Ukuran Antropometri Tubuh Wanita Indonesia 2010 Dimensi Kursi Pendukung Rancangan Kursi

5.1.3 Ukuran Antropometri Tubuh Wanita Indonesia 2010 dan Kelurahan Pisangan 2013 dalam Percentile Tabel 5.3 Data percentile antropometri wanita Indonesia 2010 dan kelurahan Pisangan tahun 2013 dalam cm No Dimensi Tubuh Data nasional Kelurahan Pisangan 5 th 50 th 95 th 5 th 50 th 95 th 1 Tinggi posisi duduk 78 83 90 74.9 78.48 82.06 2 Tinggi siku pada posisi duduk 19 25 32 18.23 22.83 27.43 3 panjang pantat hingga lipatan dalam lutut 37 43 53 41.58 44.45 47.32 4 Tinggi lipatan dalam lutut 38 44 50 38.72 41.43 44.14 5 Lebar bahu 37 43 53 36.34 46.13 55.92 6 Panjang jari tangan hingga siku 37 43 50 39.57 41.98 44.39 7 Lebar pinggul 29 35 45 29.01 39.12 49.23 Tabel di atas menampilkan perbandingan data antara ukuran antropometri wanita nasional dan data ukuran antropometri wanita di kelurahan Pisangan. Di antara dua data tersebut, data nasional yang akan dijadikan ukuran dimensi rancangan kursi yang akan dibuat prototipenya. Penjelasan tentang ukuran bagian tubuh yang diukur untuk gambaran antropometri berdasarkan data tabel diatas akan dijelaskan sebagai berikut : Gambar 5.1 Dimensi Tubuh Saat Duduk

1. Tinggi posisi duduk nomor 8

Dimensi tubuh ini diukur secara vertikal dari permukaan duduk sampai ujung kepala. Pada gambar terdapat pada nomor delapan. Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan tinggi sandaran kursi. Dimensi tubuh ini diukur menggunakan alat Body Measurement Instrumen. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari tinggi posisi duduk adalah 78.48 5 th = 78.48 + 2.184 -1.64 = 78.48 + -3.58176 = 74.89 cm data kelurahan Pisangan : 78 cm data nasional 95 th = 78.48 + 2.184 x 1.64 = 78.48 + 3.58176 = 82.06 cm data kelurahan Pisangan : 90 cm data nasional Tinggi posisi duduk ukuran yang digunakan adalah 95 th percentile. Hal ini agar seluruh populasi ibu yang berbadan tinggi dan pendek dapat menggunakan sandaran ini. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 90 cm.

2. Tinggi siku pada posisi duduk nomor 11

Dimensi tubuh ini diukur secara vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku tangan.Pada gambar 5.1 terdapat pada nomor sebelas. Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan tinggi dudukan tangan kursi dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur tinggi dari siku pada posisi duduk. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari tinggi siku pada posisi duduk adalah 22.83 5 th = 22.83 + 2.806 -1.64 = 22.83 + -4.60184 = 18.23 cm data kelurahan Pisangan : 19 cm data nasional 95 th = 22.83 + 2.806 x 1.64 = 22.83 + 4.60184 = 27.43 cm data kelurahan Pisangan : 32 cm data nasional Tinggi siku pada posisi duduk ukuran yang digunakan adalah 5 th percentile. Hal ini agar ibu yang ukuran tinggi siku pada posisi duduknya rendah bisa menggunakan ukuran ini. Ibu yang memiliki ukuran tinggi siku pada posisi duduknya yang tinggi dapat juga menggunakan ukuran ini, karena ibu tersebut bisa mencapai ukuran 5 th percentile tersebut. Bila menggunakan ukuran diatas 5 th percentile maka ibu yang memiliki tinggi siku yang rendah tidak akan dapat menggunakan dudukan tangan ini. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 19 cm.

3. Tinggi lipatan dalam lutut nomor 16

Dimensi tubuh ini diukur secara vertikal dari lantai hingga bagian dibelakang lutut dalam posisi duduk tegak, dalam keadaan lutut dan pergelangan kaki dalam posisi tegak lurus, dengan bagian bawah paha dan bagian bawah lutut langsung menyentuh permukaan tempat duduk.Pada gambar 5.1 terdapat pada nomor enam belas. Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan tinggi alas kursi dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah Body Measurement Instrument. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari tinggi lipatan dalam lutut adalah 41.43 5 th = 41.43 + 1.652 -1.64 = 41.43 + -2.70928 = 38.72 cm data kelurahan Pisangan : 38 cm data nasional 95 th = 41.43 + 1.652 x 1.64 = 41.43 + 2.70928 = 44.14 cm data kelurahan Pisangan : 50 cm data nasional Tinggi lipatan dalam lutut ukuran yang digunakan adalah 5 th percentile. Hal ini menurut Pheasant 2003 merupakan ukuran yang terbaik. Ukuran ini dikhususkan untuk ibu yang memiliki tinggi badannya pendek. Ibu yang memiliki tinggi badannya tinggi dapat menggunakan ukuran tinggi lipatan dalam lutut ini dengan mengkombinasikan dari ukuran panjang pantat hingga lipatan dalam lutut. Perancang tidak ingin tinggi alas kursi ini terlalu tinggi dari lantai karena akan menyebabkan bagian paha akan tertekan. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 38 cm. Gambar 5.2 Dimensi Tubuh Saat Duduk

