. Rumusan Masalah . Tujuan PENDAHULUAN

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Obesitas 2.1.1.1. Pengertian Obesitas Obesitas dapat didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau akumulasi lemak berlebihan pada jaringan adiposa yang meluas hingga dapat mengganggu tingkat kesehatan. 6 Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian bertambah banyak. 13 World Health Organization WHO mendefinisikan obesitas sebagai keadaan abnormal atau akumulasi lemak yang berlebihan yang menyajikan risiko untuk kesehatan. 1 Masalah obesitas dapat terjadi pada usia anak-anak, remaja hingga dewasa. Obesitas didefinisikan dengan Indeks Masa Tubuh IMT 30 dan dikatakan overweight jika IMT 25. 5,7 2.1.1.2.Klasifikasi Obesitas Body Mass Index BMI atau indeks masa tubuh IMT digunakan untuk menentukan berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. IMT merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. Saat ini IMT menjadi indikator paling bermanfaat untuk menentukan barat badan lebih atau obesitas. 10,12 5 Tabel 2.1 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa berdasarkan IMT menurut WHO Klasifikasi IMT kgm 2 Berat badan kurang 18,5 Kisaran normal 18,5 – 24,9 Berat badan lebih 25 Pra-obes 25,0 – 29,9 Obesitas tingkat I 30,0 – 34,9 Obesitas tingkat II 35,0 – 39,9 Obesitas tingkat III 40 sumber: Aru W Sudoyo, 2006 Tabel 2.2 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas berdasarkan IMT dan lingkar perut menurut kriteria Asia Pasifik Klasifikasi IMT kgm 2 Resiko Ko-Morbiditas Lingkar perut 90 cm laki-laki ≥ 90 cm laki-laki 80 cm perempuan ≥ 80 cm perempuan Berat badan kurang 18,5 Rendah Sedang Kisaran normal 18,5-22,9 Sedang Meningkat Berat badan lebih ≥ 23,0 Beresiko 23,0 – 24,9 Meningkat Moderat Obes I 25,0 – 29,9 Moderat Berat Obes II ≥ 30,0 Berat Sangat berat sumber: Aru W Sudoyo, 2006 2.1.1.3.Etiologi Obesitas Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan kandungan lemak di jaringan adiposa. Penyebab obesitas banyak, dan sebagian belum jelas. Beberapa faktor yang mungkin terlibat adalah sebagai berikut: 13

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Prevalensi Ketiadaan Otot Palmaris Longus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010.

0 9 53

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Gambaran kadar Malodialdehid (MDA) dalam urin perokok dan bukan perokok pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Tahun 2013

3 22 48

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0