Ruang lingkup Landasan Teori

tidak melarangnya anggota masyarakat lain akan turun mengeroyoknya ramai-ramai.

1.6 Ruang lingkup

Penelitian ini membicarakan tentang pawang upacara ritual masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cemin dalam kajian folklor, tetapi secara umum saja. yaitu membicarakan bagian tertentu dari unsur kebudayaan yang ditinggalkan nenek moyang kita. Adapun yang dianalisis berkaitan dengan manusia, waktu, dan tempat. Pawang dalam ritual upacara Jamuan Laut pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin dalam kajian folklor diperoleh melalui penuturan informan yang berada di Desa Kuala Putri Lama Kecamatan Pantai Cermin, sedangakan informasi yang lain yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dari buku-buku penelitian yang sudah ada. Analisis ini hanya bagian aspek tertentu yang dianggap relevan dengan analisis folklor. Oleh karena itu, penelitian ini penekanan analisisnya hanya pada nilai-nilai folklor yang difokuskan tentang tanda-tanda dalam pelaksanaan upacara ritual tersebut. Hal ini dilakukan karena masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin mengangap ritual ini masih di yakini mempunyai makna dalam kehidupan bermasyarakat. Universitas Sumatera Utara

1.7 Landasan Teori

Dananjaya Pudentia,1998:56 . menyatakan dalam penelitian jenis- jenis foklor terbagi kepada tiga hal : Pertama, meneliti tentang folknya. Dalam penelitian ini membicarakan bagaimana prilaku-prilaku budaya suatu masyarakat terhadap sesuatu jenis foklor, Kedua, meneliti tentang lorenya. Penelitian ini mengungkapkan tata cara, teks, kedudukan dan syarat-syarat serta pelaksanaanya. Ketiga, Penelitian dari kedudukan cara sekaligus, yaitu meneliti folk dan lorenya. Tarigan 1979; 4 sastra lisan adalah bagian dari folklor. Folklor mencakupi, baik satra lisan maupun bukan sastra lisan. Akan tetapi, biasanya sastra lisan hanya berarti foklor yang lisan saja dan tidak mencakup permainan-permainan dan tari-tarian rakyat, Walaupun sastra lisan secara luas dapat mencakup aneka ragam bentuk, seperti teka-teki, pepatah, sumpah serapah, guna-guna, sampai hal-hal yang sukar di ucapkan dari permainan kata-kata. Akan tetapi sastra lisan lebih sering dipergunakan sebagai istilah pengganti cerita rakyat. Melayu Serdang adalah Salah satu bagian dari suku Melayu di Sumatera Utara. Sebagai salah satu suku Bangsa, Melayu Sedang memiliki kebudayaan atau kesenian tersendiri. Sastra lisan Melayu Pantai Cermin, sebagaimana sastra lisan lainnya yang ada di Indonesia. Khusus mengenai Universitas Sumatera Utara fungsi dan kedudukan Pawang dalam Masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin. 1.8.Metodologi Pada dasarnya penelitian ini bersifat deskriptif, ada bagian tertentu dari objek kajian, seperti pawang dalam upacara ritual jamuan laut pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin dianalisis dan mengunakan prinsip-prinsip terhadap Foklor sebagai lisan. Analisis dilakukan kepada cara atau sistem dalam melakukan upacara ritual jamuan laut di masyarakat Melayu Serdang di pantai Cermin yang diteliti. Metode pengumpulan data yang bersifat observasi yaitu data diperoleh langsung dari daerah penelitian, khususnya dari upacara ritual Jamuan Laut pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin dengan mengunakan atau memberdayakan informan penelitian. Informan yang digunakan pemilihannya disesuaikan dengan aturan-aturan dan kelaziman sebagai informan dalam penelitian. Hal ini mengunakan metode yang ada pada buku panduan penelitian sastra lisan Taib. 1976 Teknik pengumpulan data mengunakan teknik wawancara dan perekaman dan pertanyaan yang disampaikan tidak mengunakan jadwal yang diperkirakan tidak mengunakan daftar tanya yang taratur. Selain itu penelitian juga mengunakan metode perpustakaan, khususnya yang digunakan dalam menganalisis tentang Pawang dalam Universitas Sumatera Utara upacara ritual jamuan laut pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin. Selanjutnya metode analisis teks cerita mengunakan teori folklor . Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI MASYARAKAT MELAYU