4. Panjang pantat hingga lipatan dalam lutut nomor 14

Dimensi tubuh ini diukur secara horizontal dari permukaan terluar pantat hingga bagian belakang kaki bagian bawah. Pada gambar 5.2 terdapat pada nomor empat belas. Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan kedalaman alas kursi dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur panjang pantat hingga lipatan dalam lutut. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari panjang pantat hingga lipatan dalam lutut adalah 44.45 5 th = 44.45 + 1.751 -1.64 = 44.45 + -2.87164 = 41.58 cm data kelurahan Pisangan : 37 cm data nasional 95 th = 44.45 + 1.751 x 1.64 = 44.45 + 2.87164 = 47.32 cm data kelurahan Pisangan : 53 cm data nasional Panjang pantat hingga lipatan dalam lutut ukuran yang digunakan adalah 50 th percentile. Menurut Pheasant 2003 batasan minimal ukuran ini tidak mudah ditentukan, maka perancang menggunakan ukuran 50 th ini agar kursi bisa digunakan oleh seluruh populasi. Bila penentuan panjang pantat hingga lipatan dalam lutut ini terlalu panjang, maka bagian ujung kursi dapat menekan daerah tepat dibelakang lutut. Sebaliknya bila ukuran ini terlalu pendek akan menimbulkan tekanan pada bagian tengah paha, oleh sebab itu pengambilan ukuran 50 th ini menurut saya sangat tepat karena perancang tidak ingin kursi ini terlalu panjang atau terlalu pendek untuk pengguna kursi ini. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 43 cm Gambar 5.3 Dimensi tubuh Saat Duduk

5. Lebar Bahu nomor 17

Dimensi tubuh ini diukur secara horizontal antara kedua lengan atas dari lengan terluar sebelah kiri hingga lengan terluar sebelah kanan. Pada gambar 5.3 terdapat pada nomor tujuh belas.Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan lebar sandaran dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur lebar bahu. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari lebar bahu adalah 46.13 5 th = 46.13 + 5.969 -1.64 = 46.13 + -9.78916 = 36.34 cm data kelurahan Pisangan : 37 cm data nasional 95 th = 46.13 + 5.969 x 1.64 = 46.13 + 9.78916 = 55.92 cm data kelurahan Pisangan : 53 cm data nasional Lebar bahu ukuran yang digunakan adalah 95 th percentile. Ukuran maksimum ini digunakan agar pengguna yang memiliki lebar yang bahu kecil dan lebar bisa dengan nyaman menggunakannya. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 53 cm

6. Lebar pinggul nomor 19

Dimensi tubuh ini diukur secara horizontal dari tubuh yang diukur melintasi bagian terbesar dari pinggul dari kiri hinga ke kanan pinggul. Pada gambar 5.3 terdapat pada nomor sembilan belas.Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan lebar alas kursi dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur lebar bahu. Ukuran dimensi ini tidak ada perubahan setelah melihat perbandingan data antara data wanita Indonesia tahun 2010 dengan data wanita di kelurahan Pisangan 2013. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari lebar pinggul adalah 39.12 5 th = 39.12 + 6.163 -1.64 = 39.12 + -10.10732 = 29.01 cm data kelurahan Pisangan : 29 cm data nasional 95 th = 39.12 + 6.163 x 1.64 = 39.12 + 10.10732 = 49.23 cm data kelurahan Pisangan : 45 cm data nasional Ukuran lebar pinggul yang digunakan adalah 95 th percentile. Hal ini bertujuan agar pengguna yang memiliki lebar pinggul yang kecil dan lebar bisa dengan nyaman menggunakan ukuran ini. Ukuran ini menggunakan data kelurahan Pisangan sebesar 49 cm. Gambar 5.4 Dimensi tubuh Saat Duduk

7. Panjang jari tangan hingga siku nomor 23

Dimensi tubuh ini diukur secara horizontal dari ujung jari tangan hingga siku. Pada gambar 5.4 terdapat pada nomor sembilan belas.Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan panjang dudukan tangan kursi dan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur panjang jari tangan hingga siku. Nilai percentile di atas didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya : Nilai mean dari panjang jari tangan hingga siku adalah 41.98 5 th = 41.98 + 1.471 -1.64 = 41.98 + -2.41244 = 39.57 cm data kelurahan Pisangan : 37 cm data nasional 95 th = 41.98 + 1.471 x 1.64 = 41.98 + 2.41244 = 44.39 cm data kelurahan Pisangan : 50 cm data nasional Ukuran Panjang jari tangan hingga siku yang digunakan adalah 50 th percentile. Hal ini agar pengguna yang berlengan pendek dan panjang dapat dengan nyaman menggunakan ukuran ini.

