Analisis Bivariat Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta Di Kabupaten Asahan Tahun 2007

4.2.3. Kepatuhan minum Tabel 11.Distribusi Frekuensi menurut Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan Tahun 2007 Kepatuhan Frekuensi Persentase Patuh 34 60,7 Tidak patuh 22 39,3 Jumlah 56 100,0 Dari tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa dari 56 penderita kusta, sebanyak 34 60,7 patuh minum obat dan 22 39,3 tidak patuh minum obat.

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan variabel independent dengan variable dependent. Pengujian ini menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05 4.3.1. Faktor internal 1. Hubungan umur dengan kepatuhan minum obat Tabel 12. Distribusi Responden menurut Umur dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan Tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Umur n n N P value Tidak produktif 20 thn Produktif ≥20 thn 17 17 81,0 48,6 4 18 19,0 51,4 21 35 100,0 100,0 0,034 Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 Dari tabel di atas terlihat sebanyak 20 responden berumur 20 tahun usia tidak produktif dan 36 responden berumur ≥ 20 tahun usia produktif. Hasil uji chi-square pada tabel 12 menunjukkan 20 penderita kusta berumur 20 tahun sebanyak 17 85,0 penderita patuh minum obat. Dan 36 penderita kusta berumur ≥ 20 tahun 7 47,2 patuh minum obat. Hasil uji statistik nilai p = 0,013 0,05 berarti ada hubungan umur dengan kepatuhan minum obat 2. Hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan minum obat Tabel 13. Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Jenis Kelamin P value N n n Perempuan Laki-laki 15 19 83,3 50,0 3 19 16,7 50,0 18 38 100,0 100,0 0,036 Pada tabel 13 di atas hasil uji chi-square menunjukkan 18 penderita kusta perempuan 15 83,3 patuh minum obat sedangkan dari 38 penderita laki-laki 19 orang 50,0 patuh minum obat, dan secara statistik nilai p = 0,036 0,05 berarti ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan minum obat. Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 3. Hubungan pendidikan dengan kepatuhan minum obat Tabel 14. Distribusi Responden menurut Pendidikan dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Pendidikan n n N P value Tinggi Rendah 12 22 92,3 51,2 1 21 7,7 48,8 13 43 100,0 100,0 0,019 Pada tabel 14 hasil uji chi-square menunjukkan bahwa 13 penderita kusta berpendidikan tinggi sebanyak 12 92,3 patuh minum obat dan 43 penderita kusta pendidikan rendah 22 51,2 patuh minum obat. Secara statistik ada hubungan pendidikan dengan kepatuhan minum obat terlihat dari p = 0,019 0,05. 4. Hubungan pekerjaan dengan kepatuhan minum obat Tabel 15. Distribusi Responden menurut Pekerjaan dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Pekerjaan n n N P value Tidak Bekerja Bekerja 17 17 54,8 68,0 14 8 45,2 32,0 31 25 100,0 100,0 0,467 Pada tabel 15 di atas hasil uji chi-square menunjukkan bahwa 31 penderita yang tidak bekerja 17 54,8 patuh minum obat dan dari 25 penderita kusta yang bekerja Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 17 68,0 penderita yang patuh minum obat. Secara statistik nilai p = 0,467 0,05 berarti tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kepatuhan minum obat 5. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat Tabel 16. Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Pengetahuan n n N P value Baik Kurang Baik 18 16 78,3 48,5 5 17 21,7 51,5 23 33 100,0 100,0 0,049 Pada tabel 16 di atas hasil uji chi-square menunjukkan bahwa 23 penderita kusta pengetahuan baik 18 78,3 patuh minum obat dan 33 penderita kusta pengetahuan kurang baik 16 48,5 patuh minum obat. Secara statistik ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat karena nilai p value 0,049 0,05 6. Hubungan sikap dengan kepatuhan minum obat Tabel 17. Distribusi Responden menurut Sikap dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Sikap n n N P value Baik Kurang Baik 22 12 66,7 52,2 11 11 33,3 47,8 33 23 100,0 100,0 0,415 Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 Pada tabel 17 di atas hasil uji chi-square menunjukkan bahwa penderita kusta mempunyai sikap baik patuh minum obat sebesar 22 66,7, sedangkan yang mempunyai sikap kurang baik sebanyak 12 52,2 patuh minum obat. