penderita kusta dengan tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas sering menjadi masalah kelangsungan keteraturan untuk minum obat, karena jarak yang jauh ke
tempat pelayanan kesehatan berhubungan dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk ongkos. Dari hasil penelitian Oesman 1991 jarak tempat tinggal penderita
kusta ke tempat pelayanan kesehatan atau puskesmas mempunyai hubungan bermakna terhadap keteraturan berobat.
2.9. Landasan Teori
Penyakit kusta yang adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kuman kusta Mycobacterium leprae yang menyerang syaraf tepi, kulit
dan jaringan tubuh lainnya. Menyembuhkan penderita kusta dan mencegah timbulnya cacat adalah merupakan tujuan dari pengobatan penyakit kusta. Penderita kusta yang
berobat dini dan teratur akan cepat sembuh tanpa menimbulkan cacat, akan tetapi bagi penderita yang sudah dalam keadaan cacat permanen pengobatan hanya dapat
mencegah yang lebih lanjut. Bila penderita kusta tidak minum obat secara teratur maka penderita tidak akan
sembuh bahkan kuman akan dapat aktif kembali, sehingga timbul gejala-gejala baru pada kulit dan syaraf yang dapat memperburuk keadaan. Kepatuhan penderita minum
obat di rumah sangat menentukan keteraturan minum obat dan meningkatkan angka kesembuhan yang diharapkan.
Berdasarkan teori Skiner dalam Notoatmodjo 2005 bahwa kepatuhan penderita kusta minum obat secara teratur adalah merupakan tindakan yang nyata dalam bentuk
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
kegiatan yang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri si penderita faktor internal maupun dari luar diri sipenderita faktor eksternal. Faktor internal yaitu
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan sedangkan faktor eksternal yaitu, peran keluarga, peran petugas, lama
minum obat, reaksi kusta, cacat kusta, efek samping obat, tersedianya obat dan jarak tempat tinggal.
Menurut Joenoes 1998 untuk patuh meminum obat yaitu dari faktor penyakit penderita seperti penyakit yang akut, kronik dan relaps kambuh, faktor individu
penderita seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan dan pengetahuan, faktor sikap dokter, faktor obat yang diberikan seperti efek samping obat dan dosis obat, dan
faktor lingkungan pengobatan seperti rawat inap, rawat jalan dan rawat di rumah. Lain halnya menurut menurut Smet 1994 seseorang yang tidak patuh minum
obat disebabkan karena faktor ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan, komunikasi antara pasien dan dokter, persepsi dan pengharapan para pasien, dukungan sosial dan
ciri-ciri individual. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini yang mendasari
dilakukan penelitian tentang pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kepatuhan minum obat di Kabupaten Asahan tahun 2007.
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
-Faktor p
enyakit penderita -
Kronik -
Akut - relaps kambuh
- Faktor penderita -
Umur - Jenis Kelamin
- Kebiasaan
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Faktor sikap dokter -
Motivasi - Efektivitas Komunikasi
- Faktor obat yang diberikan - Efek samping obat
- Dosis obat - Faktor lingkungan pengobatan
- Rawat inap - Rawat jalan
- Rawat di rumah
Sembuh Tidak sembuh
Kepatuhan minum obat Penderita kusta
-Patuh -Tidak Patuh
Faktor Internal Penderita
- Umur - Jenis kelamin
- Pendidikan - Pekerjaan
- Penghasilan - Pengetahuan
- Sikap - Kepercayaan
- Ciri-ciri kesakitan - Ciri-ciri pengobatan
-Komunikasi antara pasien dan dokter
- Persepsi - Pengharapan para pasien
- Dukungan sosial - Ciri-ciri individual.
Faktor Eksternal Penderita
-Peran keluarga - Cacat kusta -Peran petugas
- Efek samping kusta -Lama minum obat - Tersedianya obat
-Reaksi kusta - Jarak tempat tinggal
Gambar 2.2. Landasan Teori 2.10. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori tersebut di atas maka sebagai kerangka konsep
tidak semua variabel dioperasionalkan dalam penelitian ini mengingat adanya
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, oleh karena itu hanya beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sebagai variabel independent adalah umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, peran keluarga, peran petugas, lama minum obat, reaksi kusta, cacat kusta, dan efek samping obat,
sebagai variabel dependent adalah kepatuhan minum obat. Kerangka konsep tersebut dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini :
Faktor Internal penderita
• Karakteristik penderita
- Umur - Jenis kelamin
- Pendidikan -
Pekerjaan •
Pengetahuan •
Sikap •
Kepercayaan
Faktor Eksternal penderita
• Peran keluarga
• Peran petugas
• Lama minum obat
• Reaksi kusta
• Cacat kusta
• Efek samping obat
• Kepatuhan Minum
Obat Penderita Kusta
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 2.3.
Kerangka Konsep
Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian