Pengolahan data Penyajian Data

responden dengan pola makan berlebih sebanyak 18 orang dengan persentase 51,4. 34

BAB VI PEMBAHASAN

Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang gambaran karakteristik anak obesitas di kelas 4-6 SDN III Cirendeu. Pada akhir pembahasan peneliti juga menyertakan keterbatasan dari penelitian. A. Analisis Univariat 1. Data Demografi Responden

a. Jenis kelamin

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak sebesar 68,6, sedangkan perempuan sebesar 31,4. Hal ini menunjukkan bahwa persentase anak laki-laki lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan. Besarnya persentase anak laki-laki kemungkinan disebabkan oleh populasi yang ada di SDN III Cirendeu proporsi jenis kelamin laki-laki jauh lebih besar daripada perempuan. Hal ini sejalan dengan laporan Nasional Riskesdas 2007 yang menunjukkan bahwa prevalensi nasional gizi lebih pada penduduk umur 6-14 tahun berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 9,5, dan perempuan 6,4. Riskesdas 2010 juga menunjukkan hasil yang sama dimana masalah kegemukan pada anak usia 6-12 tahun untuk jenis kelamin laki-laki sebesar 10,7 dan perempuan 7,7. Selain itu berdasarkan penelitian Ariefiyanto` 2004 didapatkan hasil dari 68 anak yang obesitas terdapat 40 anak 29,4 laki-laki, dan 28 anak 20,5 perempuan.

b. Orang tua gemuk

Keterlibatan faktor genetik dalam meningkatkan faktor risiko kegemukan dan obesitas diketahui berdasarkan fakta adanya perbedaan kecepatan metabolisme tubuh antara satu individu dan individu lainnya. Individu yang memiliki kecepatan metabolisme lebih lambat memiliki risiko lebih besar menderita kegemukan dan obesitas Wahyu, 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan faktor genetik bahwa anak yang memiliki orang tua gemuk lebih banyak sebesar 71,4, sedangkan anak yang memiliki orang tua tidak gemuk sebesar 28,6. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Faizah 2004 tentang faktor risiko obesitas pada murid sekolah dasar usia 6-7 tahun di semarang rmemperlihatkan berat badan ayah p0,001 tinggi badan ayah p=0,01 berat badan ibu p0,001 dan tinggi badan ibu p=0,003 yang artinya ada hubungan bermakna dari faktor genetik terhadap obesitas. Sejalan dengan penelitian Sartika 2011 yang meneliti tentang Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di Indonesia dengan menggunakan uji bivariat menunjukkan bahwa anak yang memiliki ayah obesitas memiliki peluang obesitas sekitar 1,2 kali dibandingkan dengan anak yang memiliki ayah yang tidak obesitas. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hamel 2013 yang meneliti tentang analisis riwayat orang tua sebagai faktor risiko obesitas pada anak SD di kota Manado yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara riwayat orang tua obesitas dengan kejadian obesitas pada