riwayat obesitas juga Maffeis; Talamini; Tato, 1998 dalam Sartika, 2011
.
1. Definisi Obesitas
Obesitas di definisikan sebagai indeks masa tubuh IMT 30 kgm
2
IMT = berat badan kg[tinggi badan
2
m
2
]. Normal = 20-25; berlebih = 25-30; obesitas 30 Davey, 2006. Obesitas mengacu
kepada keadaan ketika kelebihan lemak disimpan dalam jaringan adiposa Gibney, 2009. Menurut WHO 2014, Obesitas didefinisikan
sebagai akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang dapat merusak atau mengganggu kesehatan.
2. Cara Pengukuran Obesitas
Penggunaan pengukuran antropometrik, khususnya pengukuran berat badan merupakan prinsip dasar pengkajian status gizi secara
akurat, beberapa pengukuran ini mencangkup indeks massa tubuh
IMT, serta lingkar perut Hartono, 2006.
IMT dihitung dengan pembagian berat badan dalam kilogram oleh tinggi badan dalam meter pangkat dua. Kini IMT banyak
digunakan di rumah sakit untuk mengukur status gizi pasien karena IMT dapat memperkirakan ukuran lemak tubuh yang sekalipun hanya
estimasi tetapi lebih akurat daripada pengukuran berat badan saja. Pengukuran IMT lebih banyak dilakukan saat ini karena orang yang
kelebihan berat atau yang gemuk lebih beresiko untuk menderita
penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, osteoatritis dan beberapa bentuk penyakit kanker. Namun, The National Institute of
Diabetes and Digestive and Kidney Diseases bahwa orang yang berotot dan bertulang besar dapat memiliki IMT yang tinggi tetapi tetap sehat.
Begitu pula, orang berusia lanjut, orang dengan massa otot yang rendah dan pasien malnutrisi bisa memiliki IMT yang nomal tetapi tidak tepat
Hartono, 2006.
Indeks massa tubuh body mass index:
D. Faktor-Faktor Obesitas pada Anak
Secara umum penyebab kegemukan dan obesitas pada anak belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, penelitian ilmiah
menunjukkan bahwa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak bersifat multifaktor Wahyu, 2009. Ada tiga faktor yang diketahui berperan besar
meningkatkan risiko terjadinya kegemukan dan obesitas pada anak, yakni 1 genetik keturunan, 2 pola aktivitas, dan 3 pola makan Wahyu,
2009. Sedangkan menurut Nugraha, 2009 faktor yang lebih berhubungan dengan kejadian obesitas adalah faktor perilaku, faktor lingkungan yang
lebih dominan dibandingkan Genetik, faktor aktifitas fisik dan Pendidikan bapak maupun ibu.