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,415 0,05, artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan minum obat. 7. Hubungan kepercayaan dengan kepatuhan minum obat Tabel 18. Distribusi Responden menurut Kepercayaan dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Kepercayaan n n N P value Benar Kurang Benar 21 13 55,3 72,2 17 5 44,7 27,8 38 18 100,0 100,0 0,357 Pada tabel 18 di atas hasil uji chi-square terlihat 38 penderita kusta kepercayaan benar 21 55,3 patuh minum obat dan 18 penderita kusta kepercayaan kurang baik 13 72,2 patuh minum obat. Secara statistik nilai p = 0,357 0,05 artinya tidak ada hubungan antara kepercayaan dengan kepatuhan minum obat. Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 4.3.2. Faktor eksternal 1. Hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat Tabel 19. Distribusi Responden menurut Peran Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Peran Keluarga n n N P value Berperan Kurang berperan 25 9 73,5 40,9 9 13 26,5 59,1 34 22 100,0 100,0 0,031 Pada tabel 19. di atas hasil uji chi-square 34 penderita menyatakan peran keluarga berperan 25 73,5 patuh minum obat dan 22 penderita menyatakan peran keluarga kurang berperan 9 40,9 patuh minum obat. Ada hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat terlihat nilai p value 0,031 0,05. 2. Hubungan peran petugas dengan kepatuhan minum obat Tabel 20. Distribusi Responden menurut Peran Petugas dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Peran Petugas n n N P value Berperan Kurang Berperan 21 13 84,0 41,9 4 18 16,8 58,1 25 31 100,0 100,0 0,003 Pada tabel 20 di atas terlihat bahwa hasil uji chi-square menunjukkan dari 25 penderita kusta menyatakan peran petugas berperan 21 84,0 patuh minum obat, dan dari 31 penderita kusta menyatakan peran petugas kurang berperan berperan 13 Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 orang 41,9 patuh minum obat. Secara statistik ada hubungan peran petugas dengan kepatuhan minum obat karena nilai p value 0,003 0,05. 3. Hubungan lama minum obat dengan kepatuhan minum obat Tabel 21. Distribusi Responden menurut Lama Minum Obat dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan Tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Lama Minum Obat n n N P value Tidak Lama Lama 15 19 83,3 50,0 3 19 16,7 50,0 18 38 100,0 100,0 0,036 Dari tabel 21 di atas hasil analisa chi- square menunjukkan dari 18 penderita kusta menyatakan tidak lama minum obat 15 83,3 patuh minum obat dan dari 38 penderita kusta yang menyatakan lama minum obat 19 50,0 patuh minum obat. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara lama minum obat dengan kepatuhan minum obat terlihat dari p value 0,036 0,05. 4. Hubungan reaksi kusta dengan kepatuhan minum obat Tabel 22. Distribusi Responden menurut Reaksi Kusta dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan Tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Reaksi Kusta n n N P value Ada Reaksi Tidak Ada Reaksi 22 12 51,2 92,3 21 1 48,8 7,7 43 13 100,0 100,0 0,019 Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 Pada tabel 22 menunjukkan dari 43 penderita kusta yang ternyata ada reaksi 22 51,2 patuh minum obat dan 13 penderita yang menyatakan tidak ada reaksi 12 92,3 patuh minum obat. Nilai p value sebesar 0,019 0,05 artinya ada hubungan reaksi kusta dengan kepatuhan minum obat. 5. Hubungan cacat kusta dengan kepatuhan minum obat Tabel 23. Distribusi Responden menurut Penderita Cacat dan Tidak Cacat Kusta dengan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Cacat Kusta n n N P value Cacat Tidak Cacat 26 8 74,3 38,1 9 13 25,7 61,9 35 21 100,0 100,0 0,016 Pada tabel 23 hasil analisa uji chi-square memperlihatkan dari 35 penderita kusta yang cacat, 26 74,3 patuh minum obat dan dari 21 penderita yang tidak ada cacat 8 38,1 patuh minum obat. Secara statistik ada hubungan antara cacat kusta dengan kepatuhan minum obat, terlihat dari p value 0,016 0,05. 6. Hubungan efek samping obat dengan kepatuhan minum obat Tabel 24. Distribusi Responden menurut Efek Samping Obat dan Kepatuhan Minum Obat di Kabupaten Asahan tahun 2007 Kepatuhan Minum Obat Total Patuh Tidak patuh Efek Samping Obat n n N P value Tidak ada Efek Ada Efek 9 25 69,2 58,1 4 18 30,8 41,9 13 43 100,0 100,0 0,694 Basaria Hutabarat : Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita..., 2008 USU e-Repository © 2008 Pada tabel 24 dari uji chi-square terlihat 13 penderita menyatakan tidak ada efek samping obat 9 69,2 patuh minum obat dan 43 penderita menyatakan ada efek samping obat 25 58,1 patuh minum obat. Tidak ada hubungan efek samping obat dengan kepatuhan minum obat karena nilai p value 0,694 0,05.

4.4 Analisis Multivariat