terbaik. Ukuran ini dikhususkan untuk ibu yang memiliki tinggi badannya pendek. Ibu yang memiliki tinggi badannya tinggi dapat menggunakan
ukuran tinggi lipatan dalam lutut ini dengan mengkombinasikan dari ukuran panjang pantat hingga lipatan dalam lutut. Perancang tidak ingin
tinggi alas kursi ini terlalu tinggi dari lantai karena akan menyebabkan bagian paha akan tertekan. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar
38 cm.
Gambar 5.2 Dimensi Tubuh Saat Duduk
4. Panjang pantat hingga lipatan dalam lutut nomor 14
Dimensi tubuh ini diukur secara horizontal dari permukaan terluar pantat hingga bagian belakang kaki bagian bawah. Pada gambar 5.2
terdapat pada nomor empat belas. Dimensi tubuh ini digunakan untuk menentukan kedalaman alas kursi dan alat yang digunakan untuk
mendapatkan data dimensi tubuh ini adalah meteran jahit untuk mengukur panjang pantat hingga lipatan dalam lutut. Nilai percentile di atas
didapatkan dengan cara perhitungan yang terdapat pada tinjauan pustaka dan berikut adalah perhitungannya :
Nilai mean dari panjang pantat hingga lipatan dalam lutut adalah 44.45
5
th
= 44.45 + 1.751 -1.64 = 44.45 + -2.87164
= 41.58 cm data kelurahan Pisangan : 37 cm data nasional 95
th
= 44.45 + 1.751 x 1.64 = 44.45 + 2.87164
= 47.32 cm data kelurahan Pisangan : 53 cm data nasional Panjang pantat hingga lipatan dalam lutut ukuran yang digunakan
adalah 50
th
percentile. Menurut Pheasant 2003 batasan minimal ukuran ini tidak mudah ditentukan, maka perancang menggunakan ukuran 50
th
ini agar kursi bisa digunakan oleh seluruh populasi. Bila penentuan panjang
pantat hingga lipatan dalam lutut ini terlalu panjang, maka bagian ujung kursi dapat menekan daerah tepat dibelakang lutut. Sebaliknya bila ukuran
ini terlalu pendek akan menimbulkan tekanan pada bagian tengah paha, oleh sebab itu pengambilan ukuran 50
th
ini menurut saya sangat tepat karena perancang tidak ingin kursi ini terlalu panjang atau terlalu pendek
untuk pengguna kursi ini. Ukuran ini menggunakan data nasional sebesar 43 cm