Pengertian Susu Formula Kandungan dalam Susu Formula

12. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi. 14. Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan prakteknya. Dalam melaksanakan praktek, bidan sering dihadapkan dalam pertanyaan, apa yang dikerjakan bidan dan bagaimana ia berkarya, maka sangat ditegaskan kompetensi pendukung yang harus dimiliki bidan Wastidar, 2001.

2.3. Dasar-Dasar Susu Formula

2.3.1. Pengertian Susu Formula

Susu formula bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Susu formula berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi, karenanya komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati dari FDA Food and Drugs Association Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika mensaratkan produk ini harus memenuhi standar ketat tertentu Ruslina, 2004.

2.3.2. Kandungan dalam Susu Formula

Asam Arakhidonat AA dan Asam Dokoheksaenoat DHA merupakan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang LCPUFA, dibentuk dari prekursor yaitu Asam Linoleat Omega-3. Asam Linoleat merupakan asam lemak tidak essensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri, harus didapat makanan. Tetapi menurut penelitian terakhir ternyata pada periode emas perkembangan otak, AA dan DHA merupakan kebutuhan essensial yang juga harus disuplai dari luar tubuh. Rachmawati, 2006. AA dan DHA adalah komponen struktural dan fungsional otak dan retina yang penting. Terdapat cukup bukti bahwa AA dan DHA mempunyai potensi memperbaiki perkembangan dan fungsi otak serta ketajaman penglihatan. AA dan DHA dalam jumlah yang cukup sangat dibutuhkan pada periode Pacu Tumbuh Kembang Otak Brain Growth Support, yaitu terjadi pada usia 2 bulan sebelum lahir sampai 4 tahun. Pada masa itu dibutuhkan AA dan DHA dalam bentuk siap pakai dan dalam jumlah yang lebih banyak sesuai dengan perbandingan seperti dalam ASI Rachmawati, 2006. Sumber terbaik AA dan DHA adalah ASI, selain itu AA dan DHA juga dapat diperoleh dari minyak ikan, kuning telur, dan sel tunggal dari lemak nabati. Kelemahan dari AA dan DHA yang berasal dari minyak ikan adalah berbau amis, mengandung DHA terlalu tinggi dan mengandung EPA Asam Eksosa Pentanoat yang dapat menekan sintesa AA. Sumber minyak ikan ini kemungkinan juga mengandung polusi industri dan endapan logam berat. Sumber dari kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi dan lemak berbentuk fosfolipid. Sumber AA dan DHA lainnya adalah lemak nabati yang merupakan sel tunggal yang bebas kolesterol dan dalam bentuk trigliserida seperti yang terdapat pada ASI Muchtadi, 1986. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para ahli, ditemukan bahwa bayi yang memperoleh ASI, mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih baik dibandingkan bayi yang tidak memperoleh ASI. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengkonsumsi AA dan DHA memiliki kemampuan kognitif, ketajaman penglihatan, perkembangan mental dan psikomotor yang lebih baik dari bayi yang hanya mengkonsumsi DHA saja atau tanpa keduanya. Hal ini dimungkinkan karena AA dan DHA adalah komponen yang penting dari membrane sel, dan secara khusus terdapat dalam jumlah lebih banyak pada jaringan otak dan retina. Karena itu pemberian AA dan DHA dalam bentuk siap pakai sangat dianjurkan oleh para ahli nutrisi untuk anak terutama pada periode emas pertumbuhan otak Kalangi, 1994. AA dan DHA adalah bentuk lemak siap pakai yang merupakan hasil dari asam linoleat omega - 6 dan asam linolenat omega - 3. Pada periode emas pertumbuhan otak, anak lebih membutuhkan AA dan DHA dalam bentuk siap pakai. Karena jaringan lemak yang banyak terdapat di dalam membrane sel otak adalah AA dan DHA, sintesa AA dan DHA sangat dipengaruhi oleh system enzimatis dalam tubuh, oleh karena itu untuk hasil optimal lebih baik diberikan AA dan DHA dalam bentuk siap pakai Hamid, 1996.

2.4. Perilaku