Hubungan Status IMT terhadap kadar MDA plasma
memaparkan obesitas memiliki kadar MDA lebih tinggi dibandingkan yang non obesitas.
Penetapan kadar MDA dengan metode uji asam tiobarbiturat TBA dapat diukur secara spektrofotometrik berdasarkan prinsip bahwa
asam lemak tidak jenuh jamak PUFA dapat mengalami proses peroksidasi menjadi peroksida lipid yang kemudian mengalami
dekomposisi menjadi malondialdehid MDA. MDA bila direaksikan dengan asam tiobarbituburat thiobarbiriuric acid atau TBA, akan
membentuk senyawa berwarna merah muda yang menyerap cahaya pada panjang gelombang 532 nm. Jumlah MDA yang terbentuk dapat
menggambarkan proses peroksidasi lipid.
22
Lipid peroksidase adalah suatu proses yang menghasilkan radikal bebas yang berlangsung di setiap struktur membran sel. Pada sebuah studi
menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan lipid peroksidase. Mekanisme selanjutnya obesitas dapat bebas meningkatkan peroksidase
lipid secara progresif dan akumulasi sel-sel mati yang disebabkan oleh tekanan massa tubuh yang besar. Kematian sel tersebut disebabkan oleh
pelepasan sitokin, seperti TNF- α yang dapat menghasilkan ROS dari
jaringan saat terjadi peroksidase lipid.
30,22
Perubahan MDA sebagai penanda peroksidase lipid, dapat dilihat pada overweight dan obesitas. Mungkin dianggap sebagai potensi faktor
resiko komplikasi kardiovaskular .
31
Studi sebelumnya menjelaskan bahawa kadar MDA pada seseorang obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan non obesitas yang kesehatannya
terkontrol.
5
Penelitian sebelumnya oleh Fershad tahun 2007, memaparkan terjadi perbedaan yang signifikan, dimana di teliti antara perempuan
obesitas dan non-obes dengan p=0,0001.
22
Pada penelitian ini, kadar MDA pada kelompok obesitas lebih tinggi daripada non obesitas. Hal ini kemungkinan ditandai oleh beberapa
hal seperti peningkatan oksi-disability lipoprotein, atau penurunan
antioksidan. Hal ini juga menjelaskan hubungan konsentrasi TNF- α yang
juga meningkat pada obesitas dan menstimulasi ROS yang dihasilkan oleh leukosit.
28,3
Obesitas juga berhubungan dengan peningkatan endogen lipid peroksidase dan oksidase LDL.
30
LDL oksidasi berhubungan dengan aterogenesis.
18
Kolesterol LDL dirusak oleh ROS dengan monosit atau makrofag di endotelium.
11
Sehingga ROS mempercepat terjadinya peroksidase lipid, yang menyebabkan penyakit kardiovaskular yang
distimulus oleh ROS. Peningkatan ROS pada perempuan yang mengalami obesitas mungkin dapat dihasilkan pada kerusakan oksidatif pada sel lipid
dan protein.
9,10
Penelitian sebelumnya oleh Fatehmanrazzi et al. menunjukkan bahwa obesitas pada perempuan yang diberikan terapi berupa restriksi diet
energi selama 12 minggu, menunjukkan perubahan yang signifikan. Terdapat hubungan bermakna dengan nilai p=0,001.
Pada sebuah studi, penurunan berat badan dapat spesifik berperan dalam menurunkan kadar MDA sebagai indikator perubahan stres
oksidatif dan profil lipid.
42
Konsentrasi MDA secara signifikan dapat diturunkan ketika mereduksi berat badan. MDA sebagai indikator lipid
peroksidase karena molekul ini merupakan produk utama pada stres oksidatif.
19
.
Malondialdehid MDA plasma adalah satu dari beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui terjadinya peroksidase lipid. Studi
sebelumnya menjelaskan rerata kadar MDA pada kelompok obesitas lebih tinggi dibandingkan non obesitas.
31
Obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan, terutama penyakit jantung koroner,
diabetes, hipertensi, batu empedu, dan berbagai jenis kanker.
4
Jumlah MDA dapat digunakan sebagai indikator adanya kerusakan yang terjadi akibat aktivitas radikal bebas.Radikal bebas dapat
mengakibatkan kerusakan oksidatif terhadap protein, DNA, lemak dan