Faktor Agama FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERGESERAN

A. Faktor Agama

Hukum kewarisan Islam telah berjalan di lingkungan adat Minangkabau. Tentang sejauh mana pelaksanaanya sesuai dengan yang dikehendaki oleh hukum Faraidh dalam bentuk murni, ternyata bahwa Hukum kewarisan Islam atau Faraidh dalam kualitasnya yang sempurna sudah berlaku di Minangkabau, tetapi dalam kualitasnya yang belum merata diseluruh umat Islam. Hal ini berarti bahwa Faraidh dalam bentuk yang murni yaitu sesuai dengan yang dijabarkan oleh para Mujtahid yang selama ini kita ikuti telah berlaku tetapi tidak semua umat Islam melakukannya menurut cara tersebut. Sebaliknya secara kuantitas umat Islam Minangkabau telah melaksanakan Hukum kewarisan Islam, tetapi dalam kualitas yang belum sempurna, dengan arti secara prinsip seluruh umat Islam Minagkabau telah melaksanakan perintah agama dalam hal kewarisan, tetapi dalam pelaksanaanya menggunakan pertimbangan hingga tidak seluruhnya persis seperti yang tersurat dalam hukum Faraidh. Hal ini berarti hukum Faraidh dilaksanakan dengan memepertimbangkan keadaan dan lingkungan setempat sejauh tidak melanggar hal yang bersifat prinsip ajaran agama. 68 Islam sudah mengubah tata adat yang menyangkut harta pusakan dengan memberi arti khusus pada harta pencaharian memisahkannya dari kaitan harta pusaka, begitu pula Islam telah mengubah bentuk kewarisan dengan membawanya beralih ke luar lingkungan rumah gadang dan telah berhaknya anak atas harta pencaharian ayahnya. 69 68 Amir Syarifuddin, Op Cit, hal 324 69 Amir Syarifuddin,Op Cit, hal 325 Universitas Sumatera Utara Tujuan adat dengan berbagai fungsi aturan adalah untuk menjadikan orang- orang dan masyarakat Minangkabau berbudi luhur, masyarakat yang berbudaya. Tujuan agama islam di turunkan ke muka bumi, sebagai dikatakan sendiri oleh Rasullullah dalam sebuah haditsnya berbunyi “Innama Buistu Li Utammimamakarimal Akhlaq”. Sesungguhnya aku diutus kemuka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia, budi pekerti manusia. Jadi adat dan agama Islam mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membentuk manusia yang berbudi luhur. Bedanya adalah Adat hanya ciptaan manusia, yaitu nenek moyang kita samapai kepadorang tua kita. Sedangkan Agama Islam adalah wahyu Illahi, yang diturunkan melaluia Nabi Besar Muhamad s.a.w. Adat Minangkabau sudah lama ada sebelum Agama Islam masuk di Minangkabau. Adat Minangkabau sudah berusia 5.000 tahun. Sedangkan Islam baru masuk di Minangkabau sejak 1.300 tahun yang lalau. Bahkan baru intensif sejak 700 tahun yang lalu. Yaitu sejak abad ke-13 dengan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Sejak saat itu terjadi pergumulan antara aturan adat dengan ketentuan syarak dalam masyarakat Minangkabau, sampai sekarang. Semula ketemtuan Adat berbunyi sebagai berikut : Rumah Basandi Batu Adat Basandi Alue patuik Kemudian Berubah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Adat Bak Aue jo Tabiang Sanda Manyanda Kaduonyo Universitas Sumatera Utara Terakhir Menjadi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Alquran Adanya perubahan-perubahan ini membuktikan adanya pengumulan antara ketentuan Adat dan Agama Islam dalam mengatur masyarakat Minangkabau. Pergumulan itu merupakan suatu proses penyesuaian antara adat dan agama Islam. Dan bukan suatu proses untuk saling menyingkirkan. Karena kedua aturan itu, adat dan agama sama-sama dianggap baik dan berguna oleh masyarakat Minangkabau sepanjang masa. 70

B. Faktor Perubahan Atau Pergeseran Peranan Mamak Dan Urang Sumando