5.1.4 Dimensi Kursi Pendukung Rancangan Kursi

Tabel 5.4 Dimensi Kursi Pendukung Rancangan Kursi No Dimensi Kursi Ukuran 1 Sudut Sandaran Kursi 100 derajat 2 Sudut Alas Kursi 10 derajat 3 Ketebalan Bantalan 4 cm Sumber :Pheasant Bodyspace Second Edition 2003 1. Sudut Sandaran Kursi Sudut sandaran kursi yang digunakan adalah lebih dari derajat., dikarenakan rancangan sandaran kursi yang akan dibuat dapat disetel sudut kemiringannya sehingga lebih adjustable, sehingga jenis sandaran kursi tingkat atas yang cocok adalah menggunakan sudut sandaran yang lebih dari . Sudut sandaran ini berdasarkan dari rekomendasi Pheasant 2003 untuk memberikan kenyamanan pada ibu saat menyusui. Karena pada saat menyusui ibu harus berada pada posisi nyaman dan bersender pada suatu benda untuk menopang badan ibu seperti pada gambar 2.4. 2. Sudut Alas Kursi Sudut alas kursi yang digunakan adalah derajat. Hal ini untuk membuat pengguna dapat menggunakan sandaran secara efektif. 3. Ketebalan Bantalan Bantalan atau pelapis digunakan untuk memberikan kenyamanan pada pengguna kursi agar mengurangi tekanan yang terjadi antara tubuh dengan kursi. Ketebalan bantalan ini setebal 4 cm agar pengguna nyaman saat duduk.Bantalan ini melapisi bagian alas kursi dan sandaran kursi.

5.1.5 Gambar Rancangan Kursi Ergonomi

Setelah perancang melakukan pengukuran dan perhitungan secara keseluruhan, dilanjutkan dengan membuat rancangan berupa gambar rancangan 3D kursi ergonomis tersebut dibuat menggunakan software 3dsmax 2011 dengan penggambaran dari tampak samping kanan dan samping kiri.Gambar rancangan dapat dilihat pada gambar 5.5 dan 5.6 di bawah ini. Gambar 5.5 Gambar Rancangan Kursi Ergonomis Tampak kiri dengan rincian: a.lebar sandaran, b. panjang sandaran tangan, c. tinggi sandaran, d. tinggi sandaran tangan, e. lebar alas kursi, f.panjang kedalaman alas kursi, g. tinggi alas kursi. Gambar 5.6 Gambar Rancangan Kursi Ergonomis Tampak kanan dengan rincian: a.lebar sandaran, b. panjang sandaran tangan, c. tinggi sandaran, d. tinggi sandaran tangan, e. lebar alas kursi, f.panjang kedalaman alas kursi, g. tinggi alas kursi Gambar diatas merupakan gambar rancangan kursi yang akan dibuat oleh perancang. Ukuran dimensi kursi diatas sudah memakai hasil perbandingan data antara data nasional dengan data yang ada di kelurahan Pisangan.Gambar diatas merupakan gambar tampak samping kiri dan kanan.

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Saat pengukuran berlangsung ada beberapa ibu yang tidak bisa melepas bayinya

sehingga saat pengukuran ada kemungkinan adanya ketidaktepatan ukuran dimensi tubuh yang diukur. 2. Desain kursi yang dibuat perancang tidak dapat secara teliti membuat nyaman sebanyak 100 pada pengguna saat menggunakan kursi ini. Hal ini dikarenakan banyaknya variasi ukuran pada tiap manusia. 3. Pengukuran dimensi tubuh pada ibu menyusui ini menggunakan beberapa alat, salah satunya adalah meteran jahit. Meteran jahit ini ketepatan presisinya agak kurang akurat sehingga kemungkinan ukuran dimensi tubuh pada ibu menyusui ini menjadi kurang keakuratannya. 4. Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 orang, dan tujuan pembuatan kursi ini di desain untuk ukuran nasional, sehingga pengambilan responden sebanyak 15 orang ini untuk uji coba kursi kurang mewakili untuk keseluruhan populasi Indonesia.