Sistem Sosial Pada Masyarakat Melayu Pantai Cermin

BAB III ASPEK-ASPEK TENTANG PAWANG

3.1 Sistem Sosial Pada Masyarakat Melayu Pantai Cermin

Ritual upacara Jamuan Laut pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin mempunyai hubungan yang sangat erat dalam kehidupan sosial masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin, Dalam tradisi lisan, penyampaian pembicaraan dengan mengunakan bahasa daerah setempat. Upacara ritual Jamuan Laut memiliki makna dan arti tersendiri dalam masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin, Sistem sosial masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin biasanya dapat dilihat pada sebuah acara perkawinan dan acara-acara lainnya yang berhubungan dengan daerah mereka. Masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin hingga kini masih memiliki tenggang rasa yang sangat tinggi, nilai-nilai kesopanan, nilai adat istiadat serta tutur kata lemah dan lembut didalam bermasyarakat Melayu, serta terbuka pada masyarakat lainya yang dari luar, dan di masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin itu sendiri, sikap perduli satu sama lainnya sangat kuat. Gotong royong adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tiga minggu sekali pada masyarakat melayu pantai cermin, masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin itu sendiri sangat senang dalam melakukan Universitas Sumatera Utara kegiatan membersihkan kampung mereka, karena mereka cinta dengan kebersihan pada lingkungan mereka. Dalam masyarakat Melayu Pantai Serdang di Cermin pernah berlaku sistem kerajaan dan sejak kemerdekaan Indonesia belaku sistem sosial sebagaimana yang dituturkan dalam ideologi dan UUD 1945 yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Pada zaman kerajaan, pimpinan masyarakatnya di bawah kekuasaan Kesultanan Serdang, sedangkan sekarang berada didalam pemerintahan Indonesia, masyarakatnya di bawah pimpinan Camat dan Bupati. Sistem sosial pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin berdasarkan perundang-undangan formal, seperti apa yang telah tercantum dalam pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta ada juga pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin tentang hukum-hukum yang ada dalam agama serta adat-istiadat yang dijujung tinggi oleh masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin. Luckman Sinar 1986 Sistem sosial yang sesuai dengan perundang- undangan digunakan pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin setelah Indonesia menjadi sebuah Negara yang merdeka dari penjajahan pada tanggal 17 Agustus 1945, 67 Tahun yang lalu. Pada masa kerajaan kepala Pemerintah dipimpin oleh: 1. Sultan 2. penghulu Universitas Sumatera Utara 3. rakyat Para pembesar yang memerintah harus bertanggung jawab terhadap hokum-hukum tuhan, tentang agama dan akhlak dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu untuk memperkuat moral atau rohani manusia ditetapkan unsur-unsur, yaitu: 1. Agama 2. Adat-istiadat dan Budaya 3. Rasa kekeluargaaan kebersamaan 4. Rasa Kebangsaan Negara Indonesia adalah sebagai Negara demokrasi, yang bertujuan untuk mensejahterakan dan juga memberi keadilan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Dapat dilihat dalam tatanan hukum yang diatur didalamnya, dan berdasarkan falsafah bangsa Indonesia yaitu pancasila dan undang-undang dasar 1945. oleh karena itu maka di Republik Indonesia ada tatanannya : 1. MPR Sebagai kekuasaan tertinggi Negara 2. Presiden sebagai pelaksana atau Wakil Pemerintah 3. DPR sebagai Dewan Rakyat 4. Presiden untuk menyelengarakan kekuasaan dibantu oleh Menteri- Menteri 5. Gebernur adalah pelaksana Pemerintahan Propinsi Universitas Sumatera Utara 6. Bupati pelaksana tingkat Kabupaten 7. Bupati juga memilih Camat sebagai pelaksana di kecamatan, selanjutnya camat memililih Lurah sebagai pelaksana dikelurahan, kepala desa sebagai pelaksana di desa, juga kepala RT atau kepala RW yang melaksanakan tugasnya di RT dan RW dan lain sebagainya.

3.2 Syarat-Syarat Dalam Melaksanakan Upacara Ritual Jamuan