Penelitian Terkait Kerangka teori

A. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Jenis kelamin Perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Angket Kuesioner 1= laki-laki 2= perempuan Nominal Riwayat obesitas keluarga Riwayat dari ayah yang mengalami obesitas dan ibu yang mengalami obesitas Angket kuesioner 1= Gemuk 0= Tidak Gemuk Nominal Pola aktivitas anak Jenis kegiatan fisik anak berdasarkan quesioner PAQ-C Angket Kuesioner PAQ-C mean 22.20 = rendah mean 22.20 = tinggi Nominal Pola makan anak Jenis makanan yang sering dikonsumsi anak berdasarkan quesiner modifed CNA Angket Kuesioner modified CNA median23.00 = kurang median24.00 = berlebih Nominal Obesitas sebagai akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang dapat merusak atau mengganggu kesehatan Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Timbangan dan Meteran indeks masa tubuh IMT 30 kgm 2 IMT = berat badan kg[tinggi badan 2 m 2 ]. Normal = 20-25; berlebih = 25-30; obesitas 30 Ordinal 22

BAB III Kerangka Konsep dan Definisi Operasional

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti Notoatmodjo, 2010. Oleh karena itu penelitian ini membuat kerangka konsep sebagai berikut: Gambar 3.1 kerangka konsep gambaran karakteristik obesitas pada anak. Karakteristik anak obesitas : - Genetik keturunan - Pola aktivitas - Pola makan 24

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Pada desain crosssectional, pengukuran informasi mengenai status penyakit dan faktor-faktor risikonya dilakukan pada waktu yang bersamaan, sehingga kasus penyakit yang teridentifikasi merupakan kasus prevalen karena kita mengetahui bahwa kasus tersebut ada di populasi namun kita tidak mengetahui durasinya. Alasan ini juga yang membuat studi crosssectional sering disebut dengan studi prevalensi Gordis, 2004. Selain itu, karena studi crosssectional memotret gambaran populasi dalam satu waktu, maka hubungan yang diteliti bukan merupakan hubungan kausal sebab-akibat karena tidak diketahui urutan kejadiannya, pajanan terlebih dahulu atau kasus penyakit terlebih dahulu Aschengrau dan Seage, 2003.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan bulan Maret-Mei tahun 2015 di sekolah SDN III Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut adalah karena belum terdapat penelitian yang terkait di sekolah tersebut dan adanya responden yang mengalami obesitas.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek atau individu yang akan diteliti memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap Johar, 2008. Populasi menurut Dharma 2011 adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan, idealnya penelitian dilakukan pada populasi, karena dapat melihat gambaran seluruh populasi sebagai unit dimana hasil penelitian dapat diterapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelas 4-6 sebanyak 143 anak di sekolah SDN III Cirendeu dan yang obesitas sebanyak 35 anak .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap mewakili populasi Johar, 2008. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sample dimana jumlah sample sama dengan populasi Sugiyono, 2007. Alasan peneliti mengambil teknik total sampling karena hanya mengambil responden yang IMTnya 3Sd mengalami obesitas dan karena sedikitnya populasi maka sampel diambil semuanya. Sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi sebagai berikut : 1. Siswasiswi SDN III Cirendeu kelas 4-6. 2. Memiliki IMT 3SD 3. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Kuesioner penelitian ini terdiri dari: data demografi no. responden, inisial responden, jenis kelamin, keluarga yang mengalami obesitas. Kuesioner tentang pola aktivitas anak dan kuesioner tentang pola makan anak. Dimensi pola aktivitas anak menggunakan kuesioner Physical Activity Questionnaire for Children PAQ-C for Elementary School, yang terdiri dari 1 item pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Cara pengkodean pada kuesioner ini adalah: item 1 kali 1 , 2 kali 2, 3kali 3, 4 kali 4, dan 5 kali atau lebih 5. Semua kode pada seluruh item pertanyaan akan dikalkulasikan dan didapatkan nilai rata-rata 1-5, dengan nilai 1 menyatakan aktivitas dalam kategori sangat rendah, dan nilai 5 menyatakan aktivitas sangat tinggi. Dimensi pola makan anak menggunakan kuesioner Modified Child Nutrition Questionnaire CNQ. Kuesioner ini terdiri dari 2 item pertanyaan yang diisi oleh anak dengan didampingi guru dalam pengisiannya Magarey, 2008. Pemberian kode pada kuesioner berbeda-beda pada setiap itemnya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner tentang pola aktivitas PAQ-C telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas oleh Richardson D, Cavill N, Ells L, Roberts K 2011 yang menyatakan bahwa kuesioner PAQ-C telah valid dan reliabel untuk digunakan dalam suatu penelitian. Kuesioner pola makan anak yaitu Modified Children Nutrition Questionnaire CNQ telah dinyatakan valid dalam mengukur pola makan anak dalam 7 hari. Uji reliabilitas yang digunakan adalah test-retest reliability yang menhasilkan nilai yang baik. Selain itu Cronbachs alpha pada kuesioner ini adalah berkisar 0.50 – 0.80. Oleh karena itu, 2 kuesioner ini layak untuk digunakan kembali pada penelitian ini.