Dalam hal ini, Mamak Kepala Waris atau Penghulu harus disokong oleh orang-orang yang dipimpinnya. Semua Keputusan harus dibuat secara musyawarah.
78
Pada tingkat yang lebih rendah para pihak yang langsung terlibat dalam sengketa ikut serta di dalam perundingan-perundingan. Pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi,
mereka diwakili oleh Mamak Kepala Waris atau Penghulu. Disamping asas berjenjang, terdapat juga asas persamaan. Setiap keputusan yang sah harus dibuat
secara bulat oleh seluruh anggota dari lembaga yang menangani masalah itu, mufakat
79
harus selalu dipenuhi.
B. Tinjauan Mengenai Peradilan Adat Pertama Di Lingkungan Adat
Minangkabau
Penyelesaian sengketa yang dilaksanakan secara adat pada tingkat yang paling
rendah yang dilakukan oleh para ketua adat, ninik mamak dengan melalui musyawarah mufakat tidak tercapai maka para pihak yang bersengketa dapat
menyelesaikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Kerapatan Adat Nagari KAN. Kerapatan Adat Nagari KAN adalah peradilan pertama yang terdapat pada
masyarakat adat Minangkabau. Peradilan ini khusus untuk perkara adat. Kerapatan Adat Nagari terdiri dari; unsur ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, dimana
78
Moll. Koesnoe, Catatan-Catatan Terhadap hukum Adat Dewasa Ini, Airlangga University Press, Surabaya, 1979, hal. 45, menyatakan bahwa di dalam masyarakat adat, istilah musyawarah
mengandung suatu pengertian yang isinya primair sebagai suatu tindakan seseorang bersama orang- orang lain untuk menyusun suatu pendapat bersama yang bulat atas sesuatu permasalahan yang
dihadapi oleh seluruh masyarakatnya. Dari itu musyawarah selalu menyangkut soal hidup masyarakat yang bersangkutan
.
79
Ibid., hal. 46, dikatakan mufakat adalah menyelesaikan perbedaan-perbedaan kepentingan pribadi seseorang terhadap orang lain atas dasar perundingan antara yang bersangkutan
.
Universitas Sumatera Utara
susunan menurut Perda No. 131983, yang menjadi ketuanya diambil dari Penghulu Pucuak Adat, sedangkan anggotanya diambil dari ninik mamak 2dua orang sejurai
Pada sidang pertama kedua belah pihak yang bersengketa terlebih dahulu dianjurkan untuk berdamai dan bila tidak tercapai maka sidang dilanjutkan dengan
membacaka gugatan, kemudian tergugat dimintakan pendapatnya. Persidangan selanjutnya dilakukan pemeriksaan berupa Surat-Surat bukti dan
saksi-saksi dari kedua belah pihak. Setelah pemeriksaan lalu Majelis Kerapatan Adat mengadakan musyawarah,
untuk mengambil suatu kesimpulan. Bahwa jika kesimpulan tadi tidak dapat memuaskan salah satu pihak maka
pihak tersebut dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri khusus harta pusaka, untuk masalah SAKO tidak dapat diteruskan ke Pengadilan Negeri.
Fungsi Karapatan Adat Nagari KAN Fungsi Kerapatan Adat Nagari KAN yaitu lembaga yang mewakili
masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan Perda No. 131983 yaitu:
1.
Mengurus dan mengelola yang berkaitari dengan Norma Adat tentang SAKO Dan PUSAKO.
2.
Menyelesaikan perkara adat istiadat, mengusahakan perdamaian dan memberikan kekuatan norma terhadap anggota masyarakat yang berperkara
serta memberikan pembuktian lainnya menurut norma adat.
Universitas Sumatera Utara
3.
Membina masyarakat adat, menurut sepanjang adat yang berlaku secara bajanjang naiak batanggo turun.
4.
Mempersatukan dan memupuk rasa kekeluargaan di dalam masyarakat adat, untuk meningkatkan rasa sosial dan semangat kegotong royongan.
5. Mengkoordinir dan memperhatikan seluruh yang menjadi potensi Nagari begitupun wilayah Nagari.
Majelis Peradilan Adat KAN : 1. Untuk menyelesaikan sangketa adat SAKO dan PUSAKO KAN menganut asas
Musyawarah dan Mufakat 2. Untuk menjamin objektivitas dalam penyelesaian sengketa, ditentukan anggota
majelis yang ada sangkut pautnya dengan yang bersengke,ta tidak boleti duduk dalam Majelis yang menyidangkan perkara tersebut.
3. Anggota yang duduk dalam Peradilan Adat Hakim Perdamaian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Harus mengetahui pengetahuan tentang tali tigo sapilin yaitu Agama, Adat dan Undang-Undang.
b. Harus bersifat jujur, taat pada agama dan bersifat adil. c. Untuk sengketa yang terjadi dalam satu kaum peradilannya terdiri atas
tingkat-tingkat: 1 Tingkat Kaum: Pada tingkat kaum ini diselesaikan oleh Mamak Kepala
Waris, didalam satu musyawarah kaum, jika tidak tercapai perdamaian dilanjutkan ke tingkat suku Mamak Kepala Suku.
Universitas Sumatera Utara
2 Tingkat Suku: Sengketa diselesaikan dalam musyawarah suku, jika belum dapat diselesaikan maka dilanjutkan pada tingkat Jurai Perluaraian
3 Tingkat Perjuraian: Peradilan adatnya terdiri dari Ninik Mamak yang terhimpun di perjuraian yang terkait. Jika masih belum terdapat titik temu,
maka dilanjutkan pada KERAPATAN ADAT NAGARI KAN. Proses Penyelesaian Sengketa KAN
1 .
Pihak yang mengajukan permohonan kepada KAN untuk menyelesaikan perkaranya, oleh pengurus KAN, terlebih dahulu dimusyawarahkan, baru
menentukan hari sidangnya.
2 .
Pada waktu hari yang ditentukan oleh Majelis Kerapatan Adat untuk memanggil dari kedua belch pihak yang bersengketa dan saksi-saksi.
Jenjang tingkat pengadilan diatas tersebut diatas tidak mempunyai kekuatan eksekusi seperti Pengadilan sehingga jika salah satu pihak tidak puas dan tidak
mngikuti keputusan yang telah di tentukan, hal itu tidak mengakibatkan akibat hukum tertentu. sehingga biasanya setelah diajukan dalam Kerapatan Adat Nagari tidak
memuaskan salah satu pihak maka dapat diajukan ke Pengadilan Negeri.
C. Tinjauan Keputusan Yuridis Mengenai Pewarisan Harta Pusaka Rendah