Landasan Teori Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Asahan Tahun 2007

penderita kusta dengan tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas sering menjadi masalah kelangsungan keteraturan untuk minum obat, karena jarak yang jauh ke tempat pelayanan kesehatan berhubungan dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk ongkos. Dari hasil penelitian Oesman 1991 jarak tempat tinggal penderita kusta ke tempat pelayanan kesehatan atau puskesmas mempunyai hubungan bermakna terhadap keteraturan berobat.

2.9. Landasan Teori

Penyakit kusta yang adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kuman kusta Mycobacterium leprae yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Menyembuhkan penderita kusta dan mencegah timbulnya cacat adalah merupakan tujuan dari pengobatan penyakit kusta. Penderita kusta yang berobat dini dan teratur akan cepat sembuh tanpa menimbulkan cacat, akan tetapi bagi penderita yang sudah dalam keadaan cacat permanen pengobatan hanya dapat mencegah yang lebih lanjut. Bila penderita kusta tidak minum obat secara teratur maka penderita tidak akan sembuh bahkan kuman akan dapat aktif kembali, sehingga timbul gejala-gejala baru pada kulit dan syaraf yang dapat memperburuk keadaan. Kepatuhan penderita minum obat di rumah sangat menentukan keteraturan minum obat dan meningkatkan angka kesembuhan yang diharapkan. Berdasarkan teori Skiner dalam Notoatmodjo 2005 bahwa kepatuhan penderita kusta minum obat secara teratur adalah merupakan tindakan yang nyata dalam bentuk Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 kegiatan yang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri si penderita faktor internal maupun dari luar diri sipenderita faktor eksternal. Faktor internal yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan sedangkan faktor eksternal yaitu, peran keluarga, peran petugas, lama minum obat, reaksi kusta, cacat kusta, efek samping obat, tersedianya obat dan jarak tempat tinggal. Menurut Joenoes 1998 untuk patuh meminum obat yaitu dari faktor penyakit penderita seperti penyakit yang akut, kronik dan relaps kambuh, faktor individu penderita seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan dan pengetahuan, faktor sikap dokter, faktor obat yang diberikan seperti efek samping obat dan dosis obat, dan faktor lingkungan pengobatan seperti rawat inap, rawat jalan dan rawat di rumah. Lain halnya menurut menurut Smet 1994 seseorang yang tidak patuh minum obat disebabkan karena faktor ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan, komunikasi antara pasien dan dokter, persepsi dan pengharapan para pasien, dukungan sosial dan ciri-ciri individual. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini yang mendasari dilakukan penelitian tentang pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kepatuhan minum obat di Kabupaten Asahan tahun 2007. Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 -Faktor p enyakit penderita - Kronik - Akut - relaps kambuh - Faktor penderita - Umur - Jenis Kelamin - Kebiasaan - Pendidikan - Pengetahuan - Faktor sikap dokter - Motivasi - Efektivitas Komunikasi - Faktor obat yang diberikan - Efek samping obat - Dosis obat - Faktor lingkungan pengobatan - Rawat inap - Rawat jalan - Rawat di rumah Sembuh Tidak sembuh Kepatuhan minum obat Penderita kusta -Patuh -Tidak Patuh Faktor Internal Penderita - Umur - Jenis kelamin - Pendidikan - Pekerjaan - Penghasilan - Pengetahuan - Sikap - Kepercayaan - Ciri-ciri kesakitan - Ciri-ciri pengobatan -Komunikasi antara pasien dan dokter - Persepsi - Pengharapan para pasien - Dukungan sosial - Ciri-ciri individual. Faktor Eksternal Penderita -Peran keluarga - Cacat kusta -Peran petugas - Efek samping kusta -Lama minum obat - Tersedianya obat -Reaksi kusta - Jarak tempat tinggal Gambar 2.2. Landasan Teori 2.10. Kerangka Konsep Berdasarkan landasan teori tersebut di atas maka sebagai kerangka konsep tidak semua variabel dioperasionalkan dalam penelitian ini mengingat adanya Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, oleh karena itu hanya beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sebagai variabel independent adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, peran keluarga, peran petugas, lama minum obat, reaksi kusta, cacat kusta, dan efek samping obat, sebagai variabel dependent adalah kepatuhan minum obat. Kerangka konsep tersebut dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini : Faktor Internal penderita • Karakteristik penderita - Umur - Jenis kelamin - Pendidikan - Pekerjaan • Pengetahuan • Sikap • Kepercayaan Faktor Eksternal penderita • Peran keluarga • Peran petugas • Lama minum obat • Reaksi kusta • Cacat kusta • Efek samping obat • Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Variabel Independent Variabel Dependent Gambar 2.3. Kerangka Konsep Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian