pembangunan. 2002,h.10
subjek peristiwa yang menjadi berita kelima kategori berita tersebut Hard news, Soft news, Spot news, Developing news, Continuing news.
40
Hard news. Berita mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu. Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualisasi. Semakin
cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari kategori ini adalah kecepatannya. Soft news. Kategori ini adalah hal-hal
yang berhubungan dengan kisah manusiawi Human Interest. Pada jenis berita ini tidak dibatasi oleh waktu dan dapat diberitakan kapan
saja. Spot news. Spot news adalah sub klasifikasi dan kategori yang bersifat hard news. Dalam spot news, peristiwa yang diliput tidak bisa
direncanakan. Developing news. Developing news adalah sub klasifikasi dari hard news yang umumnya berhubungan dengan peristiwa yang
tidak terduga seperti spot news. Tetapi dalam developing news dimasukan elemen lain, seperti peristiwa yang diberitakan adalah
bagian dari rangkaian berita yang akan diteruskan keesokan hari atau dalam berita selanjutnya. Continuing news. Continuing news adalah sub
klasifikasi lain dari hard news. Dalam contining news peristiwa- peristiwa yang bisa diprediksi dan direncanakan.
41
40
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.110
41
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.110