Kuman Penyebab
M. leprae
Tuan rumah Sumber PENGOBATAN yang kekebalan
penularan VAKSINASI kurang
penderita kusta
Cara masuk : Cara keluar : saluran napas
saluran napas Cara penularan utama
Saluran Napas Droplet
ISOLASI
MDT Masih dalam
Pengembangan
Tidak dianjurkan
Gambar 2.1. Mata Rantai Penularan Penyakit Kusta
2.6. Pengobatan Penderita
Setelah menegakkan diagnosa dan ternyata seseorang menderita kusta segera diberikan pengobatan dengan kombinasi Multi Drug Therapy MDT secara gratis
dan dicatat oleh petugas dalam kartu penderita. Memberikan penderita dosis pertama di puskesmas dan menganjurkan ambil obat secara teratur di puskesmas. Kemasan
blister obat kombinasi atau Multi Drug Ttherapy MDT adalah gratis, disimpan ditempat yang kering, aman, teduh dan jauh dari jangkauan anak-anak. Selama
menjalani pengobatan penderita dapat menjalani kehidupan normal, dapat tinggal
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
dirumah, pergi kesekolah, bekerja, bermain, menikah, mempunyai anak serta dalam acara-acara sosial Depkes RI, 2000.
Tujuan pengobatan penderita untuk memutuskan mata rantai penularan, menyembuhkan penyakit penderita dan mencegah terjadinya cacat. Penderita yang
sudah cacat permanen, pegobatan yang dilakukan hanya mencegah cacat lebih lanjut. Penderita kusta yang tidak meminum obat secara teratur maka kuman kusta dapat
aktif kembali dan menimbulkan gejala-gejala baru yang memperburuk keadaan penderita. Pentingnya pengobatan sedini mungkin dan teratur minum obat agar tidak
timbul cacat yang baru. Sejak tahun 1982 Indonesia memberikan pengobatan secara gratis pada
penderita kusta dengan kombinasi Multi Drug Therapy MDT yaitu kombinasi Dapsone atau DDS Diamino Diphenyl Sulfone, Lamprene atau Clofazimine dan
Rifampisin. Keuntungan Multi Drug Therapy MDT adalah: mengubah konsep dari terapi panjang yang hanya mencegah perluasan penyakit ke terapi pendek yang
menyembuhkan penyakit, mencegah resistensi obat, meningkatkan ketaatan berobat dari 50 ke 95, mencegah deformitas secara lebih efisien dan menurunkan jumlah
kasus-kasus setiap tahunnya. Pengobatan pada penderita Pauci Baciler PB lesi 1 diberikan dosis tunggal ROM Rifampisin Ofloxacin Minocylin.
Tabel 3. Dosis Obat Tipe PB 1 : Lesi 1 Rifampicin
Ofloxacin Minocyclin
Dewasa 50-70 kg 600mg
400mg 100mg
Anak 5-14 tahun 300 mg
200mg 50mg
Sumber : Depkes RI, 2005 a
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
Obat yang diberikan pada penderita Tipe PB 1 Lesi 1 langsung di telan di depan petugas dan apabila obat tersebut tidak ada maka sementara diobati dengan dosis obat
Pauci Baciler 2-5. Untuk tipe Pauci Baciler PB lesi 2-5, pada dewasa pengobatan bulanan, hari pertama diminum di depan petugas 2 kapsul Rifampisin 600 mg dan 1
tablet Dapsone 100 mg, pengobatan harian hari ke 2- 28, 1 tablet Dapsone 100 mg 1 blister untuk 1 bulan dan diminum sebanyak 6 blister Depkes RI, 2005a.
Untuk tipe Multi Baciler MB pada dewasa pengobatan bulanan, hari pertama dosis diminum di depan petugas 2 kapsul Rifampisin 600 mg, 3 tablet Lampren 300
mg dan 1 tablet Dapsone 100 mg, pengobatan harian yang ke 2-28 hari 1 tablet Lamprene 50 mg, 1 tablet dapsone 100 mg. Satu blister untuk 1 bulan dan diminum
sebanyak 12 blister.Untuk anak dibawah usia 10 tahun obat diberikan berdasarkan berat badan dengan dosis sebagai berikut : Rifampisin 10-15 mgkg BB, Dapsone 1-2
mgKg BB dan Clofazimin 1 mgKg BB Depkes RI, 2005a. 2.6.1. Release from treatment
Penderita Kusta tipe Pauci Baciler PB dan Multi Baciler MB setelah menyelesaikan pengobatan sesuai dengan aturan maka dinyatakan Release From
Treatment RFT tanpa diperlukan pemeriksaan laboratorium yang artinya dianggap sudah sembuh. Petugas harus memberikan keterangan tentang arti dan maksud
Release From Treatment RFT kepada penderita bahwa tipe Pauci Baciler PB pengobatan 6 dosis selesai dalam waktu 6-9 bulan langsung dinyatakan sembuh untuk
tipe Multi Baciler MB pengobatan 12 dosis selesai dalam waktu 12-18 bulan
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
dinyatakan sembuh Release From Treatment. Walaupun sudah sembuh petugas tetap meyakinkan penderita bahwa bercak yang ada akan berangsur hilang dan
menjelaskan cara mencegah terjadinya luka jika terjadi kecacatan yaitu dengan memelihara tangan dan kaki dengan baik dan bila penderita melihat bercak kulit yang
baru atau tanda-tanda baru mereka harus datang kembali kontrol atau pemeriksaan ulang ke puskesmas.
2.7. Program Pemberantasan Penyakit Kusta