Gambar Rancangan Kursi Ergonomi

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Saat pengukuran berlangsung ada beberapa ibu yang tidak bisa melepas bayinya

sehingga saat pengukuran ada kemungkinan adanya ketidaktepatan ukuran dimensi tubuh yang diukur. 2. Desain kursi yang dibuat perancang tidak dapat secara teliti membuat nyaman sebanyak 100 pada pengguna saat menggunakan kursi ini. Hal ini dikarenakan banyaknya variasi ukuran pada tiap manusia. 3. Pengukuran dimensi tubuh pada ibu menyusui ini menggunakan beberapa alat, salah satunya adalah meteran jahit. Meteran jahit ini ketepatan presisinya agak kurang akurat sehingga kemungkinan ukuran dimensi tubuh pada ibu menyusui ini menjadi kurang keakuratannya. 4. Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 orang, dan tujuan pembuatan kursi ini di desain untuk ukuran nasional, sehingga pengambilan responden sebanyak 15 orang ini untuk uji coba kursi kurang mewakili untuk keseluruhan populasi Indonesia.

6.2 Rancangan Kursi

1. Sandaran Kursi Backrest

Untuk dimensi tubuh yang digunakan pada bagian ini adalah dimensi ukuran Tinggi posisi duduk. Ukuran yang digunakan adalah ukuran tinggi posisi duduk 95 th percentile dari data nasional yaitu 90 cm. Secara statistik, untuk ukuran 90 cm dari data nasional ini, semua ibu yang dijadikan sampel 100 sudah terwakili, karena untuk dimensi tinggi posisi duduk ibu di kelurahan Pisangan ini tidak ada yang melebihi 90 cm. Hal ini digunakan agar tinggi sandaran menjadi golongan sandaran tipe tinggi dan seluruh populasi dapat menggunakan sandaran ini. Menurut Pheasant 2003 penggunaan sandaran bertipe tinggi ini dapat memberikan dukungan pada kepala secara penuh dan juga pada leher. Hal ini sejalan dengan perancangan kursi ini karena target pengguna kursi ini adalah ibu menyusui yang membutuhkan kenyamanan saat menyusui dengan adanya dukungan pada anggota tubuh bagian kepala dan leher. Pada desain juga dapat dilihat pada bagian bawah sandaran didesain bentuknya agak sedikit cekung. Bila tidak dibentuk cekung maka pengguna tidak dapat memaksimalkan penggunaan sandaran kursi ini. Menurut Anderson at al 1974 dalam Pheasant 2003 desain yang cekung pada sandaran dekat tulang lumbal akan mendukung posisi duduk ibu agar membantu ibu saat ingin berdiri normal dari kursi. Dari segi perancangannya kursi ini didesain agar dapat mengurangi gangguan kesehatan saat memposisikan tubuh saat ibu menyusui. Menurut Bahiyatun 2009 untuk membantu posisi ibu saat menyusui yang benar saat duduk adalah dengan memberikan topangan atau sandaran pada punggung ibu. Hal ini agar posisi ibu tidak membungkuk karena akan cepat lelah. Posisi ibu menyusui yang banyak dipakai ibu salah satunya adalah cradle hold yang harus menggunakan sandaran punggung untuk menopang ibu. Posisi tersebut dapat dilihat pada gambar 2.4.

2. Sandaran Tangan Armrest

Untuk dimensi tubuh yang digunakan pada bagian ini adalah dimensi ukuran tinggi siku dalam posisi duduk. Ukuran yang digunakan adalah 5 th dari data nasional yaitu 19 cm. Ukuran terkecil ini diambil karena menurut Pheasant 2003 sebuah tinggi dudukan siku yang agak lebih rendah lebih baik untuk pengguna yang berbadan lebih tinggi dan untuk pengguna yang berbadan lebih rendah juga dapat menggunakannya. Secara statistik untuk ukuran 19 cm dari data nasional ini ada 94 ibu yang sudah terwakili untuk ukuran tinggi siku dalam posisi duduknya, sehingga bisa dikatakan ukuran ini sudah nyaman digunakan pada ibu di kelurahan Pisangan. Dudukan siku berguna untuk menopang bayi saat ibu sedang menyusui sehingga tekanan akibat beban bayi yang terjadi pada ibu dapat dikurangi. Menurut Pheasant 2003 sandaran tangan harus mendukung bagian berdaging dari lengan bawah. Sangat baik jika bahan pelapis berbahan empuk. Pada dudukan siku ini akan dilapisi oleh pelapis seperti busa yang berbahan empuk. Bila dudukan siku ini tidak dilapisi dengan pelapis akan menimbulkan ketidaknyamanan pada pengguna yang menggunakan dudukan siku ini. Hal itu dikarenakan pada bagian tulang-tulang siku banyak saraf-saraf ulnar yang sangat sensitif sehingga bagian ini dilapisi oleh bahan busa untuk memberikan kenyamanan pengguna. Pada posisi menyusui cradle hold ibu disarankan duduk pada kursi berlengan yang nyaman untuk membantu ibu menopang badan bayi saat menyusui. Posisi ini dapat dilihat pada gambar 2.4. Dudukan tangan ini bila digunakan paling baik digunakan pada saat menyusui bayi yang berumur 1-6 bulan, karena beban bayi masih belum terlalu berat untuk sang ibu. Bila umur bayi sudah lebih dari 6 bulan dianjurkan dapat menambahkan bantal sebagai ganjalan tangan ibu saat menopang sang bayi.

3. Kedalaman Alas Kursi Seat Depth

Untuk dimensi tubuh yang digunakan pada bagian ini adalah dimensi ukuran panjang pantat hingga lipatan dalam lutut. Ukuran yang digunakan adalah 50 th dari data nasional yaitu 43 cm. Hal ini agar dapat disesuaikan dengan pengguna yang memiliki tinggi badan tinggi dan tinggi badan yang rendah. Melihat dari data statistik terdapat 60 yang tidak terwakili dari ukuran ini karena ada ukuran ibu yang panjangnya di atas 43 cm. Menurut Pheasant 2003 batasan minimal kedalaman kursi ini tidak mudah untuk ditentukan maka perancang menggunakan ukuran 50 th ini agar kursi bisa disesuaikan dengan ukuran para pengguna. Menurut Panero dan Zelnik 2003 faktor penting yang menimbulkan kenyamanan duduk seseorang adalah kedalaman kursi ini. Bila kedalaman kursi terlalu panjang maka bagian ujung dari alas kursi dapat menekan daerah tepat dibelakang lutu, hal ini akan