d. Jasa industri hiburan e. Informasi perjalanan wisata ibadah
f. Informasi pendidikan g. Informasi prodok kesehatan, contoh : CNI
h. Informasi pembelian penjualan barang pribadi, contoh : HP Sedangkan bagi konsumen, iklan bermanfaat untuk :
a. Menumbuhkan kesadaran kepada calon konsumen b. Menumbuhkan membangun sikap-sikap yang diinginkan
c. Menumbuhkan identitas merek d. Menanamkan cita cirri-ciri tertentu kepada konsumen
e. Menumbuhkan permintaan akan produk.
II.3. Iklan Televisi
II.3.1. Televisi Sebagai Media Iklan
Dengan semakin maraknya kehadiran televisi swasta di Indonesia, maka semakin penting pula kedudukan iklan sebagai sumber dana penunjang kehidupan
stasiun-stasiun televisi tersebut. Televisi sebagai salah satu media periklanan mempunyai peranan yang strategis dalam mengiklankan suatu produk, mengingat
kelebihan yang dimilikinya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa sifat media yang audiovisual suara dan gambar menjadikan pesan-pesan yang disampaikan
melalui iklan televisi tersebut mempunyai rangsangan yang cukup tinggi bagi khayalaknya.
Universitas Sumatera Utara
Iklan televisi memiliki dua jenis karakter, yaitu iklan televisi akan mendapatkan pengakuan penonton apabila iklan tersebut cukup baik dan iklan
televisi dapat lebih menarik perhatian penontonnya apabila iklan tersebut dapat menggugah rasa ataupun membangkitkan minat.
Jika dilihat dari asal katanya, televisi berasal dari dua kata yang berbeda yaitu tele bahasa Yunani yang berarti ‘jauh’ dan kata visi bahasa Latin yang
berarti ‘penglihatan’. Jadi secara harafiah televisi berarti melihat jauh Wahyudi, 1986 : 40.
Praktino 1982 : 294 memformulasikan defenisi televisi sebagai salah satu bentuk media massa yang memancarkan suara dan gambar yang berarti
sebagai produksi kenyataan yang disebarluaskan melalui gelombang-gelombang elektronik yang dapat diterima oleh pesawat penerima di rumah. Dari defenisi
inilah dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi sebagai media massa yang menghasilkan gambar dan suara dari jarak jauh, dalam penyiarannya hanya akan
diterima pemirsa di rumah jika ada yang mentransmisikannya dan tidak mungkin dapat dilihat gambar-gambar yang bergerak dan hidup jika tidak ada unsur film
yang memvisualkannya. Secara umum siaran televisi dibagi ke dalam tiga golongan besar
Whayudi 1986 : 215, yaitu : 1.
Siaran berita 2.
Siaran nonberita 3.
Iklan
Universitas Sumatera Utara
Sebagai media pengiklan, televisi memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi penerimaan iklan Shimp, 2003 : 535, yaitu :
Kelebihan : 1.
Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan
penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifiaksi para pemakai produk.
2. Kemampuan untuk muncul tanpa diharapkan. Iklan televisi menggunakan
indera seseorang untuk menarik perhatiannya bahka pada saat orang tersebut tidak ingin menonton iklan.
3. Memberikan hiburan dan menghasilkan kesenangan. Produk-produk yang
diiklankan dapat dihidupkan atau ditampilkan lebih besar dari aslinya, dapat didramatisir dan ditayangkan lebih menggairahkan dan kurang lazim
dari keadaan yang sesungguhnya. 4.
Menjangkau para konsumen satu persatu. Misalnya dalam suatu presentasi penjualan perorangan, terjadi interaksi antara pembicara dan konsumen di
mana pembicara mendukung keunggulan suatu produk tertentu. 5.
Menggunakan humor sebagai strategi periklanan yang efektif. Banyak iklan yang paling diingat dengan menggunakan format humor.
6. Efektif dengan tenaga penjualan, perusahaan, dan perdagangan. Para
penjual akan lebih mudah untuk menjual merek-merek baru atau yang telah ada ke pasar bila kampanye periklanan utama telah disusun.
Universitas Sumatera Utara
7. Kemampuannya untuk mencapai dampak yang diinginkan. Dampak dari
periklanan televisi adalah mutu media periklanan yang mengaktifkan kesadaran konsumen dan mengaktifkan ingatannya untuk menerima pesan
penjualan. Kekurangan :
1. Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat.
2. Erosi penonton televisi. Rekaman video, program sindikasi, internet, dan
alternatif waktu senggang dan rekreasi lainnya telah mengurangi jumlah orang-orang yang menonton televisi.
3. Terpecahnya penonton audience fractionalization. Para pengiklan tidak
dapat berharap untuk menarik perhatian penonton homogen yang luas ketika memasang iklan pada program tertentu karena sekarang tersedia
cukup banyak pilihan program bagi penonton televisi. 4.
Zipping dan zapping iklan. Zapping terjadi saat penonton beralih ke saluran lain ketika iklan ditayangkan. Selain zapping, para penonton
televisi juga terlibat di dalam zipping. Zipping terjadi saat iklan yang telah direkam dengan VCR ditayangkan dengan cepat sipped through ketika
penonton menonton melalui iklan yang pernah ditayangkan sebelumnya. 5.
Clutter ketidakberaturan. Clutter mengacu kepada semakin banyaknya materi nonprogram, yaitu : iklan, pesan layanan umum, dan pengumuman
promosi stasiun dan program-program. Clutter terjadi karena jaringan meningkatkan menanbah pengumuman promosi untuk merangsang
penonton menonton program yang dipromosikan secara gencar dan karena pengiklan meningkatkan menambah iklan-iklan pendeknya. Efektivitas
Universitas Sumatera Utara
periklanan televisi menjadi kurang karena masalah clutter, yang menciptakan kesan negatif di kalangan konsumen mengenai periklanan
pada umumnya, menjauhkan para penonton dari pesawat televisi, dan
mungkin mengurangi kemampuan untuk mengingat nama merek.
II.3.2. Bentuk-Bentuk Iklan Televisi